With You Part 14

83 10 0
                                    

Keadaan di mobil sekarang sangat canggung apalagi mereka tak bertegur sapa dengan benar akhir-akhri ini. Hendrick menyetir mobil dengan focus, lebih tepatnya berusaha untuk focus, sedangkan Alisha sibuk bermain instagramnya.

Tak ada yang berani membuka suara di dalam mobil. Cd mobil lah yang menjadi pemecah kesunyian. Hingga tak lama kemudian, ponsel Alisha berbunyi.

Mom is calling...

Setelah menggeser tombol hijau, Alisha menempelkan ponselnya di telinga.

"Hallo, ma?" salam Alisha

"..."

"Yah, jadi gimana ma?"

"..."

"Ya sudah deh, iya..."

Alisha menutup panggilan tersebut lalu terdiam, berpikir.

"Kenapa sha?" tanya Hendrick yang melihat hal itu.

"Tadi mama gue bilang kalau dia nggak ada di rumah, pergi, tapi lupa kasih tahu gue dan kuncinya dibawa sama mama, gue disuruh ke rumah Karin, tapi, lo tahu sendiri 'kan?"

"Gue nggak yakin Karin sama Fernando betulan pergi nge-date."

"Jadi?"

"Mall apa yang sering jadi korban?"

💐💐💐

Fernando berjalan disebelah Karin dengan mimik wajah cemberut. 

"Kan udah jalan berdua, masa masih cemberut sih mukanya?"  Karin berusaha membujuk Fernando yang cemberut.

"Masa alasannya bukan karena kamu pengen jalan jalan sama aku, tapi biar si Alisha sama Hendrick pergi berdua, hm?" Mimik wajah Fernando masih cemberut.

"Yaa, tapi kan kita tetap aja jalan berdua, udah ah, jangan marah, aku juga kangen kamu," Karin menyengir diikuti Fernando yang tersenyum kemudian berjalan merangkul Karin.

"Gitu kek, alasannya, kan dengarnya juga enak."

Karin tahu sekali modus perbuatan Fernando. Ia kenal Fernando bukan baru-baru ini, ia sudah kenal Fernando sejak SMP. Tahu betul perangainya Fernando, apalagi soal modus seperti ini. Ia sempat menjadi pacarnya di SMP.

"Yuk, makan ke pecel lele!" ajak Fernando.

"Dari GI makannya ke pecel lele?!"

Fernando hanya mengangguk dan berjalan menarik tangan Karin dalam genggamannya.

💐💐💐

Sementara Karin dan Fernando jalan keluar mall, Alisha dan Hendrick sudah memasuki perkarangan mall GI. Mereka sedang mencari parkiran mobil.

Setelah selesai, mereka berdua bergegas ke Starbucks. Siapa tahu Karin dan Fernando ada di sana.

Mereka berlari menuju kesana, namun entah takdir berpihak kepada Alisha dan Hendrick, mereka bertemu Karin dan Fernando di tengah jalan menuju Starbucks.

"Kalian... ngapain disini?" tanya Karin dengan nada kebingungan.

"Nge-date," jawab Hendrick dengan nada menyindir dan sinis.

"Ya maaf atuh, gue kan emang beneran nge date sama Fernando, bukan menjerumuskan kalian biar berdua," Karin membela diri.

"Gue capek. Nyokap pergi keluar, gue ke rumah lo ya, Rin?" tanya Alisha penuh harap.

Karin menatap Alisha dan Hendrick.

"Ikut kita yuk makan di pecel lele!"

💐💐💐

Jadilah mereka makan di pecel lele berempat. Dan benar-benar di pecel lele pinggir jalan.

Mereka berempat sih tidak risih ataupun jijik, malahan mereka senang karena makanannya enak.

Setelah selesai makan, mereka pulang. Mobil sesuai formasi. Hendrick dengan Alisha, Fernando dengan Karin.

Mereka ke rumah Karin terlebih dahulu. Mengantar Alisha dan Karin.

"Makasih ya, Hendrick," ucap Alisha saat hendak turun mobil.

"Iya sama-sama," jawab Hendrick.

"Gue pamit ya,"

Hendrick hanya menganggukan kepalanya, tidak bernyali menatap Alisha lama lama, bukan karena tidak berani, tapi takutnya nanti ia jujur akan perasaannya. Ia menunggu waktu yang pas.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi, Hendrickangsung memutarbalik mobilnya untuk keluar kompleks, lalu pulang.

Sedangkan Fernando? Ia malah ikut turun, mampir ke rumah Karin. Memang mama Karin sedang pergi, Ayahnya kerja. Abangnya entah kemana, mungkin nongkrong bersama gengnya.  Yang jelas, mereka semua memiliki kunci rumah agar tidak repot.

Jadilah, hanya mereka bertiga di rumah itu.

"Rin, gue pulang aja ya?" ucap Alisha.

"Lah, kenapa? Kok tiba-tiba pulang?"

Tentu saja heran. Siapa yang tak heran jika temanmu ke rumahmu karena dirumahnya tidak ada orang dan tiba-tiba minta pulang.

"Gue jadi nyamuk disini."

"Yaudah, gue yang pulang," ujar Fernando akhirnya.

"Eh, becanda doang woi!" Alisha langsung merasa bersalah.

"Nggak, ini juga nyokap minta dibelikan martabak langganan," jawab Fernando sembari menunjukkan room chat ia dengan mamanya.

"Oh, yaudah, hati-hati," ucap Alisha.

"Yuk, aku antar ke depan, ikut nggak lo?" Karin menengokan arah mukanya kepada Alisha.

Alisha hanya mengangguk dan akhirnya mereka bertiga keluar ke halaman depan rumah mengantar kepergian Fernando.

"Hati-hati ya, kalau ada lampu merah jangan diterobos, nggak ada aku," peringat Karin.

"Hubungannya sama lo apa?" sambar Alisha tiba-tiba.

"Kan nggak ada yang tahan untuk nggak nerobos, atau," Alisha memalingkan mukanya ke arah Fernando.

"Apa kita video call aja?" ide brilian Karin tiba-tiba muncul, melintas di otak Karin. Alisha langsung memutarkan bola matanya.

Selebay inikah pacaran?

"Lebay kamu, nggak perlu, lagian nggak lewat lampu merah, kan mau beli martabak dulu," tolak Fernando.

"Yaudah hati-hati, daa.." lambai Karin dan Alisha.

"Bye cantik! Bye Alisha!"


💐💐💐

HI GUYS, WE'RE BACK!

I'M SORRY FOR LATE UPDATE 'CUZ THERE'S MUCH TEST AT MY SCHOOL, WILL U FORGIVE MEEEE?

AND I'M SORRY, THIS PART DOESN'T HAVE BONUS PICT...

I'M SOREY, AND I MISS UR COMMENT AND VOTE! DON'T FORGET THAT!

LOVE YOU ALL GUYS 💜




WITH YOU [EXO x BLACKPINK]Where stories live. Discover now