Part 24 - Remained Memories-

32.2K 1K 101
                                    

Hari ini rumahku kedatangan tamu istimewa, Aira tiba-tiba saja pulang ke Indonesia karena ibu mertuanya sakit keras, mau tidak mau ia membawa serta Maura.. hanya saja karena Aira menghabiskan banyak waktunya dirumah sakit, ia jadi menitipkan Maura di apartemen ku..

"Tidak apa-apa kan Fay, maura ku titipkan disini?" tanya Aira..

"iya kak, no problem.. lagipula kasihan maura kalau dia dititipkan dirumah kita.. Bi sum kan juga sudah tua.."

" hah.. syukurlah.. aku hanya takut Menganggu kalian yang sedang program untuk membuat adik sepupu Maura.." goda Aira..

"apa? Maura akan punya adik sepupu? Aunt benarkah itu?" sambar maura

"kak... disini ada anak kecil" ucapku mendelik.. wajahku sudah merah seperti tomat..

"hoo.. C'mon aunt.. maura sudah 6 Tahun.. aku sudah besar..kalian tidak perlu sungkan"

aku tersenyum miris melihat kelakuan Maura yang melampaui umurnya.. sepertinya benar, lingkungan itu mempengaruhi pertumbuhan anak..

hmm.. aku benar-benar memimpikan mempunyai buah hati,, sepertinya hidup akan terasa lebih lengkap dengan kehadiran anak diantara aku dan Fabian,, tapi... apakah aku mampu dan bolehkah aku lebih bahagia lagi?

kini gilang telah kembali, walaupun dia tidak mengenalku, namun kenapa hatiku mengatakan kalau gilang hanya berpura-pura.. tapi untuk apa?

aaaarrrggtt... pikiran ini benar-benar mengangguku, Fabian, maafkan aku yang merahasiakan ini darimu.. aku tidak tau bagaimana harus menjelaskan kepadamu..

saat terlarut dalam lamunan, ponselku berdering.. 

luna's calling..


"halo"

"fay, hari ini kan libur, aku ingin kau menemaniku kesuatu tempat.. "

"kemana?" jawabku malas, hah anak ini menganggu hari liburku saja,,

"GGH galery" jawabnya antusias

"untuk apa? bukankah kita sudah pernah kesana?"

"iya, tapi ternyata kita belum mengarungi semua sudut galery itu, kemarin temanku mengatakan bahwa ada sebuah sudut yang sangat mengesankan.. aku ingin sekali kesana.. kali ini kau harus menemaniku, ok?"

ke galery itu lagi? kemarin saja sudah membuatku seperti maling disiang bolong yang takut tertangkap si pemilik rumah, sekarang aku haru ketempat itu lagi? oh luna.. lebih baik kau bunuh saja aku..

" aaa... itu.. dirumahku sedang ada maura, kau tau kan kak Aira sedang dirumahsakit mengurus mertuanya, sehingga aku harus menjaga Maura, lagipula aku jarang sekali punya waktu senggang untuk maura, ya tentunya hanya dihari libur seperti ini" elakku berusaha mencari alasan dan bebas dari ajakan luna untuk datang ke"neraka" itu..

Arco Iris (Love Like a Rainbow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang