11| Move on

Mulai dari awal
                                    

"Lipat mukena sambil bengong gimana mau beres dek," ucap nya lagi dengan penekanan ada kelembutan.

Aku nyengir tak berniat menjawab, aku bergerak bangun meletakkan mukena di lemari bagian belakang sebelum kembali lagi menghampiri mba Anggun yang masih terduduk ditempat nya sambil menatap pergerakan ku.

"Mba tumben kesekolah hari kamis?" pasalnya mba Anggun biasanya berkeliaran disekolah saat mengisi liqo saja atau syuro' di hari jumat

"Biasanya kan hari jumat," ucapku sambil mendudukan diri kembali ketempat semula

"Astagfirullah Sha kamu gk baca grup apa Sha? mba chat kamu juga dari semalam cheklist tau gak!

"WA lagi gak aktif apa?"

"Hehe, afwan mba lagi off. Quota habis, belum beli." cengir ku sedikit bersalah karena susah dihubungi

Mba Anggun hanya berdecak geleng-geleng kepala

"Iya hari ini kita mau evaluasi bulanan perkembangan kegiatan sebulan Liqo adek-adek ini Sha," jelas mba Anggun, aku hanya menggeleng pasalnya tak ada yang memberi tahu ku bahkan Rere juga tak mengatakan apa-apa tadi.

Oh ya perkenalkan mba Anggun wakil ketua rohis ku dulu sebelum lulus, dan jangan tanya kenapa beliau sekarang masih disekolah.

Rohis adalah satu-satunya organisasi yang ku pilih saat sebulan setelah sekolah di Bandung sampai sekarang.

Saat itu hampir setiap sholat dzuhur aku sering sekali bertemu mba Anggun ntah ketika berwudu, sebelum atau sesudah sholat bahkan atau saat sedang melepas juga memakai sepatu di serambi masjid yang membuat kami mengobrol sebentar atau hanya saling sapa.

Iyah beliau lah yang lebih dulu menuggur ku. wanita ramah, tersenyum manis dengan gingsul yang menghiasi deretan gigi sebelah kiri mba Anggun, bulu mata lentik dengan jilbab lebar yang membuat mba Anggun terlihat Anggun seperti namanya.

hingga setelah cukup mengenal, mba Anggun mengajak ku untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan rohis disekolah mulai dari Liqo/pengajian atau membantu dalam kegiatan-kegiatan rohis.

Mba Anggun juga lah yang dulu membujukku untuk mengganti kan mba Anggun sebagai wakil setelah aku aktif dirohis.

Tentu saja aku menolak. Siapa aku sampai berani mengambil tanggung jawab berat itu, selain aku siswa baru disekolah aku juga tidak bisa memimpin bahkan bisa dikatakan belum layak lagian banyak teman-teman yang lain yang menurutku lebih sangat pantas di banding aku, bahkan aku meminta untuk hanya di jadikan anggota, alasan ku- aku hanya ingin bebas membantu dibilang apapun, sebenarnya- agar aku tak terikat beban tanggung jawab.

Karena aku lebih suka membantu, aku tak bisa melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kata -harus -iya.. - harus berpikir berat memikirkan ini dan itu dalam organisasi.

Walaupun malah setiap ada kegiatan aku selalu ikut dan siap kapan saja.

"Assalamu'alaikum mba Anggun," ucap lembut Vika, Andria dan Tiani kompak membuat kami juga tak kalah kompak menoleh ke ambang pintu melihat mereka yang tersenyum merekah melihat mba Anggun menjulurkan tangan bersalaman ukhwah dengan mba Anggun dan aku bergantian

"Wa'alaikumsalam," jawab aku dan mba Anggun berbarengan menyambut uluran tangan dan membalas senyum

"Mba Anggun sendiri?" tanya Tiani

"Iya dek mba Hana sama Fitri lagi ada jam kuliah judu gak bisa datang," jawab mba Anggun

Kami ber oh ria.
Vika, Andria dan Tiani pun duduk merapat, dan disusul dengan kedatangan risa dan Syifa yang tadi duduk diluar masjid, tak lama rere yang hobi mampir2 pun selesai sholat menghampiri kami setelah meletakkan mukena, padahal tadi tadi ke masjid bersama ku. Sedangkan masih ada beberapa yang absen tak bisa hadir dan beberapa tak ada kabar jelas Tiani saat mba Anggun menanyakan yang lain

Kami duduk di pojokan paling depan merapat ke arah Hijab pembatas antara shaf laki-laki dan perempuan.

Di seberang hijab sudah mulai terdengar suara beberapa ikhwan membuka agenda syuro' dengan salam, tilawah Alquran, dan pembahasan yang memang selagi ada ikhwan maka mereka lah yang akan mengisi runtutan syuro'. Syuro' tentang evaluasi kegiatan serta progja-progja yang akan dilakukan kedepan nya akan dibahas bersama-sama.

Syuro' selesai sebelum bel masuk kelas memanggil, setelah salam penutup kami membubarkan diri berpamitan pada mba Anggun dan yang lain. aku dan rere memisahkan diri menuju kelas. Kelas ku dan rere bersebelahan, Rere teman sekelas ku saat kelas dua yang juga aktif rohis sekolah.
Sampai sekarang aku dan Rere masih sering sama-sama walaupun sudah tak sesering dulu lagi.

💕💕💕

Don't forget to vote and comment..

🙏🙏

#1100 #260719

Where Is My Calon Imam? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang