10 : Spring For Anne 2

136 22 0
                                    

             Slurp

             Sekali lagi ia menyeruput kopi dingin di tangannya, mengusir bosan saat menunggu dua minuman yang dipesannya selesai. Latte untuk Seungcheol dan chocolate milkshake untuk Joanne. Dilihatnya pelayan cafe datang membawa pesanan.

"Ini pesananmu." ujarnya sambil menyerahkan dua minuman pesanan Soonyoung.

"Kamsahamnida!" balas Soonyoung, kemudian berjalan keluar cafe. Ia menyeruput minumannya sekali lagi sambil melihat ke langit, matanya tenggelam melawan sinar matahari. 

"Ouch, panasnya hari ini!" gumamnya pelan.

Soonyoung berniat kembali ke tempat Seungcheol dan Joanne menunggunya, tepat ketika ia berbalik seseorang yang tidak lebih tinggi dari pinggangnya berlari sembarangan dan hampir menabrak minuman yang baru dibelinya. 

Namun dengan cekatan Soonyoung mengelak dan berhasil menyelamatnya minuman untuk Seungcheol juga Joanne, "Aish!" ia hampir mengumpat saking kesalnya. Matanya mengikuti bayangan orang yang hampir menabraknya tadi. Ia menyipitkan matanya, 

"Bajunya sama seperi Joanne... " "tunggu itu memang Joanne!" ia memekik keras. 

Ditinggalkannya semua minuman di meja cafe kemudian berlari secepat cahaya untuk menyusul Anne. Anak  itu berlari sangat cepat, kakinya kecil tapi gerakannya lincah, mengingatkan Soonyoung pada sobatnya Jihoon. 

"Joanne!" ia berseru memanggil Anne, tapi anak itu tidak terusik sama sekali dan terus berlari. 

Soonyoung mengerahkan semua kekuatannya, hingga dia hampir bisa mencapai Anne. Ia menangkap Joanne dengan kedua tangannya, dan langsung mendekapnya di pelukan. Joanne meronta mencoba membebaskan diri, Soonyoung memutar tubuh Anne agar menghadap ke arahnya, "Ini paman Joanne-ah, tenanglah kamu kenapa?" tanya Soonyoung dengan wajah serius. 

Anne melingkarkan tangan kecilnya memeluk leher Soonyoung dan menangis di pundak pria itu. 

"Ayah me-memukul paman Seung-ch-cheol, benar kata Miri, ayah, ayah jahat!" sambil sesegukan Anne berusaha bicara. Soonyoung mengerutkan kening, "dimana ayahmu?" tanya Soonyoung. 

"Di taman. Dia menuduh paman Seungcheol membawaku pergi dari sekolah." jawab Anne pendek.

"Sudah-sudah jangan menangis, sudah paman bilang temanmu tidak benar. Ayahmu tidak jahat, dia hanya khawatir, mungkin dia kaget kamu tidak ada di sekolah, lalu dia mencarimu dan melihatmu bersama orang lain. Semua orang tua akan refleks seperti itu, dia takut ada apa-apa padamu. Paman juga akan begitu jika hal ini terjadi pada anak paman." tutur Soonyoung menenangkan. Anne sudah cukup tenang, tangisnya juga mereda. 

Mereka sudah jauh dari taman, ia juga tidak melihat tanda-tanda Seungcheol atau Joshua menyusul, mungkin mereka berdua berbelok ke sisi jalan satunya di persimpangan. 

"Eoh! Aku kenal jalan ini!" kata Anne sambil celingukan. 

"Benarkah?" 

"Tunggu dulu.. Dimana ya. Kapan aku pernah ke sini?" mendengarnya membuat pundak Soonyoung menurun, "aku ingat! Ini jalan ke sekolah!" sambung Anne sambil berjingkrak. 

"Ke sana paman, itu sekolahku." Joanne menunjuk ke depan sambil berlari, Soonyoung mengikutinya dari belakang hingga mereka sampai di depan gerbang dengan gapura besar di atasnya bertuliskan Sekolah Dasar Daehan Minguk, dalam huruf Korea. 

"Ah ini sekolah..." ucapannya terhenti, sebuah ide muncul di kepalanya, ide untuk mempermalukan orang tua murid yang mengganggu Anne dan memberi hukuman bagi anak-anak nakal itu. "Joanne-ah, kamu mau membalas teman-temanmu? Kita beri mereka hukuman!" ucap Soonyoung. 

Forgone [Joshua]Where stories live. Discover now