|2|Roof Hill

26.4K 1.7K 65
                                    

AUTHOR POV

- Kota Napier -

“Jenn.. wortelnya dimakan juga, jangan pilih-pilih gini” kata Joy cerewet tetapi penuh dengan perhatian. Sesosok wanita dengan suara khasnya yang lembut.

“kau tahu kan aku tak suka wortel, kamu kan suka, jadi nihh kamu aja yang makan” kata Jennie manja sambil menyodorkan garpu dengan potongan wortel yang cukup besar kearahnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

“kau tahu kan aku tak suka wortel, kamu kan suka, jadi nihh kamu aja yang makan” kata Jennie manja sambil menyodorkan garpu dengan potongan wortel yang cukup besar kearahnya.

“pilih-pilih banget jadi anak” jawabnya sambil meraih wortel dari tangan Jennie dan memakannya.

“yaayyyyy.... ” Jennie melihat sebuah perahu dengan ukuran tak teralalu besar dan tak terlalu kecil mulai menyandar dipinggir danau. Jennie langsung meraih ransel disamping kanan badannya dan langsung berlari kearah perahu itu.

“heii.. heiii.. heiiii tunggu..” teriak Joy saat Jennie berlari meninggalkannya yang sedang memakan wortel, sontak Joy langsung menoleh sedang garpu wortel masih ada dimulutnya, dan langsung menyambar ranselnya lalu mengikuti Jennie.

Sesaat kemudian Jennie masuk keperahu tersebut, untuk dibilang kecil mungkin tidak karena perahu ini punya dek belakang dan tempat duduk yang nyaman. Jennie memilih tempat duduk dibelakang dan paling pojok karena terlihat paling nyaman.

Joy langsung mengikuti Jennie untuk duduk di dek belakang dan duduk tepat diseblah Jennie. “kamu pasti akan terheran-heran dengan pemandangan indahnya” kata Jennie dengan bangga sambil memperlihatkan sekeliling danau Roof Hill.

Nama danau yang cukup unik, tetapi sesuai dengan pemandangan indahnya. Dikelilingi oleh tebing alami persembahan dari alam. Daun-daun dari pepohonan yang akan menutup langit-langit jika tertiup angin. Airnya yang jernih dan terlihat sangat segar, aroma fresh khas danau Roof Hill begitu terkenal sehingga banyak wisatawan datang hanya untuk melihat apa yang sebenarnya tersimpan pada danau tersebut.

“hahaha aku tau kamu akan bilang begitu”. Jennie mendengar suara tawa Joy yang begitu renyah, Jennie menoleh kearahnya dan melihat tawanya yang diakhiri dengan  senyuman dan ujung bibirnya sampai terbuka dan terlihat barisan giginya yang cukup besar putih bersih. “hehehe” hingga matanya pun ikut menyipit.
"Manisnya" batin Jennie berbisik saat melihat senyum Joy yang begitu khas dan Jennie pun memperhatikannya dalam-dalam, Jennie pun ikut tersenyum hingga gummy smile nya tak bisa dibendung. Begitu khas senyuman Joy. Jennie tak akan pernah bisa melupakannya.

***

*Krrrriiiingggg…kligg kloggg…kliggg klooggg…Kriiiingggggg* (alarm kamar)

Jennie membuka mata dengan perlahan, memandangi atap kamarnya, dan melihat setiap sudut ruang kamarnya. Kepalanya begitu berat, matanya pun seolah tak ingin terbuka. Jennie menoleh kekanan, dan Jennie melihat jendela kamarnya, sinar matahari berusaha untuk masuk melalui celah-celah jendela.

Live In The Moment With Me, While We Can Место, где живут истории. Откройте их для себя