Bagian 10

22 0 0
                                    


"Hati-hati, Yoon!"

"Oke," ujar Yoona riang ketika ia mengayuh kembali sepedanya dan berpisah dengan Gikwang di persimpangan jalan. Cewek itu tentu saja akan menemui Howon di taman. Dan benar saja, setelah beberapa menit menelusuri jalan, Yoona tiba di taman yang langsung di sambut oleh Howon bersama Sungyeol.

"Lo dari mana? Kok arahnya beda kayak biasa?" tanya Sungyeol.

Yoona baru saja menyodorkan tas kecil yang biasa ia gunakan untuk membawa barang-barang milik Howon, ke pemiliknya. "Abis dari sekolah temen gue," jawabnya.

"Jangan bilang dari SMA Paradise?" seru Sungyeol sedikit heboh dengan nada menyelidik.

Yoona memutar bola matanya, kesal. Kasus Gikwang tadi nyaris terjadi lagi. "Iya gue dari SMA Paradise. Kenapa? Mau nuduh gue mata-mata?" desisnya mengingat kejadian yang dialami Gikwang tadi.

"Nggak, Yoon!" Howon menyelak sebelum Sungyeol kembali sempat buka suara. "Lo apaan sih?" protesnya pada Sungyeol. Howon lalu menatap Yoona. "Jangan dengerin omongan si tiang listrik ini."

Sungyeol menatap Howon kesal. "Lo kok gitu sih, Hoy?"

"Udah deh diem aja," desis Howon tajam. "Kita jalan dulu ya, Yoon."

"Cuma berdua? Yoseob sama Dongwoon?"

"Kita mau ke klub. Nggak latihan di sekolah. Kebetulan mereka di Running Boys, dan gue sama Hoya di Dream Boys," jelas Sungyeol, sementara Yoona hanya mengangguk-anggukan kepala. "Ya udah, duluan ya?" pamit Sungyeol lagi. Ia menepuk pundak Howon sebelum mendahuluinya berjalan ke sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.

Howon sudah hampir menyusul, namun ia membatalkan niat. "Nyaris lupa," ujarnya sambil menyodorkan sebuah kertas ke tangan Yoona. "Biasa. Udah lunas, kok."

Yoona mengangguk mengerti. "Hati-hati!" teriaknya yang hanya di balas lambaian tangan oleh Howon. Yoona memasukkan kertas di tangannya ke dalam saku jins. Kemudian ia menyambar sepedanya dan memutar balik ke arah sebelumnya. Baru beberapa langkah, Yoona kembali berhenti karena ada seorang cewek yang menghalanginya.

***

Sore itu Sungmin masih saja berkutat dengan pekerjaannya di kantor. Di salah satu sudut meja pria itu terpampang sebuah figura berisi foto dirinya bersama Gikwang saat anaknya itu menjuarai sebuah turnamen sepakbola tahun lalu.

Perhatian Sungmin dari pekerjaannya baru bisa sedikit teralihkan karena suara getaran ponselnya. Sebuah panggilan masuk dari nama 'Eunhyuk'.

"Iya, Hyuk. Lagi di mana lo?" ujar Sungmin setelah menempelkan ponselnya ke telinga.

Sementara di tempatnya berada, Eunhyuk harus sedikit menyingkir karena suasana lapangan sedikit ramai. "Gue lagi lapangan. Biasalah. Tapi gue mau tanya, nih."

"Oh, ada apaan emang?" Sungmin nggak bisa menahan rasa penasarannya.

"Gikwang anak lo kan, Min?"

"Lee Gikwang?" seru Sungmin memastikan. "Iya, dia anak gue. Cari masalah apaan dia?"

"Bukan gitu, Min. Tapi, lo udah bilangin kalo dia ada latihan di klub gue, kan? Masalahnya anak lo itu belom dateng. Nomornya yang tercantum di data gue juga nggak aktif," jelas Eunhyuk. Secara nggak langsung, ia juga meminta solusi dari orang tua peserta didiknya yang bersangkutan.

Sungmin sedikit terkejut dengan penjelasan Eunhyuk. "Masa sih dia nggak dateng? Udah gue kasih tau, kok. Tapi emang belum lama ganti nomor."

FC LOVEKde žijí příběhy. Začni objevovat