Tips Menulis Ala Stephen King

10 1 0
                                    

17 Tips Menulis oleh Stephen King untuk Jadi Penulis Best Seller

[]
|
.

Tahu Stephen King? Atau setidaknya pernah dengar nama tersebut? Dia adalah salah satu dari penulis best seller internasional dengan puluhan novel. Stephen memiliki sejumlah tip untuk menulis lebih baik. Ia juga sempat berkata, “Saya tak bisa berbohong dan mengatakan bahwa tak ada satu pun penulis yang buruk. Maaf, tapi (memang) ada banyak penulis yang buruk.”

Kamu tentu tak mau menjadi salah satunya, kan? Untuk itu simak bagaimana menjadi penulis hebat ala Stephen King. Barangkali bisa memotivasi sekaligus dorongan untuk menulis lebih baik lagi dari hari ini.

#1 Berhenti menonton televisi, melainkan banyaklah membaca.

Bagi Stephen King, menonton televisi adalah racun bagi kreativitas. Jika kamu ingin menjadi penulis hebat, maka perbanyaklah membaca dan menulis, bukannya rajin menonton televisi. Apalagi sinetron. Akan lebih baik yang dibaca adalah buku-buku bagus saja. Karena dengan begitu, kamu tahu seberapa bagus kualitas tulisanmu sendiri.

#2 Persiapkan dirimu untuk dikritik.

Kritik itu nyata. Selalu. Sebagai penulis, kamu tak bisa menghindari kritik. Apa pun itu. Makanya, kamu tak perlu menanggapi kritik terlalu serius. Ambil sebagai masukan untuk meningkatkan diri jadi lebih baik, dan untuk membuat karya yang lebih baik.

#3 Jangan habiskan waktu menyenangkan orang lain.

Sebagai seorang penulis, kamu tak perlu khawatir apa yang orang lain katakan. Apabila mereka tak menyukai karyamu, mereka mungkin bukan target pasar yang sesuai. Kamu perlu mencari orang lain untuk “dipuaskan” dengan karyamu.

#4 Tulis untuk dirimu sendiri.

Tulislah cerita hanya untuk dirimu sendiri. Lalu kembangkan lagi cerita yang berbeda untuk orang lain. Dengan begitu kamu bisa memahami bagaimana pembaca pada umumnya memahami ceritamu, dan bukan hanya kamu seorang.

#5 Atasi hal/topik yang paling sulit ditulis.

Apabila kamu kesulitan menulis suatu topik atau hal, kemungkinan wawasanmu belum seluas yang kamu kira. Kamu masih harus terus banyak mempelajari hal-hal baru, serta meningkatkan kualitas tulisanmu.

#6 Ketika menulis, “putuskan” hubungan dirimu dengan dunia.

Ketika menulis, pastikan kamu tak terganggu oleh notifikasi chat atau keberadaan orang lain. Makanya, kegiatan menulis lebih baik dilakukan sendirian, layaknya anak hilang.

#7 Jangan menghias kosakata.

“Satu hal buruk yang bisa kamu lakukan ketika menulis adalah menghias kosakata, mencari kata-kata panjang karena kamu mungkin merasa sedikit malu dengan kata-kata yang pendek,” ucap King. Maksud Stephen King adalah: gunakan kosakata yang sederhana saja. Memakai kosakata rumit, panjang, dan jarang diketahui banyak orang bisa dianggap “sok” atau menggurui. Jika tulisanmu membahas hal-hal rumit seperti filsafat, pastikan kamu membungkusnya dengan sederhana, agar dapat dipahami oleh semua orang.

#8 Kurangi adverbia/kata keterangan dan paragraf panjang.

Stephen King memperkuat penyataannya di salah satu bukunya, “Adverbia bukanlah temanmu.” Kata keterangan atau adverbia yang tak perlu lebih baik dihilangkan. Serta, menulis paragraf terlalu panjang juga memiliki kesan rumit yang tak bagus untuk tulisan. Lebih baik hilangkan, atau tidak sama sekali.

#9 Jangan berkutat pada tata bahasa.

Tata bahasa, jika terlalu rumit dan membuat tulisan sulit dipahami, lebih baik jangan diikuti. Masyarakat pada umumnya masih menggunakan bahasa santai sehari-hari dalam berkomunikasi, dan sayangnya, kebanyakan tak begitu suka membaca hal-hal rumit. Kecuali, jika kamu menulis jelas untuk audiens yang menyukainya. Seperti kata Stephen King, “Bahasa tak selalu harus mengenakan dasi dan sepatu renda.”

#10 Tingkatkan keahlian mendeskripsi

“Deskripsi dimulai dalam imajinasi si penulis, namun harus diselesaikan oleh pembaca,” tulis King. Bagian terpenting bukanlah menulis dengan cukup, melainkan membatasi apa yang kamu tulis. Visualisasikan apa yang kamu ingin pembacamu “mengalami”, dan terjemahkan semuanya dalam pikiranmu menjadi kata-kata.

#11 Jangan Memberikan Informasi Latar Belakang.

Menulis novel tak perlu menuliskan secara jelas latar belakang para tokohnya. Kamu hanya boleh menuliskannya untuk tujuan mendorong pembaca semakin penasaran dengan cerita buatanmu.

#12 “Mendongeng” tentang apa yang biasa kita lakukan.

Sebagai manusia, kita melakukan rutinitas tertentu. Sebagian sama, sebagian berbeda. Entah itu bekerja, makan, tidur, pacaran, olahraga, dan sebagainya. Rutinitas itu terjadi kadang tak masuk akal, karena selera kita dalam makan misalnya yang terlalu spesifik dan unik—keinginan kita dalam melakukan suatu hal sering kali tak masuk akal, meski bagi kita sebenarnya masuk-masuk akal saja. “Contohnya, pembunuh dalam cerita kadang membantu nenek tua menyeberang jalan,” tulis King. Penokohan dalam novel adalah yang paling diperhatikan oleh pembaca, makanya kamu perlu memiliki wawasan yang luas tentang karakter-karakter dalam ceritamu.

#13 Ambil risiko, jangan bermain aman.

Jangan terlalu pasif dalam menulis cerita. Buat seliar-liarnya. “Mulailah dengan menulis apa yang kamu sukai. Jangan peduli jika itu membosankan atau memalukan. Jika itu berhasil, bagus. Jika tidak, coba yang lain,” ucap King.

#14 Pahami bahwa menulis adalah bagian dari telepati.

“Semua seni bergantung pada telepati dalam tingkatan tertentu, namun saya percaya bahwa menulis adalah yang paling dalam,” ucap King. Elemen terpenting dalam menulis adalah transfer. Tugasmu bukanlah sekadar menulis kata dalam halaman, melainkan “mentransfer ide dari kepalamu menuju kepala para pembaca”.

#15 Anggapan tulisanmu serius.

Jangan pernah menganggap kegiatan menulis sebagai lelucon yang tak serius. Menulis dan tulisanmu haruslah dianggap serius bukan hanya demi peningkatan, melainkan pula untuk memperkaya emosi-emosi yang timbul ketika membacanya. “Kamu bisa menulis dengan perasaan gugup, ketertarikan tinggi, penuh harapan, atau rasa kecewa,” ucap King.

#16 Menulis setiap hari.

Sama seperti tips untuk menulis pada umumnya, kamu haruslah menulis setiap hari. Jika kamu gagal untuk menulis secara konsisten, ketertarikanmu terhadap ide ceritamu akan hilang begitu saja. Kembangkan cerita buatanmu dengan terus menulis.

#17 Refleksikan tulisanmu sendiri.

Ketika selesai menulis, sebaiknya baca secara berulang tulisanmu. Cari kelemahan dan kesalahan tulisanmu sendiri. Cari apa yang perlu ditingkatkan, baik cerita atau pilihan kata. Atau, cari apa yang perlu dikurangi. Itulah tips menulis oleh Stephen King.

Semoga bermanfaat!

Sumber : growingpublishing.com/blog

All aroundWhere stories live. Discover now