awalan

312 33 17
                                    

"eh vaergio bangke! balikin mendoan gua ga lu!"

"heh, gua yang pertama kali nemu mendoan ini. jadi secara hukum rimba, ini mendoan punya gua"

"lu nemu? heh, kentut kuda, itu jelas-jelas ada di atas meja gua. udah balikin sih!"

suara ricuh kelas menggelegar tiada hentinya. semua murid sedang bersantai. katanya sih, pak ibah, guru sejarah mereka tidak masuk, makannya sekarang lagi nikmatin waktu kosong di jam pelajaran.

baru saja selang beberapa menit, ketua kelas yang mengintai di sekitar jendela menengok cepat ke dalam kelas.

"siaga satu! duduk semua woi!! kepsek dateng!!!"

dan dengan begitu semua murid ribut, buru-buru mencari tempat duduknya masing-masing.

cklek

"ekhem! ya anak-anakku tersayang, ga usah banyak basa-basi lagi. hari ini kita kedatangan murid baru. kamu, silahkan perkenalan"

pak kepsek terlihat menunjuk murid disampingnya.

secara bersamaan murid-murid kelas biadab itu menengok ke samping pak kepsek. alasan mereka ada dua. satu, buat ngeliat siapa murid barunya.

dua, buat menghindari silaunya mentari pagi di depan kelas. kalau kalian liat kepalanya pak kepsek itu loh. beuh, licin kinclong seperti sempak bayi.

"hai. nama gua sam. panggil gua sam"

suara rendah yang keluar dari mulut siswa itu membuat seisi kelas hening.

gebrak!

"kang sammy!"

"vaer! apaan sih? gila ya lu! duduk woi!"

vaergio masih berdiri, sedangkan xoniq kepanikan, bingung gimana biar bikin vaergio duduk di bangkunya lagi.

sam melihat vaergio bingung. tapi ketimbang itu semua, mukanya masih nampak datar.

kayaknya semua murid di kelas tau (khususnya para ciwik) kalau dia bakal jadi cogan dingin seperti di fanfic bacaan mereka.

"dan itu semua ga bener! udah gua bilang sammy itu tampan, faedah dan rajin menabung!"

suara teriakan vaergio terdengar oleh satu kantin. xoniq? udah berevaporasi saking malunya.

"lagian kenapa kamu suka sama abang aku, sih? dia kan cuek, pemarah lagi", suara pelan disamping vaergio berucap.

vaergio melirik. memandangi muka yang sama persis seperti pujaan hatinya sekarang ini. orang yang sekarang ada di sampingnya vaergio itu shawn, adek kembar dari sam. adek kembar dari gebetannya vaergio.

vaergio tampak berfikir. mengetuk pelan telunjuk ke dagunya.

"iya, ya. kenapa ga kamu sama aku jadian aja? kan muka kalian sama!"

shawn di sebelahnya jadi kepanasan sendiri, menggeliat aneh udah kayak ketauan nyuri rambutan dari pohon tetangga.

"a-apaan sih kamu. muka kita emang sama, tapi sifat kita kan beda. c-cuman, kalau kamu mau..."

"nah iya! bener! pinter kamu shawn! emang ya, pantes kamu jadi ketua osis kita"

vaergio nyengir lebar, menepuk pundak shawn dan melingkari tangannya disana. shawn hanya bisa diam, pasrah ke vaergio yang ga peka sama perasaannya.

ketika masih asik ngobrol, pandangan vaergio menangkap postur tubuh familiar seseorang. gak, itu postur tubuh gebetan otw pacar dia sekarang.

gebrak!

"kang sammy!"

dan dengan begitu berlarilah vaergio ke sampingnya sam, sesekali ia berjalan cepat untuk mengikuti langkah kaki sam yang terbilang panjang itu.

"sammy! hari ini nge-band?", tanya vaergio antusias. matanya udah berbinar-binar natapin si doi di samping.

"hm."

"wah! aku boleh liat ya nanti, sammy!"

"hm."

"hari ini main lagu apa, sam? pasti gun&roses! aku tau mereka band favorit kamu kan?", vaergio masih saja berusaha mengikuti langkah sam sampai dirinya tidak sadar sudah keluar kantin.

kali ini ia mendapat anggukan dari sam.

"hm, yaudah, aku balik dulu ya! semangat latihannya sam!"

vaergio berlari kecil kembali ke tempat duduknya berada. xoniq udah geleng-geleng kepala nyerah, sedangkan shawn menatap sedih ke arah vaergio.

tentu saja vaergio tidak sadar akan tatapan shawn.

jelas, penglihatannya masih tertuju pada pundak sam yang lama-lama menghilang dari pandangannya.


[tbc.]

"sam, aku baru sadar kamu cuek banget sama aku dulu!"

"itu kan dulu vaer. sekarang mah sayang"

a/n:

anjasmara maemunah lucu deh bayangin sam yang cuek sama vaergio yg hiperaktif:"

vaergioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang