It's Our Love (End)

4.2K 441 41
                                    

From : Jennie

Besok aku sidang.
Apa kau benar-benar tidak bisa menemuiku sebentar?
Aku selalu tidak berarti apa-apa di banding pekerjaanmu.

"Hahh~" Jisoo menyandarkan punggungnya di kursi mobil. Matanya terpejam.

Pesan yang Jennie kirim semalam berhasil membuatnya kalut.

"Ada apa Sajangnim? Apa anda merasa tidak baik?"

Jisoo membuka matanya lagi, menatap Sekretaris pribadinya yang duduk di bangku penumpang depan.

"Bisakah kita ke toko bunga terlebih dahulu?" Ujarnya pelan.

Pria paruh baya yang masih menatapnya pun mengangguk patuh. "Arraseo, kebetulan di depan sana ada toko bunga."

Jisoo mengangguk.
Lamunannya kembali pada Jennie.
Kekasih yang sudah di kencaninya selama hampir 4 tahun terakhir ini.

Jujur, ia memang mencintai Jennie dan fakta tentang dirinya yang selalu mementingkan pekerjaan pun tak bisa di sangkalnya.

Pertemuan pertama yang tak sengaja serta kesan buruk yang tertinggal dalam ingatan pun menarik kedua sudut bibir Jisoo setiap kali kembali mengingatnya.

**

Mengikuti jejak sang ayah untuk bergelut di dunia bisnis dan bersaing bersama pengusaha-pengusaha lain bukan sebuah keinginan bagi seorang Kim Jisoo.

Baru beberapa bulan yang lalu dirinya lulus dari Stanford University sebagai lulusan terbaik di jurusan bisnis dan manajemen.

Jisoo kembali ke Korea setelah urusan sekolahnya selesai, dia mendapat pujian dari kedua orang tuanya, namun pujian itu tak lantas membuatnya merasa bangga, hatinya masih belum lengkap, ada bagian kosong yang terasa di sana.

Kedua orang tuanya berniat merayakan kululusannya di sebuah panti asuhan di pusat kota. Dan Jisoo menyetujui itu.

Dari sana dia baru tau bahwa orang tuanya sudah rajin menjadi donatur tetap di panti asuhan ini semenjak dirinya pergi ke luar negeri.
Setidaknya hal terpuji itu membuatnya merasa bangga memiliki kedua orang tua yang peduli terhadap sesama.

Pandangannya menjelajah, senyum pun terukir tatkala melihat banyak anak kecil yang tampak bahagia dengan penyambutan pesta yang keluarganya adakan.

Jisoo pergi menelusuri bangunan panti setelah mendapat izin dari kedua orang tuanya, dengan di temani seorang wanita paruh baya yang merupakan salah satu pembina panti di sini.

Ketika mereka tiba di halaman belakang panti, tatapannya jatuh pada seorang gadis muda yang tengah duduk santai di bawah pohon besar dengan buku di tangannya dan secangkir minuman serta beberapa tumpuk buku lain di sampingnya.

Dahinya pun mengerut, dalam hati dia bertanya. Kenapa gadis itu tidak ikut bergabung untuk merayakan pesta?

"Siapa gadis itu?" Jisoo menengok pada wanita di sampingnya, bertanya akan rasa penasaran yang menghinggapinya saat ini.

"Ah itu Kim Jennie, anak yang paling besar di panti ini. Sebentar lagi akan lulus SMA." Jelas wanita paruh baya.

"Kenapa dia tidak ikut bergabung untuk merayakan pesta?"

"Dia sedang belajar untuk menghadapi masa kuliahnya nanti, Nona."

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Sep 01, 2019 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Nationers 🌼Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt