14. Dunia Kartun Dufan

15.6K 1.3K 23
                                    

PDF Kirana "Anak Magang" The Intern & The Boss sudah bisa di beli lewat karyakarsa.com dengan harga 45K KARENA SUDAH BUKAN WAKTU PO YA atau hubungi 085600630695.

Kalian juga bisa melakukan pembayaran lewat OVO ke nomor 085600630695 ☺

Yang fantasi biarlah dufan. Kamu jangan!

- Suara Budak Magang-

Aku hampir berteriak saat Alif tiba-tiba menumbrukku ketika aku baru saja membuka pintu.

"Mbak Kiki!"

Tubuh gembulnya memeluk perutku. Ia mendongak dengan wajah menggemaskannya.

Aku terkekeh. Sedikit melonggarkan pelukan Alif lalu berjongkok di depannya. Alif ini ternyata sangat mudah akrab dengan orang baru, termasuk aku bukan?

"Hai, udah nggak sabar ya?"

Alif mengangguk penuh antusias.

Aku tertawa.

"Ih, Mbak kangen tahu," kataku sambil menarik gemas pipi gembulnya.

"Aduh, sakit Mbak," rengeknya.

Aku makin tertawa. Tanganku sigap mengacak rambut lebatnya.

"Maaf ya, abis gemes sih."

Bibir Alif ke depan karna mecucu sebal.

Aku mendongak. Menemukan Pak Bima dengan setelan kasualnya berdiri di depanku. Rambutnya tertata rapi dan pakaiannya sangat pas dengan tubuh tegapnya. Jaket denim yang melapisi kaus putihnya.

I'm not lying, he's very handsome!!!


Dan aku menyesal hanya mengenakan kaos tipis lengkap dengan jins balelku yang warnanya bahkan sudah pudar.

Aku berdiri lalu membawa Alif mendekat padaku tanpa lupa melemparkan senyum termanisku padanya.

"Bapak kok ganteng banget sih?"

Aku tidak terdengar memujikan?

Dia menyeringai. "Memangnya saya pernah jelek ya?"

Lempeng banget jawabnya!

Aku berdecak. "Pakaiannya maksud saya. Saya loh cuma pakai kaya gini. Apa saya ganti ya?"

Aku serius, kalau aku berangkat dengan pakaian ini, pasti aku dikira pengasuh Alif yang menemani majikan dudanya jalan-jalan ke dufan.

Noooo!!!

Pak Bima menggeleng. "Nggak usah. Gitu saja. Cantik. Takut Alif nunggu lama juga. Iya kan?"

Alif manggut-manggut saja. Tubuhnya masih setiap menempel padaku.

Dan apa bosku ini tidak tahu efek dari pujian singkatnya barusan padaku? Kuharap wajahku tidak memerah.

"Ya sudah. Ayo berangkat Pak."

Pak Bima mencekal lenganku yang hendak berjalan duluan. "Nggak pamit Mbakmu?"

KIRANA ANAK MAGANG | TAMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang