Part 27 - Undesirable-

28.7K 898 42
                                    

Sebelumnya mohon maaf buat teman-teman pembaca yang tidak nyaman dengan kebanyakan Flashback, karena terlalu banyak rahasia, tapi jujur aku suka cara ini, karena bagiku akan banyak kejutan yang mungkin tidak akan terkira oleh pembaca...hohohoho

Happy reading All...

AUTHOR POV

-Flashback ke 2 minggu yang lalu-

Setelah terjadi pertengkaran hebat malam itu, Fabian memutuskan menginap dikantornya, dan ternyata masih ada Jane yang Lembur menyelesaikan pekerjaannya.

“Pak, ada apa? Kenapa malam-malam begini anda datang ke kantor?”

“Jane, kau masih disini?”

“iya.. masih ada laporan yang harus aku buat pak”

”o yasudah, aku hanya ingin menginap semalam disini, kau tidak usah bekerja sampai larut, kau bisa melanjutkannya besok, ingatlah kesehatanmu nomor satu”

”Terima kasih pak, aku benar-benar beruntung memiliki atasan sebaik dan seperhatian anda” jawab Jane dan di balas dengan senyum datar Fabian.

” Apa anda butuh sesuatu pak? Atau anda ingin minum? Sepertinya anda sedang menghadapi situasi yang sulit” tebak Jane

Fabian mengembuskan nafasnya berat sambil menjatuhkan tubuhnya diatas sofa ruangannya.

Jane mengambilkan segelas Wine di Lemari Es di ruangan itu dan menyerahkan segelas kepada Fabian. Fabian meneguknya dengan cepat.

“Anda bisa bercerita kepadaku tentang apa yang anda alami pak, aku sudah lama ikut dengan bapak, jadi aku rasa mungkin aku bisa membantu?”

Tidak ada jawaban dari Fabian, dia terus saja mengisi gelasnya yang kosong dengan Wine yang ada di hadapannya. Jane masih setia mendampingi seseorang yang telah lama menjadi atasannya itu.

“hhh.. Aku bertengkar dengan Fayla” Gumam Fabian setengah sadar dari mabuknya.

Jane penasaran dengan apa yang dibicarakan atasannya.

”Anda bertengkar? Ada masalah apa pak?” tanya Jane

Dan Fabian pun tanpa sadar menceritakan apa yang terjadi antara dia dengan Fayla.

***

Sudah dua hari Fabian menginap di Apartemen yang baru disewanya. Ia meminta Jane untuk memberitahukan keberadaanya kepada siapapun termasuk kepada Reno dan Raya sahabatnya itu, sampai pada akhirnya entah ada angin apa Fabian mengaktifkan kembali ponsel yang sudah berhari-hari ia matikan, dan tidak berselang lama panggilan dari Luna masuk.

Fabian penasaran apa yang ingin dibicarakan Luna, mengingat mailboxnya melaporkan banyak sekali panggilan yang masuk termasuk dari Luna.

“Hallo” jawab Fabian malas

“Ooh.. thanks God..” terdengar jawaban lega dari seberang telepon yang membuat Fabian mengernyit heran.

Arco Iris (Love Like a Rainbow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang