13

1.2K 205 19
                                    

Happy Reading.

.

.

.

.

Sasuke menatap punggung lelaki yang sedari tadi duduk melamun, memegang secangkir kopi.

Suasana sangat mencekam. Sunyi, sepi, senyap. Hanya cahaya bulan yang menerangi area sekitaran taman dibantu sinar lampu outdoor.

Kedua pemuda itu tak bersuara, fokus pada fikiran masing-masing. Membuat suasana semakin aneh.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Sasuke mulai membuka suara.

Itachi tak menjawab, terus diam menatap lurus ke depan.

Hening. Hembusan angin malam terus menerpa mereka namun tak ada yang beranjak dari tempatnya. Malah semakin betah.

Sasuke melipat tangan, bersandar di dinding masih memperhatikan kakaknya dari jauh seolah menunggu arahan.

"Uhuk." Itachi terbatuk. "Uhuk uhuk." Pemuda itu meletakkan cangkir dan meremas dadanya yang terasa sangat nyeri.

Itachi segera berdiri dari bangku, berjalan cepat menuju pintu masuk.

"Jangan apa-apakan dia!" Itachi melirik Sasuke. "Aku yang akan menghakiminya di ruang sidang!"

Srak.

Pintu tertutup. Meninggalkan Sasuke sendirian di taman.

Pemuda jakung itu masih belum bergeming dari tempatnya. Dia tetap bersandar, menatap kosong langit hitam yang bertaburan bintang.

Tring Tring

Tring Tring.

Dering ponsel berbunyi. Sasuke tetap acuh tak peduli.

Tring Tring.

Tring Tring.

Merasa dering itu mulai menganggu telinganya. Sasuke mengambil ponsel dari dalam saku dan mengangkatnya asal.

"Ayah?"

Sasuke mengerjap.

"Ayah kenapa baru mengangkat telefonku? Apa kau sibuk sekali?"

"Bisakah kita panggilan vidio? Aku ingin melihatmu!"

Sasuke menoleh menatap layar yang bertuliskan 'My Love' di sana.

"Ayah?"

"..."

"Halo?"

Sasuke menutup panggilan telefon. Tanpa basa-basi, dia melempar benda pipih itu dan-

Prak.

Hancur berkeping-keping di lantai.

Sasuke menatap datar ponsel tersebut. Jelas itu bukan miliknya. Tapi punya seseorang yang sekarang terkurung di sel bawah tanah milik kakaknya.

Sasuke mulai beranjak keluar. Sebelumnya, dia berbisik pada pengawal di dekat pintu.

"Amankan area utara taman. Ada penyusup!"

.

.

.

.

"AYAAAAAHHH!"

"MANA AYAH?"

"Ayahmu dibunuh!"

Dokter Sakura [END]Where stories live. Discover now