Chap 14. Inget tapi lupa.?

22.6K 1.1K 3
                                    


Hanya satu yang Revani benci saat ini, yaitu keberadaan Jeno di sisinya seolah menjadi bodyguard khususnya hari ini.

Kemanapun Revani pergi, apapun yang Revani lakukan, semua hal yang Revani perbuatan seperti di kawal ketat oleh keberadaan Jeno.

Ini semua terjadi karna tadi saat Revani dan para tamu wanita yang masih lajang berkumpul dan menantikan bunga yang di lempar pengantin perempuan.

Revani terdesak dan jatuh, bahkan dia hampir di injak injak jika bukan karna Jeno yang datang menyelamatkan mungkin dia sekarang sedang di perban karna banyak luka goresan akibat sepatu lincip wanita wanita tadi.

"Pak, tolong tingalkan saya sendiri, saya Seperti tahanan saat ini." rengeknya sambil bergelayut di lengan kekar Jeno.

Mungkin dia awalnya tak berani sama sekali menyentuh dosen samyang nya ini, tapi karna sang dosen sendiri yang menarik Revani bahkan mengengam tangan nya itu membuat Revani mempunyai keberanian yang sama.

"Pak, saya mohon."

Jeno masih bergeming, dia tau kalau gadis yang ada di sampingnya ini sedang kesal kepada dirinya tapi mau bagiman lagi, dia terlalu menghawatirkan gadis ini

Bagaimana pun Jeno akan menepati janjinya, janji di masa lalu yang membuatnya harus berada di sisi gadis itu bagaimana pun caranya.

Jeno tau dia akan dianggap egois karna mementingkan dirinya sendiri dan tak memperdulikan perasaan Revani, tapi Jeno juga sadar kalau hanya ini cara yang ia punya.

Dengan menjadi suaminya.

"Pak, bapak malah bengong gitu sih, saya ini lagi kesel sama bapak." Revani, gadis itu kini mengambil langkah seribu meningalkan Jeno yang terpatung larut dalam pikiran nya sampai Revani bisa kabur.

"Shit, gadis itu masih sama seperti dulu."

"Pak Alex." Jeno memutar badanya dan dia bertemu dengan seorang pria parubaya dengan pakaian rapihnya.

"em, saya Jhovan pemilik SK foundation yang akan menjalin kerja sama dengan MG Group dan Pratama Companies." Terang pria itu seolah tau kalau Jeno tak mengenalinya.

"Iya pak Jhovan, ada perlu apa?." tanya Jeno ramah sambil sesekali melirik kearah Revani pergi tadi.

"Tidak pak, hanya ingin berkenalan sekaligus membahas sedikit tentang project kita saja."

Jeno dan Pria yang menyebut dirinya sebagai pemilik SK foundation itu berlalu dan mencari tempat yang agak sepi sambil bercengkrama.

******

"Hun, akhirnya keluar juga dari belenggu dosen mulut samyang itu, kesel banget gue sama dia." Gerutu Revani dengan wajah yang bersemangat dia berjalan menuju tempat Melly dan juga Antoni.

"Aduh senangnya pengantin baru, duduk bersanding di pelaminan...., syalala lala lalaaa." Melly menatap tingkah absurt adiknya itu dengan kesal.

Walupun tanpa mic dan seolah berbisik tapi nyanyian adiknya tadi mengingatkan dirinya tentang setatus baru yang ia sandang saat ini.

Dia sudah tidak lajang dan harus menurut apa kata suaminya bagaimanpun situasinya kedepan.

"Lo nyanyi sepatah kata lagi gue pastiin ntar malem nggakan bisa tidur lo." ancam Melly, bukan nya takut Revani malah tertawa kencang hingga membuat Antoni yang awalnya menganggap kakak beradik itu hanya bercengkrama biasa menjadi menerka nerka, apa yang mereka berdua bicarakan.

"Kok lo malah ketawa sih, gue serius." omel Melly kesal, Revani perlahan memelankan suara nya lalu menatap kearah kakaknya yang memasang raut wajah merah karena marah itu.

Dosen Rangkap Tiga (END)-Tahap RevisiWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu