DUA

24.3K 2.3K 81
                                    

Sugarpouu || 2019

Karakter dan sifat tokoh dalam cerita ini hanyalah fiktif, yang artinya semua adengan dan karakterisasi murni imajinasi!

Jangan ada PLAGIARISME diantara kita. Karna banyak mata yang akan menemukanmu di platform manapun!

Happy Reading

Setelah melalui negosiasi yang panjang dan rumit bersama madam Goo, akhirnya Han Areum berhasil menjadi milik Min Yoongi. Meski pun ia harus merogoh kocek yang banyak untuk membawa gadis itudari tempat terkutuk tersebut. Merogoh kocek? Seperti membeli barang saja.

Tapi Yoongi butuh imbalan. Ia tak mau uangnya terbuang dengan sia-sia begitu saja. Meskipun ia kaya, tapi membuang uang sedikit saja, itu tidak ada dalam kamus hidupnya. Ia butuh jasa gadis ini, sampai waktu yang diperlukan.

Areum hanya mengikuti Yoongi keluar dari mobil pria itu. Menuju rumah yang; entahlah Areum tidak bisa mendeskripsikan kemewahannya. Areum mengeratkan jas yang dipinjamkan Yoongi untuk menutupi baju kurang bahan yang ia kenakan saat ini. Mengikuti si pria seperti seekor anak itik yang setia mengikuti induknya.

Dari luar saja sudah tampak mewah, apa lagi di dalam. Luar biasa. Tapi tunggu, rumah mewah seperti ini kenapa sangat sepi? Tak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Dimana orang tua pria ini? Batin Areum.

"Ini kamarmu. Kamarku tepat di samping kamarmu," ucap Yoongi membuka pintu bercat hitam itu.

"Ganti dulu pakaianmu, setelahnya temui aku di ruang makan. Kita akan membahas kesepakatan yang akan kita buat."

"Baik tuan."

Belum sempat Yoongi melangkah masuk ke kamarnya, Areum lebih dulu menahan pria itu.

"Tapi tuan...."

Yoongi menoleh, menatap Areum dengan tatapan datar andalannya.

"Aku tidak punya ganti baju satu pun."

"Tunggu disini," titah Yoongi masuk ke kamarnya. Dan membawakan sweater hitam besar miliknya.

"Pakai ini untuk sementara, besok aku akan membelikan pakaian untukmu."

"Teri kasih, Tuan." Areum menunduk hormat pada Yoongi. Setelah pria itu menghilang di balik pintu kamarnya, Areum juga ikut masuk ke kamar yang sudah Yoongi tunjukkan untuk menjadi kamarnya saat ini.

"Waahhh. Ini kamarku sekarang?" ucapnya takjub.

"Ini sudah lebih seperti gelandangan yang tiba-tiba menjadi kaya"

"Ah tidak. Siapa yang bilang aku kaya sekarang? Tuan Min membebaskanku dari madam Goo juga karna aku harus menuruti semua kemauannya. Itu sama saja artinya aku tetap menjadi orang suruhan"

"Lebih baik sekarang aku mandi dan segera menemuinya," lanjut Areum

Setelah mandi, dan masih berbalut handuk putih. Areum penasaran apa isi lemari besar yang ada di kamar ini. Dan sebenarnya kamar siapa ini sebelumnya. Ia membuka lemari itu dan menemukan banyak pakaian wanita di dalamnya.

"Ada banyak pakaian wanita. Tapi kenapa dia malah meminjamkan bajunya untukku?" bingung Areum, memilih salah satu pakaian untuk ia pakai.

Ia memilih salah satu kemeja berbentuk dress selutut berwarna coklat untuk ia pakai. Setidaknya ini lebih baik dibanding sweater hitam yang Yoongi pinjamkan. Yang Areum yakin jika ia memakainya hanya bisa menutupi seperempat pahanya saja.

"Maaf membuat Tuan menunggu" ucap Areum saat melihat Yoongi sudah duduk sembari menyesap kopinya.

Mata Yoongi teralih pada gadis yang baru saja menyapanya itu. Namun tatapan datarnya berubah tajam seketika.

"Siapa yang menyuruhmu memakai baju itu?" tanya nya. Terdengar tajam dan menakutkan.

"Ma-maf tuan. Saya menemukannya di lemari kamar. Saya pikir akan lebih baik saya meminjam baju ini untuk sementara"

Yoongi berdiri dan berjalan menuju Areum dengan tatapan mengerikannya. Membuat gadis itu melangkah mundur.

"Tu-tuan, maafkan atas kelancangan saya" ucap Areum lagi gemetaran, yang tengah ketakutan saat ini.

Namun tiba-tiba tangan Yoongi meraih kerah baju bagian kanan yang Areum kenakan. Menarik kasar kerah itu kebawah, membuat kacing baju coklat itu berserakan ke lantai. Dan memperlihatkan bahu mulus kanan Areum dan sebagian bra hitamnya.

Areum tersentak kaget, namun ia menahan suaranya. Takut jika Min Yoongi akan semakin marah. Areum menarik kembali baju yang sudah rusak mengenaskan di rangan Yoongi untuk menutupi bahu dan bra nya yang terlihat.

"Jangan pernah kenakan barang yang ada di dalam kamar itu satupun"

"Ba-baik tuan"

"Besok aku akan mebuang semuanya dan mengganti dengan yang baru"

Areum hanya diam. Tak mengerti. Kenapa ada baju wanita di sana sementara tak ada orang lain kecuali ia dan Min Yoongi di sini sekarang. Dan kenapa Yoongi sangat marah saat ia meminjam salah satu baju saja dari kamar itu. Areum tau tindakannya tadi sangat lancang. Tapi kenapa Yoongi malah ingin membuang semuanya?

Areum tau Yoongi kaya. Sangat kaya. Kaya raya. Tapi Areum sangat
tidak suka orang yang membuang-buang barang seperti itu. Meskipun ia mampu untuk membelinya lagi.

"Cepat ganti pakainmu, dengan aku berikan tadi. Dan kembali lagi kesini"

"Y-ya tuan"

Cepat-cepat Areum kembali ke kamar dan mengganti bajuya dengan sweater hitam tadi. Ah, untung saja ternyata sweaternya bisa menutupi pahanya . Sweaternya sangat besar dan wanginya...

Wangi seorang Min Yoongi.

"Duduklah. Kita harus membahas semua kesepakatan selama tinggal bersama" ucap Yoongi yang melihat Areum hanya berdiri menatapnya takut.

Dengan gerakan canggung, Areum duduk di hadapan Yoongi.

"Kita sekarang hanya membahas kesepakan tentang di rumah. Dan untuk kesepakatan utama, akan tertulis dan kau harus menandatanganinya. Aku akan memberikannya besok pagi"

Areum hanya mengangguk, mengiyakan ucapan Yoongi.

"Pertama, masalah kebersihan rumah sepenuhnya aku serahkan padamu. Biasanya aku menyuruh pembantu datang dua kali dalam seminggu untuk bersih bersih"

"... Tapi karena sekarang ada kau. Semua menjadi tanggung jawabmu mulai sekarang"

'Ah, aku mengerti. Tuan Min membawaku ke sini untuk menjadi pembantunya' batin Areum.

"Kedua, tak ada siapa-siapa di rumah ini kecuali aku dan kau sekarang. Jadi jangan perbolehkan siapapun masuk begitu saja"

"Baik tuan"

"Kecuali orang tuaku. Mereka tinggal di Daegu sekarang. Tapi mereka hanya datang sesekali, dan aku akan mengabarimu jika mereka datang"

"Ketiga, kau bebas melakukan apapun di rumah ini. Tapi jangan menganggu privasi ataupun ketenanganku setelah aku pulang kerja"

"Dan yang terakhir, kau hanya perlu menyiapkan kopi saat aku pergi ataupun pulang bekerja"

"Apa kau paham semuanya?" tanya Yoongi setelah menjelaskan semuanya.

"Ne, tuan"

"Dan ini ponsel untukmu. Dial nomor 1, itu panggilan cepat ke ponselku. Dan dial nomor 2, panggilan untuk kantor" ucap Yoongi menyerahkan ponsel baru pada Areum.

"Dan ini kartu atm, untuk membeli apa yang kau butuhkan"













"Dan pakai ini di jarimu"

"... Jika seseorang datang dan bertanya siapa kau. Bilang kau adalah tunanganku"

"YA?"

To Be Continued...

Lanjut? Tidak?

Spring Day (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang