Part 16 -A Gift-

34.2K 938 3
                                    

Pagi ini aku memasak  Carrots Creamysoup., kata orang sup wortel bagus untuk meningkatkan stamina di pagi hari.

“hmmm.,, wangi sekali, ” bisik fabian tepat ditelingaku, tubuhku seketika menegang saat tangan besarnya memelukku dari belakang dan mencium puncak leherku...

“Fabian..” panggilku pelan..

“hmmm” jawabnya yang kini kepalanya bersandar di pundakku...

“apa kau pernah mendengar kucing persia yang sangat manis dan lucu, bisa seketika menjadi menyeramkan jika ketenangannya diganggu?”

“ng..??” ucap fabian heran..               

“apa wajah tampanmu itu pernah tergores walaupun sedikit??” ucapku tenang namun sinis, dan pelukan fabian meregang..hmm.. sepertinya ia mulai menyadari maksudku.

“jika kau tidak ingin wajah sempurnamu itu hancur karena pisau ini, lebih baik cepat singkirkan tanganmu dari pinggangku dan berhenti menggodaku” ucapku cepat dari nada terlembut dan berakhir dengan bentakan.

Seketika Fabian melepaskan pelukannya.... “hah.. kau itu ternyata benar-benar menyeramkan” katanya mencibir...

Dan aku tersenyum dengan ketakutan yang ia pancarkan dari wajahnya..

Hhahahha... jangan coba-coba bermain-main denganku pria tampan.. pikirku..

 ###

“ting.. tong..”

Bel Apartemen berbunyi saat kami sedang menghabiskan hari menonton dvd diruang tengah, aku keluar untuk melihat siapa yang datang.

“permisi nona, apa benar ini rumah Tuan Fabian Alka Tafary?..”

“iya benar, maaf anda siapa..?”

“oh, saya fikir saya salah alamat, mmm, saya ingin  mengantarkan bingkisan ini..” kata kurir itu sambil menyerahkan sebuah kotak berwarna biru yang lumayan besar namun ringan.

“ini apa..?”

“kata pengirimnya, ini adalah hadiah pernikahan untuk istri tuan Fabian,, ng,, apakah anda istrinya?” dan aku menjawab dengan anggukan.

“pengirimnya hanya memberi inisal SA”

“S..A..? siapa?”

“hmm, kalau untuk itu saya kurang tau, saya permisi dulu”

“oh.. ya baiklah. Terimakasih”

Aku membawa kotak besar itu kedalam rumah sambil menimbang-nimbang apa isinya..

“siapa?” tanya fabian

“kurir, dia mengantarkan bingkisan ini, ia mengatakan untuk istri Fabian? Tentunya aku bukan?” jawabku santai..

“oo, paling-paling teman-teman yang tidak bisa hadir pada saat pernikahan kita.. coba dilihat apa isinya..” seru Fabian yang tertarik dengan isi kotak biru itu.

Dan.. isinyaaa......

TBC...

Arco Iris (Love Like a Rainbow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang