The Perfect Husband | Jung Jaehyun [Sudah Terbit]

20

Gue langsung ngelepasin pelukan Kak Jungwoo.

"Maaf, aku harusnya gak meluk kamu." Kata dia gelagapan.

Bukan, bukan karena itu. Tapi maksud dari ucapan Kak Jungwoo yang bikin gue ngelepas pelukan nya.

"Maksud omongan Kakak tadi?" Tanya gue.

"Aku udah bilang aku tau semuanya."

What?!

Semuanya, termasuk gue yang sekarang udah nikah sama Jaehyun?

"Iya, semua nya termasuk kalau kamu sekarang istri sah orang lain." Kata Kak Jungwoo sambil ngelirik ke arah cincin yang gue pake.

"Gara gara ini?" Tanya gue sambil nunjukin cincin itu.

"Itu salah satu faktornya."

"Jelasin Kak, aku bener bener gak ngerti."

"Aku tau kamu udah nikah dari Mama kamu sendiri, waktu itu kita gak sengaja ketemu di lift apartment. Dari situ aku tau semuanya."

Mama? Kenapa Mama gak pernah cerita sama gue kalau dia ketemu sama Kak Jungwoo. Dan kenapa Mama bilang ke Kak Jungwoo soal ini.

"Mama kamu keliatan marah dan benci banget sama Kakak pas itu, dia juga bilang untuk gak ganggu kamu lagi karena kamu udah bahagia sama suami kamu."

Gue tau Mama pasti marah ketemu Kak Jungwoo, dia orang yang paling marah ke Kak Jungwoo karena dulu Kak Jungwoo udah tinggalin gue gitu aja. Mama lebih kecewa sih, dulu dia percaya banget kalau Kak Jungwoo bakal selalu jagain gue.

Tapi nyata nya, ya gitu.

"Dan Kakak tau siapa suami aku?" Tanya gue.

Kak Jungwoo ngangguk, "Jaehyun, karena pas itu Bunda nya Jaehyun juga ada di sana. Bahkan Bunda nya Jaehyun yang nenangin Mama kamu yang udah emosi banget sama aku, bahkan dia hampir nampar aku."

Semarah itu Mama sama Kak Jungwoo, berarti sesayang itu Mama sama gue. Anak perempuan satu satunya yang selalu dia jaga.

Jadi sedih gue, karena belum bisa banggain Mama dan kasih apa yang Mama mau.

"Maafin Mama Kak."

"Aku yang harusnya minta maaf, mungkin kata maaf juga udah gak pantes aku ucapin. Mama kamu bener seharusnya aku gak datang dalam kehidupan kamu lagi."

Kalian bisa liat kan kalau Kak Jungwoo tuh orang yang bener bener baik, dia gak sejahat itu. Gue tau dan ngerti kalau dia punya alasan.

"Kak, apa aku boleh tau alasan kenapa Kakak pergi saat itu?"

Kak Jungwoo mandang gue sendu. "Apa alasan itu masih berguna buat kita, Chel? Kamu udah gak mungkin bisa sama sama aku lagi."

"Aku tau, tapi setidaknya alasan itu cukup buat aku berhenti bertanya tanya setiap harinya. Alasan itu memperjelas semuanya, aku gak mau Kak Jungwoo terus jadi oknum yang di salahkan. Hati aku yakin Kak Jungwoo punya alasan kenapa ngelakuin itu."

"Waktu itu aku sakit, Rachel."

Hah?!

Gue bener bener gak tau kalau Kak Jungwoo sakit. Setiap hari dia selalu keliatan baik baik aja.

"Gaada yang tau soal penyakit aku, cuman Kun sama Renjun pasti nya. Aku kena penyakit kanker darah. Aku pergi buat berobat dan ngelanjutin sekolah aku di luar negeri. Aku putisin kamu saat itu karena aku gak mau kamu sedih, lebih baik aku liat kamu sedih sementara dan akhirnya akan benci sama aku dari pada liat kamu sedih berkepanjangan dan selalu ke inget tentang kita kalau suatu saat nanti aku meninggal."