Part 3 -(Beautiful Eyes)The Eye That I Hate-

49K 1.5K 12
                                    

Fabian POV


Aku benar-benar tidak menyangka jika gadis itu memiliki mata yang sama dengan wanita itu. Wanita yang telah menghancurkan hatiku, wanita yang paling aku cintai juga paling aku benci didunia ini.

”Hey.. Bian, kau sedang memikirkan apa?” tanya Reno Adiprayoga sahabat baikku dari semasa kecil.

Kami membangun perusahaan Arco Iris Interior bersama yang bergerak di bidang design interior dan banyak menangangi design-design hotel, apartement, villa dan fashion house bertaraf Internasional.

”Nope... bagaimana dengan proyek untuk rumah mode Aldio yang baru di bangun di Surabaya, apa sudah ada perkembangan?”

”Hhh, Bian..Bian.. kau sama sekali tidak berubah, selalu saja mengalihkan pembicaraan jika ketahuan sedang melamun, c’mon bro, what going on?” ”aku dengar kau menolak perjodohan dengan anak keluarga Hutama, apa itu benar?” lanjut Reno.

”Hah,, andai mereka tidak mirip, aku pasti akan menerima gadis itu menjadi pendampingku” gumamku.

Reno yang mendengar gumaman Fabian mendadak kaku, ” maksudmu gadis itu mirip dengan Selva Alodya?” ucap Reno terbata.

Aku hanya menganggukan kepalaku frustasi. Pasalnya aku sudah tertarik dengan gadis itu pada saat perkenalan pertama, kenapa pada saat perkenalan itu dia harus menggunakan  kacamata. Kalau saja aku tau dari awal mungkin sore itu kami tidak akan terlibat percakapan yang aku rasa sudah sangat akrab.

***

 Author POV

”Selamat siang pak, perwakilan dari perusahaan Aldio corp. sudah datang”

Jane sekretaris Fabian memberitahu kalau tamu mereka sudah menunggu di ruang rapat. Beberapa hari yang lalu, Arco Iris Interior mendapatkan proyek untuk mendesain isi dari bangunan yang akan di jadikan pusat Fashion terbesar untuk produk Aldio di Surabaya.

Suasana di ruang rapat menjadi tegang seketika, disaat Fabian menyadari siapa yang menjadi tamunya siang itu.

Fayla POV

”Fabian!!!” teriakku dalam hati. Namun aku masih mampu mengontrol keterkejutanku, dan aku pun bisa melihat keterkejutannya di balik wajahnya yang dingin akan kedatanganku sebagai klien perusahaan mereka.

 Aku benar-benar tidak menyangka kalau kita akan dipertemukan lagi disini, aku Pikir dia sudah ditelan oleh bumi semenjak kepulanganya dari Phuket.

Meeting hari ini berjalan dengan lancar, walaupun kegugupan tak luput dari diriku. Bayangkan, aku harus bekerjasama dengan orang yang jelas-jelas menolak di jodohkan denganku.. "Oh Tuhan, cobaan macam apa ini, kenapa aku harus bertemu lagi dengan dia.."Rutukku dalam hati.

***

Author POV

”Ternyata kau benar, mata gadis itu sangat mirip dengan Selva” ucap Reno memecah keheningan yang terjadi diruangan Fabian setelah beberapa jam rapat selesai.

”ini sungguh luar biasa Bian”. “jangan-jangan ini petunjuk jodoh yang diberikan Tuhan untukmu, memiliki wanita yang memiliki mata secantik dan seteduh itu”

Lanjut Reno berceloteh, sedangkan Fabian hanya berdiri berpangku tangan sambil menatap jalanan ibu kota dari jendela ruangannya.

Pada saat diruang rapat, Reno sempat menangkap gerak-gerik Fabian yang terlihat kaku pada saat berjabat tangan dengan kliennya, yang belakangan diketahui Reno adalah calon tunangan Fabian, karibnya sendiri.

Arco Iris (Love Like a Rainbow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang