Aku dan Lukaku

589 75 6
                                    

Lukaku kian hari kian menganga.
Hatiku lebam,
Begitupun dengan batinku.
Aku terkoyak.
Setiap hari menerima kemarahan.
Aku kerap kali dijadikan objek pelampiasan.
Pelampiasan kemarahan orang-orang.
Hingga menjadikan pribadiku rusak parah.

Aku menjadi pemarah karena sering dimarahi.

Aku selalu ingin dihargai karena aku tidak pernah dihargai.

Aku selalu mencari perhatian karena aku tidak merasa diperhatikan.

Aku selalu ingin dipandang.

Aku ingin semua orang mementingkan aku.

Sungguh aku sangat egois.
Aku heran dgn diriku sendiri.

Kenapa aku seperti ini.

Tidak tidak.
Aku tidak boleh membenci diriku.

Aku harus menerima diriku.
Aku tidak boleh seperti ini.

Jangan merugikan orang lain..
Bersikaplah yang baik.

Jika aku saja tidak bisa menyayangi diriku, bagaimana orang lain bisa?

Setiap kali aku lelah aku selalu menanamkan pada diriku, aku selalu berbicara pada diriku

'Kemarin, kamu mengalami yang lebih berat dari ini. Kamu sanggup melewatinya,yang ini harus bisa ya! Kamu kuat'

Setidaknya aku sedikit merasa lebih baik.

Aku kerap kali menuliskan apa yang aku rasakan, lukaku. Tapi kemudian mungkin aku tidak sanggup untuk membacanya.

T e r l a l u  m e n y a k i t k a n.
Karena sebagian luka memang hanya ingin kutuliskan saja, untuk membacanya lagi terkadang aku tak sanggup.

Selamat membaca dari Aku;yang sekarang sedang amat sangat ketakutan,
-Fey


AnxietyWhere stories live. Discover now