Bagian 1

3.9K 275 11
                                    

3 tahun kemudian

Bunyi hentakan sepatu terdengar di lorong rumah sakit yang sedikit lenggang. Seorang perempuan sesekali melihat jam tangannya untuk memastikan bahwa dia tidak terlambat datang kesuatu acara.
Beberapa orang baik itu pasien, keluarga pasien serta dokter dan perawat menyapanya dan tidak lupa senyuman selalu menghiasi wajahnya.

Setelah sampai di depan rumah sakit terlihat seseorang yang dia kenal melambai kepadanya dari jendela mobil. Perempuan itu tersenyum dan mempercepat jalan hingga dia masuk ke mobil orang itu.

"Sudah lama menunggu Dokter Gaara" Orang di dalan mobil itu mendengus mendengar panggilan untuknya.

"Sudah berapa kali ku bilang panggil aku Gaara saja" perempuan itu tersenyum.

"Baiklah-baiklah, maafkan kesalahan hamba Gaara-sama" ucapnya sambil tangan di dada kiri sambil menunduk.

"Berhenti meledek ku pinky atau kita tidak jadi berangkat dan aku akan melakukan sesuatu disini di mobil ini dan di depan rumah sakit ini, bagaimana?"

Perempuan yang dipanggil pinky tersebut kenghentikan candaannya dan menatap tajam laki-laki disampingnya.

"Mesum"

"Hei apa yang kau pikirkan aku tidak berpikiran mesum, aku hanya akan menggelitik mu sampai kau minta ampun seperti yang biasa ku lakukan atau kau memang menunggu aku melakukan hal yang itu itu?" Gaara menaik-turunkan alisnya menggoda perempuan itu.

"Ternyata Ino tidak salah, kau memang mesum Sakura" ucap Gaara sambil tertawa. Sakura yang melihat kelakuan laki-laki itu memukul keras bahunya.

"Aku tidak mesum bodoh, kau sama saja dengan Ino, cepat jalan nanti kita telat datangnya"

"Baik Sakura-sama" sekarang giliran Sakura yang mendelik tajam mendengar ledekan Gaara dan Gaara hanya tersenyum melihat raut wajah Sakura.

.

.

.

"Sayang kau sudah datang, ku kira kau tidak akan datang seperti hari-hari lainnya" teriak seorang perempuan berambut bolende dengan dramatis. Seseorang yang dipanggil sayang itu yang tidak lain adalah sakura hanya memutar bosan matanya melihat kelakuan sahabatnya selama 3 tahun ini.

"Ayo duduk, ah kau datang juga Gaara. Kalian benar-benar tidak terpisahkan" Gaara yang mendengar itu tersenyum dan Sakura lebih dulu berjalan dan duduk di sofa yang telah disediakan.

"Silahkan minum dan makan apapun yang kalian inginkan, hari ini adalah pesta. Jadi mari kita bersenang-senang!" teriak Ino sambil berlari menuju Sai dan duduk disamping kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu.

Sakura menggeleng melihat kelakuan Ino yang tidak pernah berubah. Tapi itulah yang membuat dia bisa berteman dengan Ino, karna Ino selalu apa adanya.

"Kenapa kau terlihat bosan? Nikmatilah setelah ini kita akan berkutat dengan rumah sakit lagi" Gaara berbisik pada Sakura. Sakura hanya menoleh sebentar pada Gaara setelah itu kembali menatap Ino yang sedang bercanda dengan Sai.

Pernikahan. Kata itu ibarat jarum tajam yang apabila tertusuk akan menyakitkan. Walaupun sudah lama tapi ingatan itu tidak menghilang biar dia berubah sekalipun. Tapi dia tetap berdoa dan senang dengan kebahagian Ino, sahabatnya.

Ting.

Sakura dan Gaara sama-sama melihat handphone mereka. Setelah mereka melihat isi dari pesan tersebut mereka berdua sama-sama menoleh dan seolah berbicara melui mata. Sakura sekali lagi melihat isi dari pesan tersebut. Apa yang harus iya lakukan. Baru saja mereka menerima email dari pihak rumah sakit, bahwa mereka akan dipindah tugaskan kerumah sakit lain dan namanya tertera disana bersama Gaara.

SASUSAKU-F1 (Lost Marriage)Where stories live. Discover now