- VIII -

346 30 2
                                        

Open Sea

The Sea is Beautiful
When I'm left alone in the open Sea
It would be beautiful from angel because I'm surrounded by the ocean

You're my open Sea
Because you always beautiful from any angel

ㅡJunhoe Koo,

[[ ❀  ❀  ❀ ✿ ❀  ❀  ❀ ]]

.

.

.

Sang siluman tertawa pelan mendengar puisi singkat milik Junhoe. "Apa yang kau pikirkan saat membuatnya? Sungguh tidak menarik."

Junhoe menutup buku puisi miliknya dan menatap Bobby dengan jengah. "Maafkan aku, karena aku hidup di jaman modern. Aku tidak cukup tahu dengan seleramu."

Bobby tersenyum miring mendengarnya. "Manusia menyebalkan." Ekor rubahnya bergerak di atas pangkuannya. Ia menatap ke arah bulan dengan sendu. "Aku ingin reinkarnasi.."

"Dewa tidak mungkin bisa reinkarnasi.."

Bobby menatap Junhoe dengan bingung. "Tentu saja bisa.. hanya saja, aku tidak bisa mati. Haah, manusia sudah tidak menyembah dewa lagi oleh sebab itu legenda para dewa dilupakan."

Junhoe menghela napas, ia mengambil pil obatnya di atas mejanya dan meminumnya. Ia bergidik merasakan pahitnya obat yang mengenai lidahnya.
"Ada satu legenda yang ku ingat tentang dewa rubah."

"Apa itu?"

"Kau bisa mengabulkan satu permintaan."

"Yah memang, tapi aku tidak ak-"

"Bunuh aku."

"Dengarkan omongan ku!" Sang rubah membentak Junhoe.

Junhoe menaruh lagi kotak obatnya dan duduk di ranjangnya. "Ada kalanya, aku tidak merasakan jantungku. Perasaan takut ketika menghembuskan hela napas, bagaimana jika itu yang terakhir. Apa aku tidak akan merasakannya?"

Junhoe tersenyum tipis pada sang dewa. "Ku mohon... aku tidak ingin mati ketakutan."

"Itu adalah dosa," sang dewa menatap Junhoe dengan serius.

"Hanya satu dosa...."

.

.
.

.
.
.

[♡]

Anda telah sampai ke penghujung bahagian yang diterbitkan.

⏰ Kemaskini terakhir: Aug 16, 2020 ⏰

Tambah cerita ini di Pustaka anda bagi pemberitahuan tentang bahagian baharu!

Given Of Red Strings [ Bobby x Junhoe ]Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang