Cerita Cinta Singkat Seorang yang Melawan

473 1 0
                                    

Pagi yang cukup cerah, suara burung masih terdengar, rimbunnya suasa fakultas yang ditumbuhi oleh pohonpohon besar dan hijau.

Hari itu ada kegiatan Sosialisasi kegiatan di Fakultas disalah satu kampus negeri dimakassar.

Namanya Adam, dia mahasiswa semester 5, dia mengikuti acara sosialisasi tersebut karena niat awalnya hanya untuk mengisi absen. Dosen mata kuliahnya kebetulan panitia kegiatan, sehingga ia mewajibkan mahasiswanya ikut. Katanya kegiatan itu sangat penting untuk diri mahasiswa sendiri dalam mengasah kretifitas dan juga penting bagi meningkatnya nama kampus.

Setelah ia memarkirkan motornya, dia berjalan menuju gedung auditorium dimana kegiatan itu dilangusngkan.

Seperti harihari biasanya, dia memarkirkan kendaraanya di tempat parkiran dosen. Dia memang anak yang aneh, kelakuanya juga aneh, lain dari yang lain. Tapi dengan kelakuanya yang seperti itu malah mengundang kekaguman beberapa teman-temanya. Mereka menganggap bahwa hidup yang betul-betul hidup adalah seperti yang Adam lakukan dengan pikiran dan sikap bebasnya.

Walaupun dalam kondisi sesulit apapun Adam tetap terlihat santai, dia begitu menikmati hidupnya tanpa memikirkan yang lainya.

Sampai di depan gedung dia harus mengantri untuk mengisi daftar hadir pesarta, hal itu membuat Adam sangat malas. Dia pun memutarkan badannya, lalu mundur ke belakang, dan mencari jalan masuk lain. Dia memang tidak pernah mau repot orangnya, dia juga paling tidak suka diatur. Lagipula alasanya hadir ke tempat itu bukan untuk mengikuti kegiatan, melainkan hanya untuk mengisi daftar hadir yang dipegang oleh salah satu teman sekelasnya yang kebetulan sudah lebih dulu ada didalam gedung auditorium.

Gedung itu adalah gedung baru milik fakultas, jadi dia belum terlalu tahu mengenai seluk beluk gedung itu. Dia berputar mengelilinginya, dan dia menemukan jalan masuk lain.

Adam berhasil masuk kedalam gedung, lalu mencari temanya yang memegang absen kelas. Matanya melirik kesemua arah, sampai pada akhirnya dia melihat dari jauh salah satu temannya yang melambaikan tangan. Dia langsung kesana dengan jalan yang terburu-buru, karena dia harus segera pergi dari gedung itu. Dia tidak mau berlama-lama, selain karena bosan mendengar omongan kosong dari pemateri, dia juga tidak suka dengan suasana gedung yang berisik dan panas.

Karena begitu buru-burunya dia tidak memperhatikan sekitarnya, dia hanya focus pada arah depan. Dan "tubruk" , dia bertabrakan dengan seseorang.

Dia yang memiliki sedikit sifat keras, enggan meminta maaf, dia merasa dirinya tidak bersalah, yang bersalah orang itu karena tidak mau menghindar ketika dia lewat.

Awalnya memang Adam tidak terlalu memperhatikan sosok orang yang ia tabrak, sepintas yang dia lihat hanya seorang perempuan yang mengenakan pakaian hitam putih, yang menandakan bahwa perempuan itu seorang mahasiswi Baru dikampus itu.

Tapi hati Adam tergugah untuk meminta maaf ketika melihat minuman gadis itu tumpah, diapun mengeluarkan sifat kelembuatanya.

Sebenarnya Adam orang yang baik, dia rajin sholat, dan sering terlibat pada kegiatankegiatan sosial. Dia hanya keras kepada orang yang menurutnya terlalu memikirkan diri sendiri.

"Aku minta maaf, tadi saya buru-buru." Adam mengambil tumpahan minuman perempuan itu, lalu membuangnya ke tempat sampah. Minuman yang dituang dalam bentuk gelas tipis dari plastic memang mudah pecah.

"iye, nda apa-apa kak." Jawaban gadis itu semakin membuat luluh hatinya, dia baru kali ini merasakan ketenangan ketika mendengar perempuan berbicara setelah ibunya.

Reflek Adam mengajak perempuan itu untuk turun dan pergi mengganti minuman perempuan itu sebagai tanda permintaan maaf.

Perempuan itu awalnya menolak, tapi setelah dia melihat satu persatu temanya yang memberikan senyuman dan anggukan, diapun nurut juga.

CERPEN-CERPENWhere stories live. Discover now