Part 8

578 56 3
                                    

ceklek

pintu terbuka dan terlihatlah sang pengetuk pintu.

"namjoon,bikin takut aja" sahut misel kesal.

"ehehe,ini gw kok bukan psikopat yang tukang bunuhin orang" sahut namjoon yang menampakan lesung pipi nya.

"jadi mau ngapain kalian kesini?" tanya nae to the point.

"ekhem.... jadi kita mau ngajak kalian makan malam,jadi kalian siap siap sekarang" sahut namjoon.

tanpa banyak omong para ciwi2 canci menutup pintu kamar mereka dan langsung berganti pakaian.

"astagfirullah,judes banget daahh" sahut jimin.
"nama nya juga cewek jim" balas yoongi cuek.Jimin diam.

5 menit kemudian.

cklek.

pintu terbuka menampakkan para perempuan cantiq hwhw.

"udah ayo cepet berangkat"kata piya langsung berjalan mendahului yang lain dan di ikuti oleh yang lain.

mereka pun jalan menuju parkiran mobil dan di bagi menjadi 2 mobil.

"seokjin,nae,piya,jungkook,laila,tae sama jimin, di mobil itu, dan sisanya di mobil yang itu" ucap namjoon mengatur pembagian mobil.
semua setuju.










skip.
setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit,mereka pun sampai di restoran yang di tuju.

setelah mobil terparkir dengan rapih mereka turun dan masuk ke dalam restoran tersebut.

"ko serem gini ya restonya?" tanya laila takut sambil bersembunyi di balik tubuh piya.

resto itu memang terlihat seram dari luar tapi jika masuk ke dalam rasanya akan seperti di restoran yang sangat sangat mewah.
tempatnya lumayan besar dan hanya sedikit orang yang berkunjung, mungkin karena sudah malam.

"udah yuk langsung masuk" kata namjoon memandu jalan. Yang lain mengikuti di belakang.

setelah memesan meja mereka duduk dengan tenang, kecuali jhope yang sedari tadi sibuk melihat ke arah rani.Rani yang sadar bahwa jhope melihat ke arahnya langsung menatap pemuda itu, dan rani sangat terkejut ketika jhope memperlihatkan smirk nya.

Rani terpaku. entah karna sexy atau takut. Rani teringat sesuatu,smirk pemuda itu mirip seperti smirk orang yang ia pergoki membunuh seseorang tempo hari.Rani terkejut dan takut pada saat itu. dirinya masih terus terdiam,sampai ada yang mengejutkannya.

"ran!" kata tae setengah meninggikan suaranya.
"hah!, apaan!?" kata rani yang tersadar dari lamunannya.
"lu kenapa bengong aja?" tanya tae penasaran karena adiknya terlihat aneh.
"hah? enggak kok gw ga kenapa napa" bohong rani setengah melirik ke arah jhope, dan menemukan jhope tengah asik memain kan ponsel miliknya seakan tak terjadi apa apa.

"bener lo? kalo ada apa apa bilang sama gw" sahut tae mengusap surai rani.

"sip bang!"sahut rani memamerkan kedua ibu jarinya.







skip.

di tengah acara makan tersebut jhope meminta izin ke toilet dan membawa jaket hitamnya.

"gw ke kamar mandi dulu ya" sahut jhope seraya berlari meninggalkan meja makan tanpa persetujuan dari teman teman nya.

Entah kenapa rani curiga dengan kepergian jhope,akhirnya ia pun memutuskan pergi juga.

"aku juga ke toilet ya" ucap nya seraya berlari.

yang lain hannya mengiyakan.





drap. drap.drap.

suara kaki rani yang tengah berlari ke arah toilet, namun ia terkejut melihat jhope yang sedang berjalan ke luar resto dengan memakai jaket hitam,sarung tangan  dan masker hitam. Rani mengikuti langkah jhope dengan hati hati, jika pemuda itu menoleh maka ia akan bersembunyi di mana pun.

terus melangkah........sampai tiba di sebuah lorong yang minim pencahayaan, Rani bersembunyi di ujung lorong tersebut dan melihat jhope dengan seseorang perempuan berbaju minim, lorong tersebut sepi dan dari lorong tersbut terlihat jendela apartment di gedung apart tersebut.








bugh. bugh. bugh

Rani membelakkan mata ketika jhope melayangkan pukulan pukulan ke arah wanita tersebut, dilihat nya wanita tersebut tersungkur sambil menangis dan memohon.Rani berharap jhope menghentikan pukulan tersebut, namun salah pukulan tersebut berubah menjadi dentuman yang bersumber dari kepala wanita tersebut dengan dinding kasar yang saling bertubrukan.

"astagaa..." lirih rani karena merasa kasihan dengan wanita tersebut.









Jhope masih terus membenturkan wajah wanita cantik itu ke dinding yang kasar karena terdapat batu yang menonjol di dinding tersebut.
Dia melakukannya berulang kali dengan tatapan datar dan sesekali tersenyum bahagia.
Hancur. Wajah wanita itu hancur mengeluarkan darah yang cukup banyak, wajahnya sudah tidak berbentuk dengan hidung patah dan sedikit memperlihatkan tulangnya,mata yang berkali kali tertancap batu mengeluarkan darah, kening yang menampakkan tulangnya dan kulit yang robek akibat terus di pentokkan ke arah dinding dan juga wajah yang hampir semua tertutup darah bahkan
kulit wanita itu sudah menggelantung dan mengeluarkan darah dan daging.

Wanita itu masih bisa bertahan walaupun nafas nya mulai menipis. Mata yang satu mengeluarkan air mata merasakan sakitnya dan perih di wajahnya.

jhope berhenti. Dia mengeluarkan pisau tumpul dan menancapkannya di tepat tulang rusuk wanita tersebut dengan tatapan dingin. Dia membiarkan pisau itu tertancap di sana dan beberapa menit setelah itu ia cabut dan ia tusukkan lagi di tempat yang berbeda.

satu lagi. satu tusukan lagi wanita itu akan mati. tapi jhope menghentikannya dan ia berkata..

"apakah ada yang mau kau ucapkan untuk yang terakhir kalinya?" dengan nada yang gembira namun berbisik.

"a...........kuuu.......i............ngi....n...hi.........duuppp......" ucap wanita tersbut terbata bata.

"tenang saja kau akan hidup lebih lama tapi tidak di dunia ini,kau tau wajah ketakutanmu itu,aku menyukainya" kata jhope dan langsung menyelesaikannya.

wanita itu mati dengan tragis wajah hancur dan badan yang sedikit memperlihatkan organ dalam nya.

Jhope tersenyum dan pergi meninggalkan tanpa membersihkannya terlebih dahulu, namun ada seseorang yang melihat perbuatannya di balik kaca apartment tersebut, jhope memperhatikannya dan mulai mengangkat sedikit lengannya dan menunjuk nunjuk apartment tersebut, lalu ia meninggal kan tempat tersebut dengan santai dan membungkus pakaian yang terkena darah dan membuang nya di tempat yang terpencil.












Rani hanya bisa berjalan ke arah resto ketika jhope membiarkan mayatnya, rani bingung ingin melaporkannya atau tidak ke kantor polisi pada saat rani kalut dengan pikiran tiba tiba ada yang menepuk bahunya.

Tak.

"ALLAHHUAKBAR!!!" kaget rani.

yang menepuk pun dibuat terkaget juga oleh rani.
ketika rani menolehkan kepalanya..




























































TBC :)

ada yang kangen ga nih sama aghuuu ><  /g/

maap aku hiatus ga say say.
aku sibuk bikin ff baru gaiseu pemain nya CHA JUNHO X1 yeeeyyyy!!

jadi tunggu aja oke ffnyaaa!!!



see you on next chapter (kalo ada yang baca).

PSYCHOPATH »[END]« Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang