4

7.5K 678 21
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung berjalan menuju ke kafe dengan pakaian formalnya yang biasa -dan ia merasa gugup setengah mati. 

Jungkook duduk di atas meja di dekat jendela kafetaria, memandangi hiruk pikuk jalan dibalik kaca - semua orang dalam pakaian resmi mereka berjalan pulang.

Taehyung menghela nafas yang keseratus kalinya hari itu. Ia berjalan ke meja dan duduk di kursi di seberang Jungkook. Jungkook menoleh ke arahnya ketika ia tiba, entah mengapa Jungkook merasa senang melihat Taehyung datang memenuhi undangannya. Jungkook memberi Taehyung senyuman hangat, matanya berbinar dalam kebahagiaan murni.

"Kupikir kamu tidak akan datang."

"Saya tidak punya pilihan. Lagipula anda adalah atasan saya, saya harus mendengarkan segala yang anda katakan," kata Taehyung dengan malu-malu, menatap gelisah dan bermain dengan jari-jarinya.

"Tuan Kim. Jangan pernah melihat ke bawah saat aku berbicara denganmu," kata Jungkook, lebih seperti permintaan. Dia tidak suka Taehyung tidak menatapnya, dia tidak ingin Taehyung bertindak sama seperti yang lain. Takut pada Jungkook.

Taehyung hanya menatap Jungkook dengan mata besarnya- jelas bingung oleh permintaan aneh dari bosnya itu.

"Apakah kamu ..... apakah aku mengintimidasi kamu ... Maksudku, apakah aku membuatmu takut?" Jungkook bertanya pada Taehyung.

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya sedikit. Terlalu terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh Jungkook.

"Maafkan aku .... aku hanya ....... kamu terlihat gugup sepanjang waktu ketika aku ada di sekitarmu." Jungkook berkata dengan malu-malu, tangannya mengusap tengkuknya dengan sedikit senyum di wajahnya.

"Aku tidak takut ... Aku hanya ..... aku tidak takut padamu ... Ini baru bagiku ..... untuk minum kopi dengan bosku."  Dia berkata berhati-hati dengan kata-kata yang akan ia ucapkan.

Jungkook terkikik membuat Taehyung berpikir bahwa mengapa Jungkook sering tersenyum dan tertawa saat bersamanya?

"Aku tahu itu aneh untuk minum kopi dengan bosmu sendiri. Tapi aku hampir seusiamu. Kita bisa bicara seperti orang lain yang memiliki usia yang sama. Kita bisa berteman kan ?!"  Pertanyaan terakhir lebih seperti pernyataan.

Jungkook ragu-ragu untuk berbicara kepada Taehyung tentang kesepian yang dirasakannya dan bagaimana ia ingin membantu Taehyung. Membantu Taehyung dengan menghabiskan waktu bersamanya. Membantu ia dengan mendengarkannya.

"Teman?"  Taehyung menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca.

"Ya, aku ingin menjadi temanmu."  Jungkook berkata dengan tekad.
Taehyung jelas menelan ludah.  Menatap pada Jungkook untuk melihat apakah dia benar-benar serius. Tidak ada yang pernah meminta Taehyung sebelumnya untuk menjadi temannya.

"Percayalah, aku bisa menjadi teman yang baik," katanya dengan senyum senang.

"Aku ... Anda yakin?"  Taehyung bertanya, matanya berkedip perlahan.

Jungkook mengangguk dengan penuh semangat.
.

.

.

Maaf ya pendek chapter ini ;))

Jangan lupa tinggalin jejaknya oke...

Jangan lupa tinggalin jejaknya oke

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Next

Little Happiness | Kv √Where stories live. Discover now