Chapter 1

98 8 12
                                    

Gelap ....

Apa aku harus mengulanginya lagi ?

Dewa ? Keganjilan ? Dunia baru ?

Persetan dengan omong kosong !

Dewa bangs*t !

........

" Syenai sayang, bangun nak ."

Tiba-tiba tangan hangat menyentuh pipi bagian kananku dengan begitu lembut.

" Syenai sayang. Ibu mohon bangun, nak."

Kini begitu terasa tubuh hangatnya memeluk ku, rasanya sungguh nyaman berada di pelukannya.

Aku mencoba untuk membuka mataku. Perlahan tapi pasti, aku melihat sesosok wanita paruh baya memeluk tubuh lemahku.

" S-siapa ?"

Itu kata pertama ku, setelah melihatnya.

" Sye-syenai !! Akhirnya kau bangun nak ! Ibu sangat khawatir dengan kondisimu !" Pelukannya semakin erat disertai dengan air mata bahagianya.

" Ahhhh... Sakiiit !!! "

Teriak ku kesakitan ,karena di peluk oleh orang tua bodoh ini.

Sadar melihat ku kesakitan, orang tua bodoh ini akhirnya melepaskan ku.

" Maaf maafkan ibu, syenai."

Aku benar-benar bingung !

Tentang suaraku, tubuh lemah ku, semuanya , aku benar-benar bingung !!  Tapi satu Hal yang tidak membuat ku bingung adalah penyebab yang membuat ku seperti ini.

" Syenai, kamu tidak apa-apa? Maaf ibu syenai, ibu gak bermaksud menyakiti."

Tatapan matanya begitu tulus, belaian tangannya ketika menyentuhku begitu lembut, air matanya mengalir ketika menatapku.

.....

Ibu ? Apa maksudnya?

.....

Memahami dan melihat keadaan sekitar, aku pun terdiam setelah mencari jawabannya.

" I-ibu..."

Air mata terus membanjiri wajahnya, wanita paruh baya ini, menatapku disertai senyuman bahagia.

Tubuhku benar-benar tak berdaya, aku mencoba menggerakkan tangan kanan menuju detak jantungku.

Dada yang menonjol ? Sial !! aku benar-benar menjadi perempuan yang sangat lemah. Detak jantungku terasa begitu lemah. Menarik nafas dalam-dalam, apakah ini benar-benar kenyataan ?

" I-ibu siapkan makanan dulu ya, jangan tertidur lagi ,ibu mohon tunggu sebentar ,ya." Dengan tatapan khawatir di sertai senyuman dan tangisan bahagianya wanita... ibuku bergegas menuju ke suatu tempat.

Aku berusaha bangkit dari tempat tidur, berusaha bangun dengan tubuh lemah dan yang aku lihat dada yang menghalangi arah pandanganku.

Membuang nafas panjang...

Akhirnya aku berhasil duduk di atas kasur, ketika duduk rambut hitam panjangku seketika menghalangi pengelihatan, aku kemudian menyisihkannya.

Melihat daerah sekitar yang terdapat satu buah cermin yang menggantung di tembok , mencoba untuk melihat kondisiku.

Langkah pelanku berjalan, tubuh lemah ini benar-benar merepotkan.

Setelah berhasil menuju ke cermin ,aku langsung memerhatikan seluruh tubuhku. Bola mata besar yang indah, bulu mata yang panjang, bibir tipis dengan warna pink pucat.

Isekai : KeganjilanWhere stories live. Discover now