5

10K 157 8
                                    

Aku menikmati mandiku, dirumah KK ku tersayang. Aku membayangkan kejadian tadi, dmn mas Teddy tlh membuat AQ terbang, hahaha. Tadi dak dik Duk jg saat diinterogasi oleh KK Agus, ku masih sebel sama km Agus, saat dia bilang jgn sllu tlpn Krn sibuk.
"Dekkkk ..." Panggilnya. Biarin aj ku g nyahut.
"Adek.... Cptn.... " Bodo amat, biar aj dia nunggu. Ku sudahi acara mandiku, ku pakai t-shirt polo ku dan celana pendekku, ku semprotkan parfum kesukaanku. Lalu ku keluar kamar.
"Lama bnr jagoan KK ini" candanya sambil menggendong ku, ku hanya diem.
"Msh marah sama kakak...?"
"Mau jln kmn" tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.
"Mall donk..."
"Turunin..." Rengekku
"Issss tumben.. biasax suka KLO KK gendong gini"
"Ku udah besar, udah ah mo turun" ketusku, KK Agus nurunin aku.

Agus POV
Aneh, biasanya anak ini manja bnget, tapi skrg udah nggk, aku kangen adik kecilku, yang maunya cuma sama aku kakaknya.
"Hei... Ayo berangkat" ku menarik tangannya. Dan kamu masuk k mobil.
"Dek... Kok diem... Biasanya bawel"
"Gpp... Lagi g pngn"
"Adek masih marah, kakak minta maaf KLO gitu," ujarku kesal, dia hanya diam dan sibuk dg BB nya. Kesel banget nih, skrg dia cuekin aku, biasanya bawel ada aja yg diminta. Tapi skrg dia cuek.
================================
Tibalah mereka di salah satu mall terbesar di SBY, Agus bnyk membelikan adiknya barang2, dan ngajak mkn, tapi tetap saja Andy ttp cuek sama agus. Tapi jauh di lubuk hatinya, Andy sangatlah sayang dan perhatian sama kakaknya. Krn Agus adalah orang yg sngt berarti dalam hidupnya, hanya saja rasa egonya sangat besar, dan masih diingat kata2 kakaknya saat nlpn waktu itu. Mereka menikmati MLM dg diam, walopun Agus SDH bnyk melakukan godaan dan rayuan terhadap adiknya. Jam 10 mereka sampai dirumah.
"Dek... Km ini knp sih dari tadi cm diem, cm main hp Mulu" dan Andy pun masih aj ttp diem.
"KLO km marah sama KK bilang, kakak mau minta maaf, tp jangan giniin kakak, km itu adik KK satu2nya, org yg paling KK sayang"
"Oya... Apa bnr? Tes saat ku tlpn km mau bilang KLO AQ jatuh, dan blm smpat blg KK blg sibuk... Apa itu yg dimaksud syg... Udah KK, ku males.. dulu aku kehilangan saat KK brgkt k SBY, aku sndri, apa pernah KK mikirin itu?" Agus pun terdiam, meresapi semua kata2 Andy, dia g nyangka adiknya yg biasanya diam bisa jg melawan.
"Knp diam...? Bbrp tahun ini aku bljar utk ikhlas kalau kakak disini utk meraih cita2 kakak... Ku sllu mndiakan itu... Tp waktu ku tlpn terakhir kalinya, ku GK nyangka kakak bisa bentak AQ... Aku tau KLO kakak g prnh sayang sama AQ... Aku benci sama KK.... Nih ambil... Ku gak butuh ini semua..." Andy pun berlari dan nangis masuk ke kamarnya.
"Dek.... Dek.... Buka pintunya... Maafin kakak..." Andy ttp tak menjawab, dan Agus pun terduduk didepan pintu kamar Andy. Dan Andy pun terlelap dlm tangisnya.
Dilain tempat Teddy cemas karena chat yg dia kirim pada Andy g dibaca, tlpn pun g diangkat, padahal HP nya ada di meja ruang tamu. Agus pun ke ruang tamu, dan membuka hp Andy. Dia baca chatnya Andy dan Teddy. Awalnya dia kaget, tapi setelah dipikir dia mengikhlaskan pilihan Andy. Setidaknya dia melihat perubahan positif dari Andy. Sejak kenal Teddy, Andy jd lebih dewasa. Kemudian Agus menelpon Teddy.
"Halo sayang, mas kangen, dan kuatir, dari tadi chat g di bls2 dan tlpn mas g km angkat."
"Saya mau ketemu, datanglah kerumah." Agus menjawab datar, Teddy pun terkejut, dia bimbang, dan khawatir sama Andy, dan dia pun memilih datang utk bertemu kakaknya andy.
Setengah jam kemudian Teddy sampai dirumah Agus. Dan dipersilahkan duduk.
"Saya langsung ke intinya saja... Sejak kapan kalian berhubungan"
"Ka... Kami... Kenal 3 bln lalu dari FB, dan lanjut ke BBM,serta 1 blm lalu kami jadian," jawab Teddy setenang mungkin.
"Saya TDK tau harus bgmn, Andy afik saya satu2nya, dan orang yg sangat sy sayang didunia ini, saya kaget, kecewa, tapi ini pilihannya, saya TDK bisa menyalahkannya, Krn slm ini dia kurang msh syg, orang tua kami terlalu sibuk, hingga lupa kalau ada ank2 yg harus mrk urus, kami pnya segalanya, tp kasih sayang tak kami punya, kami saling menjaga, dr Andy bayi, tangan ini yang menggendong, memandikan, menyuapi, dan membelainya. Mata ini melihat pertumbuhannya, hingga dia besar, dan saat dia kls 5SD, saya meninggalkan nya, tak ada yg bisa membuat saya bahagia, kecuali senyum dan tawanya. Jadi saya titipkan adik saya, tolong jaga dia, jgn biarkan dia menangis, bahagiakan adik saya." Ucap Agus tegas dan terisak.
"Iya mas.. saya janji akan membahagiakan Andy." Tak tau dari mana kata itu meluncur, hingga Teddy begitu yakin. Jam 12 Teddy pamit pulang. Dan Agus mengantarnya sampai pagar

AndyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang