PERJALANAN

381 19 0
                                    

hari terus berlalu, tak berasa besok adalah ujian masuk bidan. Adin berpamitan untuk pergi bersama ayahnya keluar kota. Rencananya ia akan menginap di rumah neneknya. Tak usah heran saat kecil adin sempat bersekolah bersama neneknya dan sekarang kembali lagi ke kota asalnya.

"Maahhh.. Adin udah siap" ucap adin yang sontak membangunkan mama nya yang sedang menyusui adik kecilnya.

"Iya din. Uang bekal di meja. Mama sekalian nitip oleh oleh buat nenek, udah mama masukin keresek". Mama bangkit dan menghampiri adin

"Waah banyak banget bawaannya mah.. Kaya mau mudik aja" adin tertawa.

"Ish kamu ini. Kan udah lama ga ke rumah nenekmu, ya setidaknya bawa oleh oleh banyak ga masalah kan ? Kamu kan tinggal duduk manis aja"

"Iya mamah sayang... Iya... Adin becanda ko.." adin merajuk

"Din ayo keburu siang" teriak ayah adin yang sedari tadi sudah siap berangkat.

"Iya paa" adin segera bersalaman dengan mama dan berlari keluar. Adin berangkat untuk tes ujian masuk yang menghabiskan waktu 4 jam perjalanan.

***

"Assalamualaikum...." ucap adin sambil membuka pintu. Ia pun celingukan mencari penghuni rumah, Namun sepi adanya

"Neeek... Keeek.. Yuhuuu.." namun tetap saja sepi. Satu persatu kamar di buka, namun tak ada orang, satu persatu ruangan pun ia jelajahi masih sama

"Pahh kayanya pada di ladang deh.." ucap adin pada ayahnya yang sedang repot membawa barang bawaannya.

"Yaudah bantuin papah beresin ini" sambil menyerahkan barang bawaan.

Ayahnya langsung pergi ke kamar untuk beristirahat. Adin pun membereskan barang bawaan dan membuatkan teh manis hangat untuk papahnya.

Rumah masih sepi adin memutuskan untuk menonton televisi. Satu jam telah berlalu namun hanya terdengar kicauan burung peliharaan kakeknya. Adin membuka hp dan melihat notifikasi, ia hampir lupa memberi kabar ke mama kalo adin sudah sampai rumah nenek

"Maah.. Adin udah nyampe satujam yang lalu 😎"

Pesannya sudah terkirim. Namun belum di baca. Ia teringat untuk menemui teman lamanya di kampung halamanya. Adin tidak yakin jika temannya masih ada di sana karena setau adin kalo temannya lulus SMA ia akan pergi merantau ke ibu kota bersama kakanya. Adin pun memastikan dengan mengirim chat

"Via di rumah ga ? Gue di rumah nenek nih"

Tanpa menunggu lama adin mendapatkan balasan

"Yo sini din ada di rumah gabut nih"

Tanpa berfikir panjang adin pun pergi kerumah Via, dia adalah teman karibnya saat SD dulu. Nama lengkapnya adala Via Nur Apifah.

"Paaah adin pergi ke rumah via" namun tak ada jawaban sama sekali.
Ayahnya sudah tertidur pulas.
Tak perlu membutuhkan waktu lama rumah via ada di sebrang rumah nenek adin

"Viaaaaaa" teriak adin. Via membuka pintu dengan kegirangan dan berlali memeluk adin. Terjadilah ritual dua perempuan alay yang sudah lama tidak bertemu di mulai cipika cipiki, salam persahabatan dan perentelannya.

"Gila din makin cantik aja, pipi makin tumpah tuh" ejek via

"Iya lah bahagia dong. Kapan ngikutin gue jadi berisi ? Masih sama aja kaya dulu kecil kerempeng" balas adin

"Yaelah .. kan dari dulu makanan gue suka di embat elo. Sekarang karna ga ada elo makan gue suka gue jadiin sesajen biar nyampe buat elo. Kan berhasil ya ga sia sia" adin dan via tertawa bersama.

"Eh vi nenek gue kemana ya ? Rumah sepi amat" adin bertanya kali aja via liat atau tau

"Ooh tadi nenek sama kakek lu pergi ke kondangan. Kayanya bentar lagi pulang, mamah gue juga ikut" via seraya menjelaskan

"Siapa yang nikah vi?" adin antusias

"Emang lo ga tau ? Ituu anaknya pak lurah kan nikah"

"Waahhh yang bener ??? Anak pa lurah yang cewe ? Yang kaka kelas waktu SD?" berlanjutlah obrolan gosip mereka. Segala macam gosip di bicarakan dimulai dari teman SD yang sudah menikah, mantan adin, temen gengan kampung, dan seluruh gosip yang sedang hits tak luput di ceritakan. Hingga tiba di topik perkuliahan

"Lanjutin kuliah kemana din ?" via penasaran

"SBM masih nunggu hasil kemarin daftar di bogor, sama di sini. Sekarang juga mau ikutan tes ujian masuk bidan. Makannya gue dateng ke sini. Lu lanjut kuliah ga ?" adin balik penasaran

" engga din. Lu tau kan kondisi gue. Ade gue Kan ada 4 yang satu masuk SMA, yang satu SMP yang 2 masih SD. Ya gue mau nyari nafkah sendiri dan sedikit sedikit bantu mama. Ya syukur2 bisa kuliah dari uang sendiri" via menjelaskan

"Terus lu mau ikut ke jakarta sama kaka lu ?" adin masih penasaran

"Iya rencananya sih ke sana . Nyari kerja.. Ya kali aja kuat"

"Hmm.. Yaudah semoga sukses aja. Jangan lupa makan nanti makin kurus tinggal tulang aja lu" adin berusaha mengembalikan suasana yang mulai agak mellow. Namun cacing di perut adin mulai berdemo karena sejak pagi belum sarapan dan sekarang sudah siang.

"Via gue pulang dulu ya. Kasian papah sendirian tuh di rumah, terus gue belom makan  laper.. Hehe ... nanti gue main lagi ya" adin berpamitan

"Iya. Awas lo kalo ga main lagi.."

***

Ternyata nenek dan kake adin sudah pulang

"Adinn.. Masyaallah kapan kamu kesini ? Sama siapa?" ujar nenek kegirangan

"Iya nek sejam yang lalu lah. Sama papah, tuh lagi tidur di kamar" adin bersalaman dengan nenek dan kakek

"Liburan din ?" tanya kakek adin

"Engga kek. Adin mau tes ujian masuk kuliah disini" jawab adin

"Ngambil apa din ?" kakek bertanya

"Kebidanan kek. Hehe doain aja ya " jawab adin malu malu.
Karna lama tak berjumpa adin menceritakan segala hal bersama neneknya. Hingga tak berasa hari pun mulai sore dan mulai larut menjadi malam. Besok adalah hari tes ujian masuk adin. Namun adin hanya tidur dan tidur

Yuhuu.. Update tiap hari mumpung lagi libur. Biar libur berfaedah. Pantengin kelanjutannya ya. Komen untuk saran dan kritiknya.
Lapyu tigaribu 💋

LIKA LIKU CALON BIDANحيث تعيش القصص. اكتشف الآن