Chapter 29 [Alamort Epilogue]

Start from the beginning
                                    

"Maaf aku tidak bisa menemanimu di dalam sana. Itu bisa mempengaruhi rencana kita." Jimin meletakkan kedua tangan pada wajah Naeul, memerhatikan wajah itu dengan seksama. Sial, seandainya dia bisa, mungkin Jimin benar-benar akan masuk ke dalam sana kemudian memberikan sebuah pukulan kecil pada pelipis Taehyung, tetapi ia tidak boleh gegabah, bisa-bisa seisi ruangan mendadak menjadi berantakan hanya karena amarah sepihak darinya.

"Aku bisa melakukannya, Jim! Aku tahu ini terdengar sedikit konyol, tapi aku benar-benar bisa melakukannya." Naeul mengucapkan kalimat tersebut dengan begitu yakin.

Melesakkan napas dengan sedikit gugup lalu tersenyum lembut ke arah Jimin yang menatap perutnya, membuat ia mendadak terkekeh-kekeh pelan saat mendengar Jimin berkata, "Hei, jagoan. Jaga ibumu di dalam sana, ya."

Kalau saja Naeul bisa tinggal di sana sepuluh menit lebih lama bersama Jimin, mungkin dia bisa lebih percaya diri. Tetapi kendati kakinya telah melangkah dengan hentakan mantap menuju pintu besar dengan dua sisi yang tertutup rapat, dia tidak bisa kembali lagi, jadi, Naeul hanya memejamkan mata sejenak, merasakan seluruh kekuatan mengalir memenuhi tangannya saat ia membukanya secara perlahan, begitu berhati-hati masuk ke dalam ruangan yang cukup dipenuhi oleh beberapa pasang mata yang langsung menatapnya penuh perhatian. Mendadak membuat nyalinya menciut.

Dia benci menjadi pusat perhatian.

Tetapi kendati mencoba berjalan dengan risih, ketika akhirnya setelah melalui malam yang sulit juga hari yang berat, di sini, di ruangan tertutup dengan ornamen kayu, juga beberapa pasang mata yang menatap penuh perhatian, Naeul berhasil menatap kedua netra Taehyung yang menatap lurus tepat ke arahnya setelah sekian lama.

Mendadak atmosfir di sana membuat Naeul merasa sesak. Jantungnya bekerja berkali lipat lebih cepat dari normal saat melihat kedua netra yang sudah cukup lama tak ia temui. Tetapi sayangnya, Naeul tidak dapat menyaksikan kedua netra tersebut mendadak terlihat begitu merindukan dirinya saat ia memilih mengalihkan tatapan pada deretan kursi kayu di sisi kiri, menemukan sepasang mata yang menatap antusias kepadanya seraya tersenyum tipis─terlihat jelas mencoba untuk mengejeknya.

Tetapi hal tersebut tidak membuat Naeul bergeming sedikit pun. Ingatannya bergerak pelan pada malam itu, malam dimana ia menemukan semua fakta yang selama ini ia cari. Sebuah potongan puzzle yang membuatnya menemukan begitu banyak jawaban atas semua rasa penasarannya selama ini. Jimin dengan penuh kesabaran menceritakan segala sesuatu yang ingin ia ketahui. Semuanya. Sampai-sampai Naeul tidak memiliki ruang penyimpanan yang tersisa untuk mengingat semua rentetan hal yang sudah terjadi padanya sejauh ini.

"Maaf saya terlambat." Naeul terlihat membungkuk sangat dalam pada seisi ruangan yang mulai berbisik miring padanya. Naeul tidak peduli, yang ia inginkan hanyalah mengakhiri semua hal ini dengan cepat. Jadi, ketika ia selesai membungkuk, berjalan dengan langkah kelewat tenang melewati kedua orang tua Taehyung yang datang sebagai saksi di dalam sidang perceraian mereka, membuat semua mata menatap lurus ke arahnya. Hal itu membuat Naeul menjadi sedikit tidak nyaman. Seolah-olah ia adalah seorang tersangka utama atas kasus pembunuhan yang siap untuk diadili.

Sedikit menyapa kuasa hukum yang dipercaya Jimin untuknya, Naeul membagi senyum tipis. Ikut duduk di sisi sang pengacara seraya menegakkan punggung─siap untuk memulai fase dimana ia dan Taehyung yang akan segera berakhir

Netranya menatap sekitar, melihat Nyonya Kim tersenyum tulus dengan air mata yang menggenang membuat Naeul mau tidak mau mengalihkan tatapan setelah mengulas sebuah senyum tipis. Dia tidak bisa menatap wajah wanita itu lebih lama, Naeul tidak mau terlihat lemah di sini. Ia tidak ingin menangis kemudian membuat seisi ruangan menjadi gaduh, seakan-akan ia sedang mencari perhatian. Jika ingin menang, ia harus terlihat jauh lebih kuat, bukan begitu?

HelleboreWhere stories live. Discover now