Menginginkan kencan sempurna

891 192 29
                                    


Di atas sebuah meja dengan sepiring kacang kulit mereka duduk saling berhadapan. Bertukar cerita setelah menutup pintu rapat dan membalik tulisan 'open' menjadi 'close' yang menempel pada kaca depan.

Salah seorang diantaranya sangat khidmat mengupas satu persatu cemilan yang membuat pegal dimulut itu dengan cepat, mendengarkan lawan bicaranya sambil sesekali bergumam atau kadang menyahut tanpa berniat melawan setiap kata yang mungkin menyudutkan dirinya sendiri.

"Kau tinggal saja dirumahku. Kepalaku selalu hampir pecah setiap berkunjung ke rumahnya hanya untuk diomeli." keluh seseorang itu kemudian meneguk hampir setengah isi botol soju dingin didekatnya.

Hubungan baik antara keponakan dan seorang paman. Sooyoung dan Seok Jin, mereka sangat cocok jika sudah duduk berdua untuk saling bicara. Dan berbincang setelah kedai ayam tempat mereka menghabiskan waktu dari pagi hingga malam tutup adalah kebiasaan yang sudah sering mereka lakukan. Sampai kadang harus mendapat teguran dari istri Seok Jin agar segera pulang mengingat pamannya itu sudah memiliki putra dan putri masing-masing satu dan keduanya masih kecil.

Seorang teman yang merangkap jadi keluarga, itulah Seok Jin dimata Sooyoung. Laki-laki itu pula yang selalu membantu Sooyoung dalam permasalahan apapun. Saat ia memiliki hutang, Jin akan membantunya melunasi. Saat ia dikucilkan dalam keluarga, Jin yang akan berpihak padanya. Seberharga itu Paman Seok Jin untuk Sooyoung.

Sudah lebih dari dua tahun lamanya,Sooyoung tinggal di sebuah rumah sewa yang tak seberapa besar untuk menjadi mandiri dan memenuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa berkeinginan pulang. Oleh sebab itulah saat ini Seok Jin sedang menceramahinya agar mendengarkan dengan baik karena ibunya tak pernah berhenti berteriak setiap kali adik lelakinya itu bertamu.

Meskipun saat ini Sooyoung masih bergantung pada usaha kedai ayam milik Seok Jin, wanita itu juga memiliki mimpinya sendiri. Tak peduli profesi apa yang ia lakoni, tujuan utamanya adalah menjadi kaya. Jika ia seorang pedagang maka ia akan mengumpulkan para pedagang lainnya dan mendirikan sebuah perusahaan. Jika ia seorang dokter, maka ia akan bekerja sampai menjadi pemilik rumah sakit, jika ia seorang idol grup, ia tak segan berjuang sampai mati hingga menduduki kursi CEO perusahaan musik. Itulah mimpi yang Sooyoung sebutkan.

"Aku tidak mau pulang. Ibu akan terus mendesakku berkuliah. Kau tahu sendiri untuk membayar sekolah adik saja dia selalu berhutang pada rentenir, untuk apa aku menambah beban dia?" tolak Sooyoung berpatokan pada keadaan yang memang benar adanya.

Seok Jin hanya menggeleng pasrah mendengar celoteh keponakannya yang keras kepala itu. Melihat Sooyoung sekarang benar-benar mengingatkannya pada dirinya dimasa lalu, rela melakukan apapun hanya karena tak ingin menjadi beban untuk keluarganya sendiri. Mendirikan kedai kecil-kecilan miliknya itupun adalah hasil kerja keras bersama istri yang kemudian dikumpulkan menjadi satu sebagai sumber pokok penghasilan. Meskipun sudah terkenal dengan rasa yang tidak mengecewakan, kedai miliknya sekali dua kali pernah mengalami masa dimana gulung tikar itu hampir terjadi. Ya, karena memiliki keponakan bermuka tebal beberapa kali pula ia terselamatkan. Mengambil Sooyoung sebagai pegawai tidaklah buruk.

"Dengarkan aku. Saat kau ingin berkencan, katakan saja padaku. Kau ingin lelaki yang bagaimana aku akan mendapatkan satu untukmu. Anggap saja ini bonus atas kerja kerasmu selama ini. Bagaimana?" Seok Jin telah mengosongkan sebotol soju lagi dalam satu tegukan.

"Benarkah? Aku ingin berkencan dengan lelaki yang memiliki banyak mobil, memakai jas seperti bos di pertemuan pertama, dan senyumnya dapat mematahkan banyak hati wanita. Ah, aku ingin jadi cinderellanya." Sooyoung meracau.

"Tidak, tidak, tidak. Seharusnya kau kencan dengan ahli ibadah saja. Supaya setiap hari dia mensucikan otakmu yang berisi khayalan, khayalan dan khayalan. Hehehe." balas Seok Jin tak kalah melantur.

Hurry Up to Heart!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang