25;

985 186 48
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Happy Reading

-----




"Ini rumah midam?" Tanya mu saat sampai di depan sebuah rumah yang cukup mewah.

Seungyoun mengangguk, tangan nya kemudian menekan bel yang terletak tepat di sebelah pintu.

Kemudian pintu itu terbuka, menampilkan seorang wanita tua yang kini menatap kamu dan seungyoun.
"Maaf, adek-adek siapa ya?" Tanya nya sembari tersenyum.

"Kita temen nya midam, midam nya ada?" Tanya seungyoun sopan.

"Oh, den midam, bersama tuan dan nyonya sedang pergi keluar kota" jelasnya.

Kamu menatapnya terkejut.
"Sejak kapan?" Tanya mu.

"Tadi, pagi-pagi sekali"

"Taeyang juga?" Lanjut seungyoun.

Wanita itu mengangguk.

"Yaudah, kami pamit bi" pamit seungyoun dan langsung menarik tangan mu untuk pergi.

Kamu berjalan masih dengan kondisi yang kebingungan.

"Bentar youn" kamu melepas pegangan seungyoun.
Lalu mengeluarkan hp dari saku rok mu.

Mata mu melirik kearah rumah midam sebelum akhirnya kamu mencari kontak cowok itu di hp mu.
Kamu mencoba menghubungi nya.

"Lo mau ngapain?" Tanya seungyoun.

"Ga aktif" bukannya menjawab pertanyaan seungyoun, kamu justru fokus pada layar hp.

"(Y/n).."

"Bentar youn" potong mu, lalu membuka ruang obrolan dengan midam.

Tapi tetap saja tak ada balasan.

Tanpa aba-aba seungyoun merebut hp dari tangan mu.
"Mau sampai kapan kita disini?" Tanya seungyoun.
Kamu akhirnya menghela nafas berat.

"Kenapa lo jadi segitu pengen nya ketemu midam?" Tanya seungyoun lagi.

Kamu diam.
Kenapa?, entahlah. Kamu juga tidak mengerti kenapa, rasanya kamu cemas saja jika memikirkan midam.
Dia menghilang tiba-tiba, hp nya ga aktif, mendengar dia pergi keluar kota secara tiba-tiba membuat mu tidak bisa langsung mempercayai nya.

"Ayo kita pulang"


"Ayo kita pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua kembali seperti semula.
Sora pun sudah keluar dari rumah sakit, dan kini kalian bertiga sedang duduk di bangku kantin sembari menyantap semangkuk bakso.

Terlihat seperti biasa, bahkan kalian sudah kembali bertiga.
Meski tak terlalu banyak topik yang kalian bicarakan seperti dulu.

Aneh nya.
Kamu merasa ada yang kurang saat ini.
Jujur, kamu masih memikirkan midam sejak kemarin.
Entah benar atau tidak dia keluar kota, bahkan pihak sekolah pun tak diberi kabar akan kepergiannya, taeyang pun sama, yunseong yang merupakan teman dekat nya saja tidak tau kemana pergi nya taeyang.

"(Y/n), lo kok dari tadi ngelamun terus sih" ujar sora sembari menepuk pelan lengan mu.
Seungyoun pun ikut melirik kearah mu.

"Gapapa, gue..cuma mikirin nanti kalo kita udah lulus sekolah" jawab mu asal.

Sora tersenyum mendengar jawaban mu.
"Sejak kapan lo jadi suka mikirin hal itu?, gausah terlalu dipikirin kali (y/n)"
Kamu hanya tersenyum mendengar nya, kemudian mengangguk.


"Kalian,
setelah lulus, ga bakal kemana-mana kan?" Pertanyaan itu keluar dari mulut seungyoun.

Entah karena apa dia tiba-tiba mempertanyakan itu, tapi sukses membuat mu seketika terdiam.
Mata mu melirik kearah sora yang juga diam.

"Ya..emang nya mau kemana lagi, yang tetep disini lah" jawab sora akhirnya, kemudian tertawa pelan.
"Nanti kita kuliah di satu kampus oke, biar kita bisa tetep bareng-bareng" lanjut sora lagi semangat.

Kamu dan seungyoun sontak mengangguk, menyetujui perkataan sora.

"Sekalipun jarak kita nantinya jauh, gue harap kita selalu bisa meluangkan waktu buat ngumpul bertiga" lirih mu.
Kemudian tersenyum menatap sora dan seungyoun.

"Kalo itu mah haruss" sora lalu menarik kamu untuk berdempetan dengan nya, lalu mengacak rambut mu pelan.

"Eh bentar lagi bel, lo jadi minjem buku ke perpus?" Tanya seungyoun pada mu.
Kamu lalu mengangguk.

"Iya jadi, ayo sora sekalian ikut" ajak mu.

"Nggak deh, gue mau langsung ke kelas"

"Yaudah, kita ke perpus dulu ya"
Sora mengangguk.

Kamu dan seungyoun pun pergi ke perpustakaan.
Setelah selesai meminjam buku yang kamu ingin kan.
Kalian langsung kembali menuju kelas, karena jam istirahat sudah mau berakhir.

"(Y/n), lo masih mikirin Midam ya?" tanya seungyoun tiba-tiba.
Kamu hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kenapa lo segitu khawatirnya sama dia?" Tanya seungyoun, nada suara nya terdengar berbeda di telinga mu.

"Gue--"

BUKK
"Sorry" dongbin langsung meminta maaf karena sudah menabrak mu tanpa sengaja.

Cowok itu tampak kelelahan sehabis berlari.

"Lo ngapain lari-lari gitu?" Tanya seungyoun aneh.

"Itu, gue mau ke kantor guru" jawab nya sembari mengatur nafas.

"Kenapa?"

"Sora pingsan"

Kamu sontak membulatkan kedua mata mu.
"Sora?"

Tanpa aba-aba seungyoun yang tadi nya tenang di samping mu, langsung berlari menuju kelas.
Meninggalkan kamu yang kini masih terkejut.











<Love in Silence>

Maaf karena sempat menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf karena sempat menghilang.
Jadwal update sekarang berubah, menjadi hari senin dan jumat.

Terimakasih telah mampir ke cerita ini♡.



Double up?

©RimaDescha

Love in Silence; Cho Seungyoun [PDX101 / X1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang