Part 19

253 30 3
                                    

(Namakamu) sekarang sudah sampai di rumahnya, Iqbaal langsung pergi karena sudah terlambat. Entah kenapa (Namakamu) merasakan ada keanehan di sekitarnya.

Hawa di rumahnya terlihat dingin dari biasanya.

"Kok hari ini rasanya aneh gitu ya?" gumam (Namakamu).

"Mungkin hanya perasaanku saja" (Namakamu) berjalan menuju dapur untuk membuat makan siang.

"Masak apa ya?" (Namakamu) mulai melihat isi kulkas.

PRANG

Tiba-tiba terdengar suara barang jatuh dari arah kamar (Namakamu). (Namakamu) yang sedang memotong wortel pun terkejut sehingga menjatuhkan pisau yang sedang dipegangnya. (Namakamu) terdiam mendengar suara tadi.

Ting Tong~

(Namakamu) tersadar dari keterjutannya, dan bergegas berjalan menuju pintu. Tidak ada siapapun di luar sana, merasa ada yang tidak beres (Namakamu) langsung masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu.

Dengan rasa panik dan takut, (Namakamu) menuju kamarnya untuk menghubungi Iqbaal.
Belum sampai (Namakamu) di depan kamar

Brukkk

"Lo akan tamat kali ini (Nam)!"

*****

Iqbaal telah menyelesaikan semua pekerjaannya, dan sedang bersiap untuk pulang ke rumah.

"(Namakamu) lagi ngapain ya?" gumam Iqbaal.

Iqbaal mengeluarkan handphonenya untuk menelpon (Namakamu). Namun, hingga dering berakhir (Namakamu) sama sekali tidak menjawab panggilan Iqbaal.

"Kenapa gak diangkat ya?"

Iqbaal terus berusaha untuk menghubungi (Namakamu), hingga berkali-kali. Tetapi (Namakamu) tetap tidak menjawab panggilannya.

Iqbaal mulai dilingkupi rasa khawatir dan cemas. Iqbaal segera mengambil barang-barangnya dan bergegas menuju ke kediaman (Namakamu).

"Semoga gak terjadi sesuatu, dan kamu baik-baik aja".

Membawa mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi, akhirnya Iqbaal sampai di rumah (Namakamu) dengan selamat.

"(Nam), kamu dimana?" teriak Iqbaal.

Iqbaal masuk ke dalam rumah (Namakamu) dan terkejut karena di depan rumah (Namakamu) terdapat jejak kaki basah. Pikiran Iqbaal mulai berkecamuk tidak jelas.

Iqbaal bergegas pergi ke kamar (Namakamu), dia tidak menemukan siapapun disana. Kamar (Namakamu) pun terlihat baik-baik saja tanpa ada hal yang mencurigakan disana.

Iqbaal kembali mencari (Namakamu) di setiap ruangan yang ada di rumah (Namakamu), sampai Iqbaal menemukan sesuatu di dekat tangga.

"Jam tangan? Punya siapa? Kayanya (Namakamu) gak punya jam kaya gini" pikir Iqbaal.

Iqbaal makin merasa telah terjadi sesuatu yang buruk setelah menemukan jam tersebut.

"Guys, ke rumah (Namakamu) cepetan, kayanya ada sesuatu yang buruk terjadi"

15 menit berlalu setelah Iqbaal menelpon teman-temannya.

Brakkkk

"Baal apa yang terjadi? (Namakamu) dimana?" Shalsa yang panik langsung masuk ke dalam rumah (Namakamu) tanpa permisi diikuti yang lainnya.

"Baal apa yang terjadi?" tanya bang Kiki.

"Gw juga gak tau bang, tadi gw mau nelpon (Namakamu) tapi gak diangkat. Gw langsung ke rumahnya dan gak nemuin siapa-siapa" jelas Iqbaal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Social Media - IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang