Ninth

84 8 0
                                    

***

Tik tik tik tik tik

Suara jam itu terdengar jelas. Angin pantai yang masuk melalui celah ventilasi, membuat suasana malam ini menjadi lebih tenang.

Aku melihat jam masih menunjukkan pukul 02.12 WITA.

"Hadehh, kok bisa bangun jam segini sihh!!"

Karena, aku yakin tidak akan tidur lagi. Aku memutuskan untuk keluar kamar mencari inspirasi.

Pantai adalah pemandangan pertama yang ku lihat. Aku berjalan menyusuri bibir pantai sambil mendengarkan desiran ombak dini hari.

Aku duduk dipinggiran pantai sambil memandangi langit, yang kebetulan sedang bulan purnama

"Gak ilang ilang ya, kebiasaan lu dari dulu"

Aku lansung berbalik mencari sumber suara

"Ehh bapak.." bangkit berdiri

"Gak usah panggil bapak.. umur saya masih 24 tahun"

Aku diam sejenak. Kening ku mendadak berkerut karena bingung

"Kenapa? kok bingung.. belum ingat juga?"

What?

Aku diam beberapa saat, sambil mencerna kata katanya. Dan akhirnya aku berbicara

"Maaf pak, saya tidak mengerti maksud anda" sambil berjalan meninggalkan

"Tunggu dulu"

Tangan ku.. dia memegang tangan ku. Genggamannya.. aku pernah merasakan ini di mimpi ku. Siapa dia sebenarnya!

"Oke deh, memang manusia bolot kayak elu gak akan pernah faham"

"Haa? Maksud bapak apa ya?"

"Gua LENDRO FIKO. Mantan pertama lu. Udah ingat?"

"HAHHH!! Gak mungkin. Bapak pasti ngawur. Gak gak.."

Aku lansung meninggalkan tempat ini.. tapi, tiba tiba pria itu menarik pinggang ku. Sorot matanya begitu tajam. Aku berdecak kaget dan mencoba melepaskan tanganya dari pinggang ku.

"Kenapa? Kenapa kamu gak percaya" masih dengan sorotan matanya yang tajam

"Mantan saya kan-"

"Perempuan? Kamu masih bilang saya perempuan? Ganteng² gini kok dibilang perempuan.."

"Pfftt, ge'er banget"

"Jadi bapak?"

"Iyaaa.. mantan kamu sembilan tahun yang lalu. Orang yang kamu tinggalkan dengan alasan yang ngawur!"

"Tapi wanita itu??"

"Jadi gini.. sejak kecil kondisi fisik ku tergolong sangat lemah. Karena hal itu, semua aktivitas yang aku lakukan, dipantau langsung oleh kedua orang tua. Mulai dari makanan, kegiatan sehari hari, sampai handphone yang seharusnya menjadi privasi, sering di cek. Selain itu, aku juga mempunyai kakak perempuan yang sama protektifnya dengan orang tua ku. Aku merasa sangat kesepian. Terakhir aku berjumpa dengan mu, sampai menjalin hubungan khusus. Dan ketika kita pacaran, aku selalu menghapus chat kita agar tidak ketauan sama keluarga ku. Tapi, ada satu hari dimana aku sangat ceroboh. Aku lupa menghapus chat kita dan ketiduran. Saat itu juga kakak ku membaca semua chat kita..

"Duh malu njir, alay semua" batin ku

"... besok paginya kakak ku marah besar pada ku. Aku tidak bisa menahan lagi. Aku melawannya untuk yang pertama kali. Seketika kakak ku terkejut dan langsung pergi tanpa bicara sedikit pun. Aku pikir semua akan baik baik saja, tapi ternyata kakak ku diam diam menghubungi mu dan mengatakan hal yang aneh aneh. Dan dengan bodohnya seorang tifara mau percaya sama semua omong kosong itu.."

Panjang lebar lendro menjelaskan yang sebenarnya. Aku? Aku hanya diam. Dan diam.

"Jujur, seumur hidup.. cuma kamu wanita yang mampu membuat hidup ku lebih berwarna kala itu. Saat kamu memutuskan hubungan kita, aku  bertekad akan mencari mu dimana pun kau berada. Dan aku berharap kamu masih memiliki rasa yang sama"

"Terus? Untuk apa kau mengatakan ini smua?"

"Dasar bolot. Aku mau menepati janji ku sembilan tahun yang lalu, yaitu menggantikan sosok ayah di kehidupan mu, tapi bukan menjadi ayah mu.. melainkan menjadi suami mu"

Air mata ku yang sudah bergulir, malah dibalas dengan senyuman.

"Tau gak? Gara gara kamu, aku hampir jadi perawan tua!"

Lendro langsung mendekap ku dalam pelukannya. Aku membalasnya dengan erat dan inilah dia.

Ini rasanya berpelukan

Hangat. Nyaman. Tak ingin aku melepas walau hanya sedetik pun

Jantung ku berhenti sejenak. Nafas ku berderu kencang.

Manik matanya berhasil membuat diri ku percaya, bahwa dia adalah jawaban ku selama ini.

Semua terjadi begitu saja. Kami dipertemukan melalui hal yang tak pernah terpikirkan otak ku.

"Lu cantik juga ya kalau dilihat dari dekat" aku langsung melepas pelukannya

"Kok pakek lu-gua sih"

"Heleh, dulu aja gua bilang aku-kamu malah lu yg jijik"

"Ihhhhhh.." kembali memeluk lendro dengan cukup erat

"Hehe, iya deh.. aku sayang sama kamu" bisik lendro hangat di telinga ku sambil mengelus lembut rambut ku, yang membuat diri ini ingin berlama lama

"Oiyah, kok kamu tau aku tifara sasvahni.. padahal, kita kan gak pernah ketemuan sebelumnya"

"Gatau, aku ikut kata hati aja.."

"Untung jumpa nya sama aku, kalo orang lain bisa gawat"

"Hehe"

Tuhan sangat adil.  Jujur aku membenci awalnya.. tapi setelah melihat akhirnya, aku jadi ingin menarik semua penyesalan ku kala itu.

Kesalahpahaman yang menghantui, kini berubah menjadi kebahagiaan yang bertubi tubi.

Akhirnya ketemu juga ama endingnya.. yaa, walaupun masih ABSURD

Gua mau ucap TERIMA KASIH YANG SEBESAR BESARNYA buat readers yang masih stay baca cerita ini hingga akhir, walau endingnya gak jelas dan tidak sesuai ekspetasi :")

Tapi, yang pasti.. tanpa kalian gua gak bakal buat nih cerita..

Akhir kata, salam manis dari salah satu makhluk dunia oranye buat kalian..

DIBALIK HARI INIOnde histórias criam vida. Descubra agora