ch 2

83 7 0
                                    

Warning : Typo(s), Lots of mistake, EYD berantakan, OOC (maybe), dan jauh dari kata 'sempurna'

Don't like Don't read!

Enjoy this fic!

.

.

_Pull Me Up_


"Rosie...Lilly...ayo turun segera" terdengar mom yang sudah memanggil untuk makan malam. Aku berjalan menuju ruang makan.

Aku menuruni anak tangga dan "Gyaaa...!" aku terpeleset dan sangat terkejut lalu seketika sepasang tangan memelukku erat. Aku membaui 'Musk' yang menyengat ke dalam hidungku dan "James?" Aku membulatkan mataku.

"Kau tak apa,Rosie? ..." kami bertatapan lama dan baru menyadari tumitku lebam akibat terbentur handle tangga.

"Ouch,,,sial!" Pekikku sambil memegang tumitku yang lebam. "Sepertinya kakimu lebam, Dearest. Ayo, aku akan mengobatinya dibawah" dia merangkulku hangat.

"Astaga sayang ,apa yang terjadi pada kakimu?" Ginny terlihat khawatir sementara Harry langsung bangun dan mengambil air hangat.

"Aku tak apa, mom. Hanya terpeleset di tangga tadi dan James menolongku" kataku meyakinkan. Harry memberikan bak berisi air hangat pada Ginny untuk meredakan pembengkakkan pada tumitku sementara James masih setia disampingku.

Aku teringat mendiang mum 'mione' untuk sesaat. 'Mum, aku rindu kau dan dady...sangat rindu' air mataku menetes ke tangan Ginny dan membuatnya mendongak ke wajahku. "Kau menangis sayang?" Katanya sambil menyeka air mataku.

"Aku minta maaf jika selalu merepotkanmu seperti ini,mom. Aku minta maaf" kataku lalu Ginny sontak memelukku.

"Kau adalah gadis yang baik , Rose. Kau adalah putriku sekarang,bagian penting dalam keluarga ini dan ini memang sudah sewajarnya tugas bagi seorang ibu. Jadi tolong, biarkan aku melakukan apa yang sudah menjadi tugasku" isaknya dibahuku.

"Ehm..bisakah kita makan sekarang? Aku akan sangat sedih sekali jika berat badanku turun dua kilogram hanya karna telat makan malam" cibirnya tanpa dosa.

Aku mendelik pada James. "Baiklah ayo kita makan malam" Ginny membantuku berjalan.

Kami menikmati makan malam dengan canda tawa bersama. Sesekali James menaikkan sepasang alisnya ke arahku entah apa yang dia maksudkan dengan isyarat itu dan tentu saja membuatku merengut kearahnya. Apapun yang terjadi hari ini dan apa yang aku dapat hari ini tentu saja tidak akan aku sia-siakan.

Pagi hari seperti biasa kami sarapan bersama ,tetapi aku tidak melihatnya dan Al pagi ini.

"Aku tidak lihat James dan Al diatas, kemana mereka pergi?" Kataku membuka pembicaraan. Harry menutup lembaran Daily Prophetnya lalu menyeruput kopi paginya.

"Mereka berdua pergi ke stadion dipusat London, aku dengar sepertinya mereka akan jogging disana. Nah, apa kau akan pergi ke toko hari ini Rose?"katanya hangat.

"Yup, dad. Sepertinya Lilly akan mengantarku ke toko sebelum dia berangkat ke King Cross" usulku meyakinkan dan membuat Lilly mengangguk disel- sela sarapannya. "Tapi kakimu masih terkilir sayang" lirih Ginny.

"Aku akan pulang jam 3 mom. Aku janji" cengirku pada Ginny. Kalian pasti bertanya mengapa Lilly ada dirumah tentunya? Sudah 3 hari Lilly ijin pulang dari asrama karna terserang penyakit typhus. Madam Poppy bilang 'Lilly membutuhkan istirahat total dirumah karna lebih efisien dalam penyembuhan' ujarnya serius. Dan siang ini Lilly akan kembali ke Hogwarts. Kami sudah sampai di toko buku ibuku yang bertuliskan 'Jean's Bookstore'. Aku segera menarik beberapa gordein yang menutupi jendela.

"Aku pulang sekarang , Rosie. Lysander akan menjemputku 15 menit lagi dirumah." katanya sambil memelukku dan kemudian dia berdissaparate.


Tingtong


"selamat pagi Red". Aku menoleh dan mendapati Scorpius yang berdiri di ambang pintu sambil membawa sesuatu ditangannya.

"Pagi Grey, dan apa yang kau bawa hari ini? Bukan muntahan troll kan?" Cibirku. Dia berjalan gugup ke arahku lalu menyodorkan kotak kecil yang sedari tadi dia genggam dan mengeluarkan sebuah gelang dengan ukiran ular hijau perak yang aku yakini adalah milik keluarga Malfoy.

"Aku tahu aku tidak cukup tampan, aku tidak bisa romantis padamu, bahkan aku tidak bisa menarik perhatianmu selama ini. Tapi , berada disampingmu selama ini aku merasa nyaman dan aku merasa harus terus selalu berada disampingmu. Ya, aak-aku menyukaimu Rose. M-maukah kau menjadi kekasihku?" Ucapnya serius.

Aku tidak melihat kebohongan diraut wajah Scorpius . Aku memang menyukainya, sangat menyukainya malah.

"Aku tidak bisa menjawab sekarang. maaf Scorp, Ini semua terlalu cepat untukku." Lirihku. "It's ok Red, aku menagihnya besok ?". Katanya riang. Dia mengusap rambutku lembut dan tersenyum. Jenggot Merlin! Aku bersumpah tidak ada satupun fans fanatik cowok rambut pirang ini yang beruntung melihat senyumannya yang manis. Aku menikmati senyumannya saat ini dan berharap waktu berhenti berjalan.



Haiii... semua -

Fic ini bukan fic pertama yang aku buat, tapi ini fic pertama yang aku publish.

maaf untuk segala kesalahan diatas. Review kalian sangat berharga bagi kelanjutan fic ini.

aku beralih dari web ffn karena sulit diakses lagi.


Don't be a silent reader! so, jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kotak review

ps: jangan sungkan ya.....


salam hangat,

Rosejean

My JamesWhere stories live. Discover now