2

295 29 16
                                    

Beberapa anggota inti Golden Time Team dan para detektif Dispatch Team berkumpul di ruang rapat. Terkecuali Park Eunsoo, raut wajah mereka terlihat bingung, tidak tahu apa yang menjadi alasan mereka harus berkumpul pada malam itu.

"Eunsoo-ssi, sebenarnya kita berkumpul di sini untuk apa?" Tanya Park Joongki.

"Aku tidak tahu pasti, biar Centerjangnim yang akan menjelaskannya detailnya nanti" ucap Park Eunsoo yang kemudian bersambut dengan derit pintu yang dibuka oleh Kwonjoo.

"Maaf membuat kalian berkumpul di sini tiba-tiba. Ada hal penting yang ingin ku bicarakan dengan kalian sebagai anggota tim inti Golden Time Team." ujar Kwonjoo membuka pembicaraannya.

"Seperti yang kalian ketahui, pada rapat direksi kemarin, para ketua direksi akhirnya memutuskan untuk segera membubarkan Golden Time Team. Menurut mereka, apa yang dilakukan oleh Do Timjangnim telah mencoreng nama baik lembaga, dan sebagai sanksi, Golden Time Team sebagai tim yang bertanggung jawab atas Do Timjang dan tindakannya akan dibubarkan."

"Apa? Tunggu, jadi alasan pembubaran tim hanya karena hal itu? Memang apa yang Do Timjang lakukan? Dia melawan Kaneki karena Kaneki adalah pembunuh yang kita cari selama ini. Bukankah Kaneki memang sudah seharusnya mati? Kenapa jadi seperti ini?" Tanya Jin Seoyul setengah tak percaya.

"Sejujurnya aku juga sangat menentang keputusan ini. Selain sebagai ketua Golden Time Team, aku juga merupakan satu-satunya saksi yang ada pada insiden itu. Dan apa yang dilakukan Do Timjang tidak sesuai dengan apa yang dituduhkan. Apa yang terjadi saat itu bukan sepenuhnya kesalahan Do Timjang"

Semua mata tertuju pada Kwonjoo. Tangannya sedikit gemetar. Raut wajahnya seperti enggan membahas topik itu. Namun perlahan, ia mencoba menarik nafasnya dalam-dalam sebelum melanjutkan pembicaraannya lagi.

"Apa yang dilakukan Do Timjang hanya bentuk perlawanan. Kaneki sempat mencoba membunuh Do Timjang, bahkan menggunakan penyakit Do Timjang untuk melukaiku" Kwonjoo menghentikan ucapannya teringat akan perubahan raut wajah dan tatapan mata Do Timjang saat mencekiknya kala itu. "Kaneki juga sempat mencoba membunuhku dan Do Timjang hanya berusaha menghentikannya" ujar Kwonjoo sambil menekan luka di telinganya yang mulai kering.

"Namun dengan riwayat penyakit Do Timjang yang sering mengalami blackout itu, para ketua direksi meragukan kesaksianku." Lanjut Kwonjoo. Semua yang berada dalam ruangan pun terlihat geram.

"Selain itu ada beberapa hal penyergapan yang janggal dan tidak sesuai dengan prosedur kepolisian. Salah satunya seperti melakukan headshot yang tidak sesuai prosedur. Karena itu, aku mengumpulkan kalian semua di sini, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Aku berencana melakukan investigasi khusus." ujar Kwonjoo.

"Investigasi khusus?" Tanya Goo Gwangsoo.

"Iya. Investigasi ini tidak akan mudah. Ini mungkin akan menjadi pertarungan kita sebagai anggota polisi melawan lembaga kepolisian. Para petinggi pasti akan menghentikan misi ini. Karena itu, jika ada di antara kalian ada yang merasa keberatan, kalian boleh meninggalkan ruangan ini. Sebagai ketua tim, aku tidak akan memaksa kalian. Karena aku tidak ingin kehilangan anggota tim ini lagi." Ujar Kwonjoo dengan nada suara yang datar namun dingin dan tegas.

Semua yang ada di ruangan pun terdiam, mempertimbangkan penjelasan Kwonjoo dengan hati-hati. Sebab, bergabung dalam investigasi ini tentunya akan mempertaruhkan karir mereka sebagai anggota polisi.

"Aku ikut" ucap Jin Seoyul memecah kesunyian ruang rapat. "Aku banyak berhutang budi pada Do Timjangnim, khususnya saat ia membantu Golden Time Team untuk menyelamatkanku dan sepupuku." Lanjut agent Jin.

Park Joongki mencuri tatap pada Jin Seoyul yang berada di hadapannya. Tatapan matanya seolah memikirkan sesuatu.

"Kau benar, tanpa Do Timjangnim, aku pun bisa saja kehilangan isteriku" ucap Park Joongki yang memutar kembali ingatannya pada kejadian beberapa bulan lalu. "Aku akan ikut dalam penyelidikan ini" tambahnya.

Melihat rekan-rekan kerja yang satu per satu mengutarakan pilihannya, Goo Gwangsoo pun akhirnya ikut serta bergabung dalam tim.

"Sekali tim, akan tetap menjadi tim, bukan? Ayo kita selesaikan kejanggalan ini, dan bersihkan nama Do Timjang" ujar Goo Gwangsoo menarik garis senyum di bibirnya.

Semua yang ada di dalam ruangan pun setuju. Mereka akan melakukan investigasi khusus untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Do Kangwoo memang bukan sosok yang ramah. Sikap dinginnya selalu membuat banyak orang salah paham. Padahal pria itu selalu berusaha melakukan pekerjaannya dengan baik, dan hanya Golden Tim Team yang bisa melihat sisi itu.

"Perlu diingat, pembubaran Golden Time Team akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Jadi, kita tidak punya banyak waktu untuk memecahkan kejanggalan ini" tambah Kwonjoo sebelum menutup pertemuan itu.

***

"Kang Centerjangnim, kau tidak apa-apa?" tanya Park Eunsoo setelah semua orang meninggalkan ruangan dan menyisakan Kang Kwonjoo dan dirinya. "Wajahmu terlihat sangat lelah." tambahnya.

"Aku baik-baik saja, hanya kurang istirahat. Kau tidak perlu khawatir." jawab Kang Kwonjoo. Intonasi ucapannya terdengar dingin di telinga Park Eunsoo. Seolah Kwonjoo baru saja mengatakan 'berhenti-bertanya-dan-tinggalkan-aku'.

Park Eunsoo beranjak dari kursinya tanpa melepaskan tatapannya pada Kwonjoo yang terus memegang kepalanya sambil menunduk. Ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan oleh Kang Kwonjoo. Wanita itu banyak mengalami perubahan sejak kematian Do Kangwoo yang tragis itu. Ia ingin sekali membantu atasannya. Ia tahu betapa besar beban yang disembunyikan Kang Kwonjoo agar ia tetap mampu berdiri dengan kedua kakinya. Wanita itu tidak punya siapapun untuk berbagi kesedihan, dan ia berharap Kwonjoo mau sedikit lebih terbuka kepadanya untuk sekadar membagi beban itu.

===============================

Mohon maaf kalo ada typo-typo.

SEEKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang