Part 8

51 3 2
                                    

Langit meneguk alcohol nya dengan sekali tegukan sekarang dirinya tengah berada di Club namun bukan Club milik Reynard karna dia tidak ingin bertemu dengan gadis itu,Celin.

Diri nya mengingat kejadian di toilet saat Langit mencium Celin namun berbeda dengan sebelum nya jika waktu itu ia mencium Celin hanya untuk membuat gadis itu menderita namun kali ini ciuman nya karna rasa marah nya kepada gadis itu karna telah berani menggenggam tangan cowok lain walaupun ia tahu bahwa yang menggengam adalah Samudra bukan Celin namun tetap saja ia tidak terima dan saat itu ia kalap dengan mencium Celin.

Ia yakin ini bukan cemburu namun ini adalah rasa kesal nya pada gadis itu karna telah menang dari nya tidak mungkin jika rasa ini adalah rasa cemburu,itu SANGAT tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi.

Tapi di lihat dari perlakuan Samudra tadi membuat nya curiga bahwa sahabat nya itu mempunyai rasa kepada Celin jika memang benar,ia harus segera mencegah semua ini karna itu semua bisa menghancurkan hiburan nya.

Langit pun melihat jam yang berada di pergelangan tangan nya dan ternyata sekarang sudah jam 10 malam namun dirinya masih tidak ingin pulang tapi dia juga tidak ingin berada di sini,jadilah dirinya berjalan keluar lalu menaiki mobil nya menuju tempat yang ia tuju.

                             *******

Celin melangkahkan kaki nya sambil menelfon seseorang yang ia rindukan,ia baru saja pulang bekerja dan kini dirinya sedang berjalan menuju kost'an nya tadi dari Club ia menaiki bus dan berhenti di halte yanh dekat dari kost'an.

"Iya bu,Celin kangen banget sama ibu"

"Celin baik-baik aja di sini"

"Liburan nanti Celin pulang"

"Yaudah,selamat malam bu"

Sebisa mungkin dirinya menahann air mata yang ingin keluar saat berbica dengan sang ibu,mendengar suara nya membuat Celin ingin pulang lalu memeluk nya.

Jika dia menceritakan semua itu ia yakin ibu nya akan sangat kecewa dengan nya dan dirinya juga akan menjadi anak durhaka, jika saja waktu bisa di ulang dan ia tahu akhirnya seperti ini tidak akan dia merantau ke sini.

Tinn!!

Bunyi klakson mobil di samping nya membuat Celin menoleh dan mendapati seseorang yang paling ia benci,Langit.

Mobil Cowok itu berhenti tepat di samping nya karna diri nya sudah malas bertemu dengan Langit,Celin terus berjalan dengan sedikit cepat namun tangan nya berhasil di tarik oleh Langit.

"Udah berani?!inget hutang lo sama gue!"Celin hanya menatap cowok itu dengan tatapan kebencian yang sangat jelas terpancar di mata nya.

"Tapi lo gak bisa seenaknya sama gue!"seru Celin sambil menunjuk wajah Langit.

"Oh ya?lo masih terikat sama gue jadi jelas gue bisa seenaknya sama lo!"setelah mengatakan itu Langit langsunh menarik tangan Celin agar masuk ke dalam mobil nya dengan sedikit paksaan.

Jika terus seperti ini Celin tidak akan pernah kuat namun jika ia harus membayar 200 juta itu juga bukan pilihan yang bagus,ia jadi teringat soal permainan kartu itu.

"Apa gue terima permainan kartu itu?"batin nya sambil memikirkan konssekuensi jika dirinya benar-benar mengambil jalan itu.

                            ********

"Nih!"ucap seseorang sambil menyodorkan kertas yang penuh dengan tulisan.

"Apaan nih?"tanya Celin setelah membaca isi di dalam kertas yang di kasih oleh Langit.

"Kontrak dan peraturan selama lo jadi babu gue"

"Enggak!ini gak adil buat gue!dan malah menguntungkan buat lo!gue gak terima!"tolak Celin namun tidak di indahkan oleh Langit,cowok itu hanya tersenyum miring.

"Gue gak peduli!gc!lo tanda tangan di situ!"

"Gue gak mau!"

"Mau atau gue cium?!"dan ancaman itu sukses membuat Celin langsung menandatangani surat itu dengan kesal.

"Good girl"gumam Langit sambil mengacak-acak rambut Celin."jangan lupa lo harus siapin baju olahraga gue buat nanti!"setelah mengatakan itu Langit pergi meninggalkan Celim yang sudah kesal setengah mati di buat nya.

"Ishh!!dasar iblis!!"maki nya dengan sedikit teriak yang membua seluruh penghuni kelas melihat nya namun dia tidak peduli.

Celin membaca ulang kertas yang berisi peraturan tidak jelas.

Peraturan 1:
Babu harus menuruti apa yang di perintahkan majikan tanpa penolakan!.

Peraturan 2:
Babu harus menyiapkan perlengkapan Majikan di sekolah.

Peraturan 3:
Babu tidak boleh berdekatan dengan cowok lain selain nya.

Dan itu lah peraturan yang di buat Langit, tiba-tiba saja kertas yang dipegang nya di ambil oleh seseorang.

"Apaan nih?!peraturan antara majikan dan babu?!"seru Katty setelah membaca kertas itu.

"Kesel banget gue!tuh sama si iblis!"

"Kalau dia udah seenaknya lo gak mau pakai jalur permainan kartu?"tanya Katty yang membuat gadis itu menoleh dengan menyerit.

Sebenarnya semalam dia sudah memikirkan itu semua tapi diri nya tidak yakin jika bisa mengalahkan  ke lima cowok itu apalagi jika dia kalah dia harus memakan sendal?atau berteriak hingga suara habis?gila saja!.

"Gak tau ah!gue pergi dulu"

"Mau kemana?!"namun Celin tidak menggubris nya ia hanya terus berjalan keluar kelas menuju kelas 12 tempat cowok itu berada untuk meminta kunci loker Langit.

"Langsung taro di ruang ganti"pesan Langit yang di jawab anggukan oleh nya dan setelah itu Celin berjalan keluar menuju loker cowok itu saat sudah sampai ia membuka loker lalu mengambil baju olahraga dan berjalan menuju ruang ganti.

Celin pun mengintip sedikit dari pintu dan ternyata tidak ada orang,lalu ia masuk ke dalam.

Ceklek!.

Sontak tubuh nya berbalik saat mendengar bunyi pintu di kunci dan tepat di belakang nya terdapat Langit orang yang mengunci pintu.

"Kenapa di kunci?!"

"Temenin gue"sontak mata Celin membola mendengar nya seperti nya cowok ini benar-benar sudah gila!.

"Ogah!mana kunci nya?!"tanya Celin lagi namun yang ia dapatkan adalah Langit yang sedang membuka kancing seragam nya langsung saja ia memutar badan nya membelakangi Langit sambil menutup mata nya,tangan nya meremas baju olahraga Langit dengan kuat saat ia merasa punggung nya bersentuhan dengan dada bidang cowok itu.

"Gue cuman mau ngambil baju"bisik Langit tepat di telinga nya lalu setelah itu ia mendengar bunyi pintu ternyata cowok itu sudah keluar,ia pun bernafas lega sambil mengelus dada nya.

"Brengsek!"gumam nya sambil menghentakkan kaki nya kesal.

                            *********

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 18, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LANGIT DIARGARAWhere stories live. Discover now