7

5.9K 576 24
                                    

.

.

.

.

.

.

"Siapa kamu?"  Suara sengit menggema di seluruh apartemen milik Jungkook.

Jungkook yang mendengar suara ibunya pun segera bangkit dari tempatnya semula.

Jungkook terkejut. Kenapa eomma nya itu harus datang ke apartemennya sih?! Astaga, orang itu benar-benar membuat Jungkook kesal.

“eomma?! Kenapa eomma datang kesini?" heran Jungkook.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, Jungkook. Siapa dia?" eomma Jungkook bertanya dengan tenang.

" ......eomma ia adalah temanku, Taehyung.” Jungkook berkata dengan tegas, berjalan ke arah ibunya. Nyonya Jeon menatap tajam kepada Taehyung, jika saja sebuah tatapan bisa membunuh seseorang, pasti orang itu adalah Taehyung sendiri.

Nyonya Jeon selalu membenci orang yang berada disekitar Jungkook dan dekat dengan Jungkook. Dia tidak suka Jungkook berteman dengan orang-orang, dia selalu ingin agar Jungkook fokus pada satu hal dan hal itu adalah - bisnis.

Taehyung mulai sadar di bawah tatapan nyonya jeon yang tajam ditunjukkan untuknya, ia hanya bisa menatap ke bawah dan di dengan tangan yang bertaut.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?"  nyonya jeon bertanya, suaranya tidak sopan dan terdengar sangat kasar.

"Taehyung," katanya dengan sedikit percaya diri, Taehyung tidak menyukai nada bicara yang digunakan oleh nyonya jeon. "Saya bekerja untuk perusahaan Jeon."

Mendengar kata-kata Taehyung, nyonya Jeon langsung mengalihkan perhatiannya ke arah Jungkook.  "Aku tidak pernah tahu kau akan memanggil pegawaimu sendiri untuk datang ke apartemen milikmu ini Jungkook. Untuk apa dia datang kesini?" Nyonya Jeon bertanya dengan tatapan curiga.

Taehyung muak dengan mendengar nada bicara dari Nyonya Jeon, benar-benar menyebalkan. Bagaimana mungkin seorang ibu bersikap kasar kepada anak-anaknya seperti itu? Astaga.

Jungkook baru saja akan kembali berbicara sebelum kemudian Nyonya Jeon menyela, "Sebenarnya aku tidak peduli. Lakukan apa yang kamu suka. Bawa seorang pria, wanita, karyawan atau pelacur, lakukan sesukamu."

Darah Jungkook mulai mendidih. Dia tahu kalau ibunya itu hanya bisa berbicara hal-hal yang buruk saja.  Alasan mengapa dia tidak pernah ingin Taehyung bertemu ibunya.

Taehyung terperangah mendengarnya. Ibu Jungkook merendahkan mereka berdua bahkan ia tidak tahu yang sebenarnya.

Nyonya Jeon tidak punya hak untuk menghakimi seseorang tanpa mengetahui kebenarannya, apalagi Jungkook adalah anaknya sendiri.

Jungkook menarik tangan ibunya dan membawanya ke kamar. Dia tidak ingin Taehyung mendengarkan pembicaraan yang tidak berguna dari ibunya lagi. Taehyung tidak pantas mendapatkan hinaan seperti itu.

Taehyung berjalan ketempat semula, ia berniat untuk kembali untuk menonton acara di televisi tetapi dengan pikirannya yang berada di tempat lain. Taehyung hanya menatap layar dengan tatapan yang kosong, berusaha memahami apa yang baru saja dilontarkan Nyonya Jeon.

.

Sementara itu didalam kamar tidur milik Jungkook. Jungkook duduk di tepi tempat tidur miliknya dengan tangan yang menjambak rambutnya dengan frustrasi. Sementara Ibunya berdiri dengan tangan di pinggulnya dan ekspresi yang terlihat menjengkelkan.

"Kau pergi meninggalkan rumah sehingga kamu bisa membawa seseorang seperti itu ke tempatmu?"

Jungkook duduk diam. Kesabarannya sudah mulai menipis. Dia tidak ingin menyakiti ibunya seperti yang dia lakukan di masa lalu. Sebuah Kesalahan, kesalahan besar yang dia sesali sampai sekarang.

Little Happiness | Kv √Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt