With You Part 4

203 11 0
                                    

Alisha side story

"Lo tau sesuatu ga?" Tanya seorang laki laki kepada gue.

"Gak tau dan gak mau tau!" Balas gue ketus.

Masalahnya, cowok ini yang tadi buat gue nangis di kelas. Dia mengejek-ejek gue, mengolok-olok gue di depan banyak orang, namun tak meminta maaf.

Sekarang malah seenaknya saja datang bertanya kepada gue, tanpa meminta maaf terlebih dahulu.

"Kalo lo gak mau tau, gue tetep kasih tau, biar lo itu gak salah paham," jawabnya setelah kebisuan yang sedikit lama.

Gue hanya diam menunduk ke bawah. Gue tahan air mata gue ini agar tidak keluar lagi. Ya, mata gue sudah berkaca-kaca. Didalam hati, gue berteriak, 'Kariin... lu pake gak masuk segala sih hari ini...'.

"Cara gue memperlakukan orang yang gue suka ya, kaya begitu," ucapnya.

Gue bingung atas pernyataannya itu. "Maksud lo apa?" Gue beranikan diri menatap wajahnya. Oh Tuhan, mata gue benar-benar berkaca-kaca. Mungkin beberapa detik kedepan, air ini tak dapat gue bendung lagi.

"Gue suka sama lo, Sha," ucapnya. Dan, berhasil. Air mata gue lolos tanpa aba-aba. Sesaat ia memperhatikan gue diam, lalu tak lama tangannya bergerak menelusuri pipi gue. Gue kaget, mata gue melotot.

Tapi ia tetap tersenyum sambil mengusap air mata gue. "Lo jangan nangis, gue makin sakit hati tau ngeliatnya," saat ia berkata begitu, gue sudah tak dapat membendung emosi gue lagi.

Gue hempasin tangannya dari wajah gue, dan kemudian, gue tampar dia.

Ia kaget dengan perlakuan gue yang secara tiba-tiba ini. Karena dia tahu, gue tidak akan pernah bertindak jika belum keterlaluan. Biar saja dirinya berpikir apakah ia sudah keterlaluan atau belum.

Tapi yang pasti, jika ia bertanya seperti itu, akan gue jawab ya, sangat-sangat keterlaluan.

Lalu saat dia melotot sambil memegang pipinya dengan tangannya, gue berteriak.

"MAU LO TUH APA SIH? LO BILANG LO GAK SUKA LIAT GUE NANGIS TAPI NYATANYA PENYEBAB GUE NANGIS ITU LO!" gue teriak sambil menunjuk dia.

Ia diam. Matanya tidak lagi melotot. "SEENAKNYA LO LEDEKIN GUE TANPA MINTA MAAF, DATENG DATENG MALAH NYATAIN PERASAAN DAN BILANG JANGAN NANGIS LAGI?! BERENGSEK LO!!" Teriak gue lalu berlari ke arah tangga di dekat gudang.

Alisha side story end.

💐💐💐

Hendrick berlari menyusuri koridor sekolah. Ia masuk ke kelas dan melihat sepintas. Tidak ada Alisha di sana. Lalu, dari lantai dua itu, ia bisa melihat ada Alisha yang sedang menenangkan dirinya di bangku taman sekolah yang sepi.

Ia pun berlari menuruni tangga untuk menyusul Alisha. Tapi, belum kakinya menginjakkan lantai 1, Hendrick sudah melihat ada Roy yang sedang berbicara dengan Alisha.

Ya, belum sampai lima menit setelah Roy dan Alisha bertengkar, berita itu sudah menyebar ke seantero sekolahan.

Hendrick mengetahuinya lewat kabar burung karena saat Alisha bertengkar,ia sedang tidak di TKP. Hendrick sedang jajan di kantin sekolah lalu mendengar temannya, Richo berlari-lari sambil berkata dengan napas yang terengah-engah. "Bro, gawat! Si Alisha, berantem sama Roy!"

Saat itu juga Hendrick meninggalkan makanan yang belum sempat ia sentuh lalu berlari secepat mungkin. Ada rasa khawatir menyelinap dalam dirinya.

Namun, saat melihat Roy bersama Alisha di taman, ia hanya mengamati mereka berdua. Sampai akhirnya, keluarlah kata kata 'berengsek' dari mulut Alisha.

Dan saat melihat Alisha lari, ia bergerak mengikuti Alisha. Ia sudah tahu kemana Alisha pergi.

Alisha pergi ke rooftop. Seperti perkataan Alisha tempo hari bahwa jika Alisha merasa kesal, marah, atau apapun itu, ia pergi ke rooftop.

Saat Hendrick sampai di rooftop, ia melihat Alisha sedang duduk sendirian sambil menekuk kakinya dan menangis. Sedikit keras memang suara tangisan Alisha.

Alisha sendiri pun tidak menyadari keberadaan Hendrick karena asik menangis. Lalu, saat sedang menangis, Alisha merasa seperti ada yang memeluknya dari belakang.

Sesaat ia berpikir bahwa Roy pasti mengikutinya dari belakang dan memeluknya. Ia mengangkat kepalanya, dan saat melihat wajah Hendrick, ia langsung balas memeluk Hendrick erat.

"Kenapa sih, dari awal gue masuk sekolah, Roy itu selalu gak suka sama gue? Apa sih yang salah dari gue?"

Hendrick menenangkan Alisha dengan mengelus punggung perempuan itu.

"Justru karna dia suka sama lo, makanya dia gangguin lo terus! Celah biar dia deket sama lo yaa, bikin lo nangis," Jelas Hendrick.

Alisha terheran-heran. Masalahnya Hendrick baru kali ini berbicara panjang lebar. Dan bukan kata kata makian atau ledekkan, namun kata kata mutiara.

Alisha sampai menguraikan pelukannya untuk memastikan apakah yang ia peluk ini Hendrick atau bukan.

Hendrick mengerutkan wajahnya heran saat Alisha menguraikan pelukannya. Matanya masih sembab saat ia berkata, "Ini seriusan Hendrick yang dingin banget sama cewe? Pasti ambil kata-katanya dari instagram."

Hendrick tersenyum. Lalu memasang muka datar jahilnya dan berkata, "Udah selesai kan nangisnya?" lalu ia berbalik ke belakang.

Berjalan meninggalkan Aliaha begitu saja. "Sialan Hendrick gue ditinggal!" teriak Alisha.

💐💐💐

Hello followers comeback gaes...
oh iya, disini alurnya dipercepat.

Jadi ceritanya ini udah dua bulan masuk sekolah....
Alisha dititipin sama Hendrick. Hendrick jadi murid baru SMA PERMATA.
Dan, untuk kondisinya Grace, pacarnya Diano, kakaknya Hendrick, sudah membaik.
Hanya dibawa ke rumah sakit, kata dokter karena shock, lalu saat sudah sadar, mereka membawa Grace pulang dan mengganti pakaiannya menjadi serba hitam.
Ia pergi ke pemakaman Ayahnya, dan ia juga melihat ibunya terduduk di kursi. Ya, ibunya sudah dikabari. Ia juga sudah tahu, bahwa Grace pingsan di rumah Diano tadi pagi, namun, ia membiarkannya karena tahu, Diano pasti akan mengurus Grace.

Okey, sampe disitu, thank u all....
Baca terus dan jangan bosen bosen tungguin updatean WITH YOU ya...

thank uu somuchhh


WITH YOU [EXO x BLACKPINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang