XVIII - Koala

122 41 4
                                    























Luna menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya, membuat Hyunbin mengurungkan niat awalnya yang hendak membuka kaus.

"Kenapa lo? Itu kartun kali bukan horror," kata Hyunbin menarik ke bawah selimutnya.

"Lah itu kak Bulan buka baju."

"Kan gue laki-laki, bukan aurat. Lagian gue mau ganti baju doang males banget harus ke kamar mandi."

"Tapi kan—"

"Berisik lo."







Karena dibilang berisik oleh Hyunbin maka Luna memilih untuk mematikan televisi dan memejamkan matanya.

"Kok tidur sih?"

Hyunbin berbaring di sebelah Luna, menatap wajah gadis itu yang sangat terlihat bahwa sedang kesal.

"Lun, bangun."

"Apa sih kak? Aku berisik salah, aku tidur salah."

"Keluar yuk, cari makan. Lo belom makan dari pagi," kata Hyunbin kemudian menarik selimut kemudian melipatnya.

"Males ah, ngantuk."

"Ck, bangun nggak lo."

Hyunbin menarik tangan Luna hingga gadis itu duduk, masih enggan untuk berdiri.

"Beneran nggak mau berdiri? Gue itung nih satu, dua. Oh oke."
























"KAK BULAN IH TURUNIN NGGAK."

"Nggak, siapa suruh nggak mau berdiri tadi."



Luna hanya pasrah, untung lorong apartment sepi jadi ia tidak perlu malu karena di gendong Hyunbin.

Yang jadi masalah adalah Hyunbin menggendongnya seperti menggendong koala.













"Kak Bulannn."

Luna menarik kepalanya yang semula bertumpu pada bahu Hyunbin, membuatnya bisa melihat wajah laki-laki itu.

"Hm."

"Nggak berat?"

"Nggak, soalnya lo belom makan."

"Bohong, aku turun aja ya kak?"

Pertanyaan Luna tidak dijawab sampai mereka masuk ke dalam lift. Hyunbin berdiri di pojok sampai punggung Luna menyentuh dinding lift.

Hyunbin menekan tombol lift hingga pintu tertutup kemudian kembali menatap Luna, "diem aja bisa nggak?"














Through The Night || Moon Hyunbin ✔Where stories live. Discover now