ch 1

153 13 1
                                    

Warning: Typo(s), Lots of mistake, EYD berantakan, OOC (maybe), dan jauh dari kata 'Sempurna'

Don't like Don't read!

Enjoy this fic!
.

.

~Pull Me Up~

Sudah 3 jam dia terlarut memandangi setiap inci figura bergerak yang menampakkan kedua orangtuanya sedang tersenyum bahagia sambil menggendong dua anak yang dia yakini adalah dirinya dan adik laki lakinya.

'TingTong, bel pintu otomatis yang berbunyi setiap seseorang datang ini berdentang dan muncul pemuda berambut pirang platina dengan membawa dua dus berukuran sedang ke salah satu meja buku. "Hi Red, bisa kau tt-tolong aku memindahkan kitab - kitab tebalmu dari meja sana? Ugh,,cepatlah ..berat sekali dus sialan ini" umpat sang pemuda pirang.

"Bisakah kau tidak mengumpat disini, Scorp? Aku khawatir selepas ini akan menyematkan salah satu kitabku ke dalam mulutmu!" Kecam Rose sambil menyeka sedikit matanya yang sedari tadi basah.

Entah apa yang lucu dibenak pemuda pirang ini yang sontak tertawa terpingkal-pingkal memegangi perutnya didepan sang gadis yang justru memasang wajah tanpa ekspresi sambil menyilangkan kedua tangannya didada."oke oke Red, aku tahu ini tidak lucu. Aku minta maaf" sambil menyudutkan bibirnya ke arah Rose.

Gadis itu masih merapihkan paket buku baru yang dibawa pemuda pirang tadi. "Scorpius, kenapa kau kesini setiap hari?" Tanya Rose.

"Hanya memastikan kau tidak tertimbun oleh kitab - kitab?" Katanya jahil dan langsung mendapat lemparan kotak pensil dari Rose

"ouch..!" Pekiknya. "Bisakah 1 menit dalam hidupmu untuk bersikap serius!" oceh Rose.

"Iya Redsie, aku melakukan ini semua kan hanya diwaktu senggang dan ya..ini semua menyenangkan bagiku" katanya.

Gadis itu memandangnya serius walaupun dirinya sedang tidak ingin serius saat ini. Waktu beranjak sore dan Scorpius telah meninggalkan toko sejak tadi. Gadis itu menutup toko dan segera berapparate tepat dihalaman depan Godric Hollow kediaman Mr dan Mrs Potter. Dia pun segera membuka knop pintu dan membuka mantel. 'ramai sekali didalam,sepertinya ada tamu' pikir Rose. Tiba tiba Ginny menghampirinya.

"Kau sudah pulang sayang? syukurlah, mom sudah siapkan air panas untukmu mandi Rose" kata Ginny sambil mencium kening putrinya.

"Ya ampun mom kau tak perlu repot seperti ini. oh ya ramai sekali, sedang ada siapa mom?" Ucapnya. "James sayang, dia baru saja pulang dari bulgaria setelah pertandingan musim panas lalu . bergabunglah dengan Lily, Rose." Kata Ginny sambil kembali menyiapkan makan malam di dapur.

"Rose!!! ayo kita ke James....aku tidak sabar untuk bertemu dengannya" ujar Lily senang.

Lilly terlalu bersemangat menarik Rose untuk bergabung bersama kakak laki lakinya dan alhasil membuat kaki sepupu sekaligus kakak perempuannya ini tersandung meja tamu Dan~

"aaargh!" pekiknya setelah terpental ke pangkuan seseorang yang dia yakini adalah...

"Kau baik - baik saja ,Rosie?"katanya. Suaranya yang agak serak berhasil membuatku menganga tepat didepan wajahnya. Ah , ya dia sedikit lebih tampan sekarang atau tepatnya sangat tampan!

Aku masih mengamati setiap inci wajahnya. Matanya, hidungnya , rahangnya yang tirus dan mataku terpatri pada bibir tipisnya yang basah. 'Bloody hell , entah bagaimana bisa mahluk paling tidak menyenangkan dihadapanku ini bisa terlihat menakjubkan dimataku! Bunuh aku sekarang,merlin!' batinku sesak.

"Rosie...melamun,eh?" Lambaian tangannya membuyarkan lamunanku. "Ttii-tidak James, maaf" kataku sambil berdiri memperbaiki pakaianku yang sedikit acak - acakan.

"By the way, welcome home James." Senyumku simpul .

"Thanks Rosie, apa kabarmu ? kudengar Malfoy junior berkencan denganmu,eh?" Katanya hati-hati. Aku menoleh ke arah Al yang menggelengkan kepalanya dan Lilly yang terkikik geli, sudah pasti Lilly lah yang memberitahukan hal itu kepada James.

"Kami tidak berkencan, hanya saja Scorp selalu datang ke toko untuk membantu. Ya, hanya itu saja" kataku sambil mendelik pada Lilly.

"Sepertinya dia ada maksud lain padamu,Rose. Yah, kau tahu kan Malfoy itu licik?" Al menambahkan.

"Albus! Dia tidak seperti itu" kataku sambil mengerutkan dahi. "Well, sepertinya kau beruntung." James mengacak rambutku. Ada perasaan berdesir saat James menyentuh rambutku, kami berpandangan sesaat dan aku akui James sangat 'wow' sekarang ini.

Aku melihat jauh kedalam iris coklatnya yang gelap, mencari sesuatu yang spesial dari pemuda paling menyebalkan yang kukenal ini. Entahlah, aku pasti akan menemukannya nanti.

"Aku akan ke atas untuk mandi,so see ya " kataku sambil meninggalkan Al dan James yang masih mengobrol asik diikuti Lilly yang mengekor dibelakangku.

Hal yang membuatku bersyukur dirumah ini adalah Harry dan Ginny yang tidak pernah membedakan perlakuannya terhadapku dan Hugo dengan anak anak mereka. Walaupun orangtua kami meninggalkan beberapa investasi asuransi dan tabungan di gringots , Harry melarang kami untuk menggunakan itu semua dengan alasan untuk masa depan kami nanti.

Sebenarnya aku selalu menolak jika Harry menyelipkan uang saku bulanan untukku dan Hugo, namun Harry selalu menang untuk itu. Bulan depan aku akan memulai bekerja paruh waktu  di Kementrian Auror, tentu saja segala test ujian ku dibantu Harry tanpa sepengetahuanku.





Haiii... semua~

Fic ini bukan fic pertama yang aku buat, tapi ini fic pertama yang aku publish, maaf untuk segala kesalahan diatas. Review kalian sangat berharga bagi kelanjutan fic ini.

Don't be a silent reader! Jadi, jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kotak review
ps: Gak perlu sungkan-sungkan..

Salam hangat,
Rosejean

My JamesWhere stories live. Discover now