replay

139 21 3
                                    

Baca dari chapter replay baru hahhs ya,ada yang kebalik!

Emang benar, pagi ini aku sebenarnya mengantar teh hangat untuk ibu ke kamarnya.
Saat aku membuka pintu kamarnya,jelas aku dibuat terkejut terheran-heran. G

Ibukku tergeletak di lantai,mulutnya mengeluarkan busa.Bingung rasanya,
Dia juga memukul perutnya dengan kasar.Rambutnya berantakan

Nah, untung saja aku terpikir untuk membawa ponsel tadi.Sialnya,ponsel ku tidak aktif karena semalaman lupa charge.
Payah,

Selang 14 menit irana menunjukkan batang hidungnya tepat di depan pintu kamar ibuku yang terbuka.

Bersyukur dia datang tepat waktu untuk memeriksa keadaan ibuku di rumah sakit, kami bergegas.

Selang 14 menit kita sampai,ibuku sampai dirawat di tempat khusus yang aku lupa namanya hehe.
Irana tadi mengajak untuk sarapan di cafe yang dekat dengan rumah sakit terlebih dahulu, karena kami memang belum memakan apapun sedari tadi malam.

"Boleh aku duduk disini?" Ucap seseorang yang tiba-tiba saja duduk disebelahku,aku hanya mengangguk tanpa memandang orang itu.

Reessa melongo memandang orang yang duduk di sampingku,posisinya irana dan reessa duduk di depan mejaku.

Saat aku menoleh kesamping...

"Eh s-ssungwoon sejak kapan disini?" Tanyaku sedikit membuat jantungku berdetak kencang, dia dilihat-lihat lumayan tampan.hehe

"Tadi" Balasnya singkat

"Kau sendiri?"

"Apa kau tidak lihat ada dirimu dan temanmu sedang bersamaku?"

"O-oh hehehe" Memalukan.

Untung saja irana tidak banyak bicara kali ini, kalaupun iya itu akan membuatku malu.

----
Sekarang jam 11 siang, sekitar 2 jam aku menunggu fanya di depan rumahnya.Mana cuacanya panas sekali, matahari sangat terik.
Ponselnya tidak aktif, inginku hubungi nomor sahabatnya tapi aku tidak memilikinya.Pintunya terkunci,memang dari dalam kelihatan tidak ada orang karena sepi.Firasatku jadi tidak enak.

Saat aku ingin melangkah pergi,seseorang memelukku dengan erat dari belakang,aku terdiam.Bau parfum yang tercium seperti bukan milik kekasihku ea

"Hai sayang, lama tidak bertemu ya.."

////
----
"Maaf"

"Maaf untuk apa dok?"

"Saya sudah berusaha semampu saya untuk menolong nyawa ibumu, tapi..."

"Ibunya kenapa?" Sungwoon yang bertanya

"Racun yang menggugurkan janinnya ternyata masih berefek untuk kesehatannya.jeongmal mianhae,dia telah tiada." Jelas dokter itu sambil menepuk pundakku lalu pergi lagi keruangan pasien yang lain

"Sungwoonie apa yang dia bicarakan?" Tanya ku sedikit membentak

"Tidak apa-apa..menangislah sepuasmu,pundakku akan selalu ada untukmu." Dia memelukku,tangan kanannya terus mengusap puncak kepalaku berulang kali.

Reessa dan irana terkejut bukan main,ya karena dia idol. Tidak sembarang bertemu orang.Entah kenapa dia sangat menyayangiku, ehh maaf bukan maksud untuk terlalu percaya diri.
Ya dari dasar mananya aku tidak ada rasa kepada sungwoon, dia sangat memperhatikanku dan oh iya aku lupa sesuatu,apa dia yang malah ada rasa terhadapku ya? Eum tidak fan,jangan berkata seperti itu.

"Kenapa harus selalu berakhir seperti ini hiks hiks"

"Sudah tidak apa-apa,jika memang tuhan telah berkehendak bisa apa hm?"

"Aku benci nayeon hiks"

"Nayeon?"

"Fan, nanti aku akan kembali lagi.Atasanku memaksaku untuk kembali.Jadi maaf saat ini aku sedang tidak bersamamu.Bukannya aku egois, tapi ak---"

"Santai saja, selama dia bersamaku akan selalu aman." Sungwoon memotong pembicaraan reessa, dia diam-diam mengedipkan satu matanya menghadap sahabatku,mereka pasti tau apa artinya.
Lalu mereka pergi dengan terburu-buru.

"Jangan khawatir, aku akan selalu bersamamu" Aku mengeratkan pelukannya sambil berucap terimakasih berulang kali.

"Fan, sebenarnya saat kau berada di cafe tadi...aku melihat ibumu, maksudku ibu angkatmu.Dia telah siuman, dokter sedang bingung mencari cari letakmu.jadi aku mewakili berhubung aku mengenalnya ahaha.Dia juga berpesan kepadaku agar selalu menjagamu apapun itu yang membuatmu bahagia harus aku lalukan.ini permintaanya---permintaan terakhirnya karena dokter tadi telah menyatakan bahwa ibumu telah tiada.Baik,mulai sekarang aku akan selalu menjagamu bagaimanapun itu, aku sungguh mencintaimu.Rasanya tak rela jika kau menjadi milik jimin, park jimin sahabatku sendiri.Tidak apa, cinta itu bukan pemaksaan kan? Sakit hehe" Gumam sungwoon dalam hati





Pergi,kerjakan,lupakan.
Motivasi temen saat ujian hahaha

My Prince; PjmWhere stories live. Discover now