Bagian 12

1.1K 161 7
                                    

Note : Mulai Chapter ini dan seterusnya adalah the real konflik. wkwkw yg kemarin masih pemanasan aja. tp gak melulu konflik kok ini lebih santai aja pembawaannya. enjoy!

Bagian 12

Terjebak kembali dengan anggota keluarga Lee dalam suasana berbeda. Agaknya mengajarkan Changkyun untuk berhati-hati dengan perasaannya.

Ketika itu Jooheon sudah sadar dari masa kritisnya. Changkyun pikir Jooheon akan berubah menjadi lebih baik. Tapi ternyata tidak, Jooheon semakin asing dan tidak terkendali. Jooheon menganggap Changkyun tidak lebih dari orang yang baru ditemui. Changkyun kelu. Hingga memutuskan untuk menerima Minhyuk.

Pernah Changkyun menangis sendiri. Marah kepada dirinya. Meronta memukuli dadanya. Berharap hatinya akan terketuk dan terbuka untuk dengan tulus dan yakin menerima Minhyuk. Percuma, hatinya seolah terganjal oleh sesuatu yang Changkyun sendiri tidak paham apa itu.

Minhyuk tidak mau Changkyun mengutuk dirinya sendiri karena cinta yang tidak kunjung hadir. Minhyuk mau menunggu berapa lama pun asal Changkyun tetap berada di sisinya.

Changkyun sendiri merasa tidak enak hati. Sudah memecah belah hubungan kakak adik itu. Maka dengan itu, Minhyuk juga ikut berusaha berdamai dengan masa lalu Jooheon. Ia tidak mau menoleh ke belakang dan pura-pura lupa jika Changkyun pernah berumah tangga dengan adiknya.

Sepertinya tanpa Jooheon berucap, semua pun tahu. Bahwa pria itu ingin mengubur semua yang sudah berlalu. Secara tersirat, Jooheon membiarkan Changkyun dan Minhyuk dengan jalan mereka. Untuk Changkyun, itu melukainya entah mengapa. Tapi untuk Minhyuk, itu seperti angin segar di antara sesaknya menunggu Changkyun selama ini.

Dengan nilai saham yang tidak seberapa itu, Changkyun menggunakan dengan baik untuk menyambung hidup. Sampai Minhyuk mengusulkan agar Changkyun mengisi salah satu posisi produser yang kebetulan kosong di kantor agensinya.

Changkyun mau, tapi dengan syarat bahwa ia akan bekerja secara profesional tanpa embel-embel sebagai kekasih Lee Minhyuk.

Pagi ini Changkyun sesekali menanggapi sapaan teman kerjanya. Atau beberapa trainee yang membungkuk sopan. Sudah beberapa bulan ini sejak selesai merawat tuan Lee dan resmi menyandang status sebagai kekasih Minhyuk. Changkyun mulai aktif dalam pekerjaannya sebagai seorang produser. Dan dukungan Minhyuk begitu berarti banyak baginya.

Changkyun benar-benar menutup masa lalunya bersama Jooheon. Itu sulit, apalagi ia masih berada dalam satu lingkungan. Tapi Changkyun berusaha menatap masa depannya dengan berdamai dengan masa lalu terlebih dahulu.

"Hai.." sebelum memasuki ruangannya sendiri. Setiap paginya Changkyun akan menyempatkan diri untuk menghampiri Minhyuk.

"Selamat pagi, sudah sarapan?" yang lebih muda menjawab dengan anggukan.

"Semalam pulang jam berapa?" tanya Changkyun.

"Jam 12 malam, pembukaan agensi di China sepertinya tidak akan berjalan dengan mudah" jawab Minhyuk yang terlihat lelah setelah melakukan perjalanan beberapa hari di China.

"Jangan terlalu lelah, hyung" Minhyuk selalu bergelendot manja seperti bayi besar. CEO muda itu merasa waktunya tidak pernah cukup jika sudah berdua dengan Changkyun.

"Aku harus ke ruangan" Changkyun bergerak pelan untuk lolos dari pelukan Minhyuk.

"Kenapa buru-buru? Biarkan seperti ini" Changkyun hanya tersenyum tipis. Membiarkan Minhyuk selesai memeluknya.

Tidak ada alasan untuk tidak menerima pria baik hati seperti Minhyuk. Meski nyatanya cinta yang digali Changkyun untuk pria itu belum juga tumbuh. Tapi Minhyuk mau menunggu dengan sabar.

HEALING (JooKyun)Where stories live. Discover now