36.Sempurna

2.2K 112 0
                                    

Salsa mengunyah permen karetnya. Ia sedang duduk sendirian di tepi kolam renang rumahnya. Kebiasaan yang sering ia lakukan ketika sedang bosan.

"Salsa ngapain lo disitu?"

Suara bariton yang lantang itu membuat Salsa menoleh ke arah pintu. Ia sedikit terkejut sejak kapan Adit ada disini?

"Lah, lo kok disini?"

"Iya gue abis main sama adek lo."

Adit duduk di samping Salsa. Ia membawa sebuah gitar berwarna putih dan ia letakkan di pangkuannya.

"Lo lagi sibuk?" tanya Adit.

"Nggak. Gue malah bingung mau ngapain." Salsa menatap ke depan Ia mengayunkan kakinya.

"Yaudah. Jadi gue gak bakal ganggu lo kan?" Adit tersenyum.

"Ya nggak lah," "eh btw lo bawa gitar dari rumah?"

"Nggak ini gitar puya adek lo." Salsa ber Ohh-ria.

"Sal?"

"Hm?"

"Karena gue gak punya pacar jadi gue nyanyi buat lo aja ya? Boleh kan?"

"Boleh."

Adit tersenyum. Ia mulai memetik senar. Sesekali mencuri pandang ke Salsa.

"Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujamu.."

Di detik berikutnya Salsa ikut bernyanyi karena ia memang suka lagunya.

"Disetiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semuaa
Hanya bersamamu ku akan bisa..."

"... Kau adalah da-rahkuu
Kau adalah jantungkuu
Kau adalah hidupkuu
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna... Sempurna..."

"Itu lagu kesukaan gue."

"Iya gue tau."

Mereka tertawa. Adit merendam separuh kakinya. Ia meletakkan gitar di sampingnya. Adit menerawang langit langit dilihatnya beberapa bintang yang indah dan berkelip kelip.

Ia menghitung jumlah bintang yang bersinar. Saat ia menghitung bintang yang lainnya hilang, ia menghitung lagi bintang itu hilang dan bersinar lagi di lain tempat. Bintang memang tidak bisa dihitung namun Adit selalu suka melakukan hal itu sejak kecil.

"Gue suka mandang langit setiap malam."

"Kenapa?" tanya Salsa.

"Karena gue suka sama bintang, bintang tempat gue bercerita keluh kesah gue, tentang apapun masalah gue meskipun tau dia gak mungkin bisa jawab curhatan gue."

"Kenapa lo ga cerita aja sama orang lain? Kenapa mesti bintang yang emang gak bisa kasih lo solusi apa apa?"

"Itu beda, mencurahkan isi hati lo sama bintang di langit tuh beda rasanya. Gue udah ngelakuin kebiasaan itu dari kecil," "apa Satya baik sama lo? Dia perhatian sama lo?"

"Dia baik dan tulus sama gue, gue percaya sama dia."

"Jangan gampang percaya sama orang lain."

"Tapi dia pacar gue."

"Orang bisa jadi baik dan jahat kapan aja bukan?"

Salsa membuang napas gusar.

"Gue harap Satya bisa jagain dan ngelindungin lo. Kalo sampe dia nyakitin lo. Gue bakal maju paling depan buat nonjok kepala dia."

•••
Hehe maaf baru update😂gimana part ini lebih seru atau bosenin? Jangan lupa voment ye gaesss.

My Annoying BoyfriendWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu