Love in Silence; Cho Seungyoun [PDX101 / X1]

1;

-----
Happy Reading
-----

—

"Helo my girl" seungyoun berteriak dan langsung merangkul kamu yang tengah duduk santai di pinggir lapangan basket.

Kamu menatapnya kesal, lalu menyikut dadanya.
"Ngagetin aja lo"
dan dibalas tawa pelan olehnya.
"Eh sora mana?" Tanya mu, menyadari seungyoun yang hanya datang sendiri.

"Dia ke kantor dulu tadi, ada perlu"

Kamu hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu kembali memfokuskan pandangan mu ke lapangan basket.

"Mereka lagi latihan buat turnamen ntar sore ya?" Tanya seungyoun, kamu lagi-lagi hanya mengangguk sebagai jawaban.
Mata kamu terlalu fokus memperhatikan para pemain basket yang tengah sibuk men-dribble bola.

"Serius amat nonton nya"

"Sstt" kamu meletakkan jari dibibir, lalu kembali menonton dengan tenang.
Seungyoun mencurutkan bibirnya malas.

"Bosen ni, ke kantin aja ayo" pujuk seungyoun sembari menarik lengan kamu pelan.

"Ihh seungyoun, ini lagi seru tau"

"Seru apa nya, bosenin banget nih" lirih seungyoun yang ngebuat kamu ngelirik ke arah dia jengah.

"Yaudah sana pergi ke kantin sendiri" jawab kamu agak ketus, membuat seungyoun kembali memanyunkan bibirnya.

"Ga mau sendiri, berasa jomblo" lirih nya.

Kamu menatapnya aneh, antara mau marah atau ketawa, kamu jadi bingung sendiri.
"Yakan lo emang jomblo youn"
Kamu menyinggungkan sedikit senyum.

"Woy awass!"

BUKK

"(Y/n), lo gapapa??" Seungyoun bertanya khawatir.

Kamu memegangi kepala mu yang tadi terkena lemparan bola basket, telinga kamu terasa berdengung, bola basket itu cukup keras menghantam kepala mu.

Kamu menggeleng pelan.
"Gapapa kok" jawab kamu sembari tersenyum tipis.

"Serius lo?" Tanya seungyoun ragu.
Tangan seungyoun beralih ke kepala kamu, lalu mengelus nya pelan.
Membuat kamu terdiam sesaat.

"Lo gapapa?"

Cowok bernama taeyang itu menghampiri mu dengan raut wajah cemas, Seperti nya dia lah yang melempar bola kearah mu tadi.

"Gue gapapa" jawab mu sembari menatap nya.

Dia menghela nafas pelan, lalu mengelus dada nya lega.
"Sorry banget, gue tadi bener-bener ga sengaja"

"Lo gimana sih" seungyoun menyela.
"Masa ketua tim basket, main ampe ngelukain penonton" ketus seungyoun sembari menatap taeyang sinis.

Taeyang sontak menggaruk belakang lehernya, bingung harus bagaimana.
"Sorry, gue bener-bener ga sengaja" lirihnya.

"Udahlah youn, lagian gue gapapa"

Seungyoun sontak memalingkan wajahnya dari kamu.

"Tapi lo beneran gapapa kan?" Tanya taeyang lagi memastikan.

Kamu kemudian mengangguk.
"Iya gapapa santai aja, yaudah lo lanjut main aja"
Taeyang mengangguk, lalu berlari kembali ke tengah lapangan untuk melanjutkan permainan nya.

"Youn"
Kamu memanggil seungyoun pelan, tapi cowok itu tak menjawab seolah dia ga dengar kamu memanggil nya.

"Seungyoun" panggil mu lagi. Tapi tetap nggak ada respon.

"Cho Seungyoun!" Nada suara kamu meninggi, membuat dia mau tidak mau menoleh kearah kamu.

"Apa?" Tanya nya malas.

"Lo tu gue panggilin dari tadi, malah pura-pura budek" ketus kamu, agak kesal dengan sikap seungyoun.

Seungyoun hanya menunduk sembari cemberut, membuat kamu heran sendiri dengan tingkah nya.

"Seungyoun..(y/n).."
Sora datang sembari tersenyum, lalu duduk bersebelahan dengan seungyoun.

Seungyoun yang tadinya cemberut pun, langsung sumringah.
"Dari mana aja lo ra, lama banget di kantor" keluh seungyoun.

"Iya ra, lo ngapain di kantor guru?" Lanjut kamu sembari menatap kearah sora, teman dekat mu itu.

"Tadinya gue bantuin miss soyou ngerapiin beberapa berkas gitu, tapi ya sekalian gue numpang ngadem jadi lama" jawab sora lalu tertawa senang.

Seungyoun dan kamu ikut tertawa dibuatnya.
"Dasar lo, ngadem ga ngajak-ngajak gue"

"Kalo gue ajak lo, ntar yang ada langsung dialihkan ke ruang bk youn, secara lo kan pembuat masalah" balas sora.
Seungyoun menatapnya tak terima.

"Enak aja lo"
Mereka tertawa setelah nya, kamu hanya menatap mereka sembari tersenyum.

Sesekali kamu melirik kearah seungyoun yang tengah tertawa lepas, tawa yang berbeda dari yang selalu dia tunjukkan padamu.
Membuat mu hanya bisa menahan hati untuk tidak merasa cemburu.

—

<Love in Silence>

[ TO BE CONTINUED]

©RimaDescha