PART 1

8 3 1
                                    


Gue merupakan salah satu mahasiswa swasta di Yogyakarta. Anak ketiga dari tiga bersaudara, kata emak gue fisik lumayan tapi kurang tinggi sedikit. Dua kakak gue laki-laki, walaupun udah berumur masih kelihatan baby face dan pastinya mereka tinggi. Mungkin asupan yang diberikan ke gue beda sendiri. Gue jomblo dari lahir, nasib belum juga berpihak pada gue gais.

Sekarang, gue memasuki semester empat artinya kalau mengikuti aturan program studi dua tahun lagi gue bisa lulus. Fakultas gue keguruan dan ilmu pendidikan, anak-anak orang lain aja gue didik apalagi anak kita mas, eah. Setiap hari gue harus menempuh sekitar 30 menit buat sampe ke kampus, kalau gue ngekos bisa-bisa uang orangtua gue habis, gue mah ikhlas-ikhlas aja tapi sebagai manusia yang tidak sempurna kadang gue juga suka ngeluh. Gue males pulang kalau jam-jam balik kantor karena macetnya engga nguatin. Mending gue numpang tidur kost temen gue dulu, kalau engga ya ke perpustakaan. 

Hidup udah kayak roll coster dimana lo kadang bisa dititik teratas, tiba-tiba lo berada di titik terbawah. Sebagai manusia kita selalu berharap hidup tanpa ada tangisan, tapi kembali lagi ketika hidup tanpa penderitaan dimana makna kuat akan kita pahami. Manusia hanya bisa berdoa dan terus berjuang, sampai nafas berhenti dan akhirnya kita kembali pada Pencipta. Hidup gue bukan yang lurus-lurus aja, berbelok-belok harus gue lalui. Waktu gue kecil orangtua terkenal berada karena memiliki segalanya, tapi kini banyak utang yang harus mereka bayar. Salut sama orangtua gue, mereka engga suka mengeluh. Ketika banyak yang mencacinya mereka selalu berusaha sabar dan tersenyum, gue kadang ngelihatnya kasian. 

Gue punya sahabat, namanya Anindya bukan sedikit lagi kocaknya tapi udah tumpeh-tumpeh. Dia calon perawat , gue selalu doain dia ketika mendapat pasien engga sama-sama kocak, yang ada sembuh kagak penyakitnya malah menjadi. Gue jarang ketemu dan chattingan, terakhir beberapa hari lalu nemenin dia chattingan ketika dapat shift malam, dia bcerita kalau ngasih obatnya salah untung dosisnya kagak tinggi, nyawa orang jadi taruhan. Dia punya pacar? HAHAHA belum, sama-sama jomblo kita.

Anindya dan gue udah kenal dari delapan tahun lalu, ketika kita duduk di sekolah menengah pertama. Tiga tahun gue dan dia selalu duduk bareng, untung kocak coba kalau kita sama-sama pendiem mungkin hari-hari smp gue bakalan kelam. Jarak rumah gue daan Anin ke sekolah sama-sama jauh, orangtua gue cariin sekolah dari TK sampai SMA sama sekali engga ada yang deket, apalagi jarak lima langkah. Gue sekolah berasa muterin Jogja mulu, cuma SMA akhirnya sekolah dinegeri dengan suasana baru ditambah berada di pedesaan. 

Sewaktu SMA gue cuman ikut satu organisasi, itupun karena keterpaksaan. Tapi, setelah dipikir-pikir gue ikut organisasi engga rugi juga, untung ya sedikitlah. Masuk SMA gue sempat nangis dikelas, bisa dibilang lebay tapi kenyataannya bertahun-tahun lo sekolah di swasta dan tiba-tiba masuk negeri ada ketakutan yang muncul. Seiring berjalannya waktu akhirnya kenal sama teman-teman baru dan gue bukan yang engga punya temen, gue ikut satu geng pada masanya. Waktu test masuk penjurusan, gue ketrimanya di ilmu sosial, daripada ditolak. Gue suka sejarah, karena dengan sejarah kita dapat mengenang masa lalu, percaya? jangan! yang bener Gue suka sejarah karena emang gurunya asik buat tidur. Pernah suatu ketika, gue laper karena paginya belum sarapan, gue pergi ke kantin dan balik ketika bel pergantian jam pelajaran bunyi. Lo harus mencoba nakal, sedikitkan gapapa. wkwkw

Mungkin lo dalam menjalani hidup ini punya rencana tersendiri, harapan kuat selalu lo bawa dalam doa. Namun, kadangkala yang terjadi malah sebaliknya, sangat bertolak belakang dengan keinginan lo. Kita sebagai manusia kadang hanya bisa pasrah, menangis sejadi-jadinya. Tapi gue harap lo jangan sampe menyerah, karena kita engga bakal tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Mungkin, untuk menjalaninya sampai saat ini terlalu menyakitkan, tapikan engga ada yang tahu kedepannya, mungkin lo ketika tua bakal hidup berselimutkan kebahagiaan. AMINin sekuatnya gaiss. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita ClaraWhere stories live. Discover now