lousy

240 39 1
                                    


Dengan pikiran ku yang sedikit cerdik,aku mengambil buku itu diam-diam.

Setelah aku mengantar fanya pulang,aku memutuskan untuk kembali lagi dorm saja.Sebenarnya aku masih tidak puas bertemu dengan fanya,rasanya hanya seperti sekilas saja.

"Eh seperti nya aku tidak asing dengan dia ya?" Monolog ku di dalam mobil sembari menghentikan mobil.

"Ahh benar,aku tidak asing dengan dia." Monolog ku lagi.

Aku keluar dari mobil untuk menghampiri dia.Aku menepuk bahu nya,dia menghadap kepadaku sekarang.Aneh,itu pikiran ku sekarang.

Yang aku kirakan adalah dia akan memeluk dan mengucap rindu.Malah tidak seperti itu,dia terlihat berbeda.

"Sungwoon-shi,apa kau sudah melupakan aku?" Tanya ku,tapi dia malah pergi meniggalkan ku.

Aku sengaja membiarkannya,mungkin dia ingin mempunyai waktu tersendiri.Tidak aku permasalahkan,aku masuk lagi ke mobil dan kembali mengemudi.

----
Fanya prov

Malam ini aku sangat bahagia,sampai-sampai aku melupakan sesuatu.Aku masih terus berpikir,sepertinya ada yang kurang.

Aku mengabsen beberapa banyak poster jimin di dinding kamar ku,tapi sepertinya tidak ada yang hilang.Lalu aku menuju ke dapur,berniat membuat teh hangat.

Aku mengaduk teh sambil bersenandung,karena hidup ku di penuhi dengan lantunan musik.

"Ehh sebentar,hidup ku di penuhi dengan musik?aku biasanya bernyanyi?sepertinya aku melakukan kebiasaan ini bukan?tapi apa ya?" Monolog ku seraya menuangkan 4 sendok gula kepada teh hangat ku tadi.

"Ehh fanya,kau sedang apa?" Ibu ku datang dengan tiba-tiba.

"Aigoo,ibu mengejutkan ku.Aku sedang membuat teh hangat saja bu."

"Hmm,bau nya seperti teh mahal yang dijual di cafe." Ucap ibu ku terkekeh.

"Nah iya,sepertinya ada hubungannya dengan cafe.Omona jinjja!!Aku lupa,aku selama ini tidak pergi ke cafe."

Dengan bergegas aku pergi ke cafe,tidak peduli aku sekarang memakai kain apa.Aku sekarang memakai celana pendek dan kaos yang berlengan pendek juga.Tidak ada seseduhan pada teh yang aku buat tadi.Ibu ku tidak terlalu khawatir,karena aku selalu menyuruh nya untuk selalu istirahat.

Hati ku berdecak kencang,rambut ku tidak beraturan,semua badan ku bergemetaran.

Sekarang aku berada di ambang pintu cafe.Bisa dilihat bahwa cafe ini terlihat sangat sepi,sangat sebegitu berbaliknya seperti yang terakhir kali aku kesini.

"Yakk,fanya!!kemana saja kau?" Ucap seseorang tiba-tiba.Saat aku menghadapnya,ternyata dia adalah pegawai yang akrab dengan ku.

"E-em,i-itu." Balas ku gugup.

"Jawab dengan jujur!!cafe ini sangat sepi karena tindakan yang entah itu sengaja atau tidak,aku sangat kecewa." Jelas pelayan itu.

"M-mianhae,aku beberapa hari ini, sangat lupa tidak datang ."

"Kalau begitu sekarang kau angkat kaki dari sini,pergilah!!aku tidak membutuhkan mu!!" Jelasnya.

"T-tapi,dengarkan penjelasan ku sebentar!!"

Pintu cafe di tutup dengan rapat,aku sangat kecewa.Memang aku payah,sampai-sampai aku bisa melupakan pekerjaan ku.Mungkin ini nasib ku.

Aku memutuskan kembali ke rumah dengan berjalan kaki,meski jarak nya tidak terlalu dekat.

Di sepanjang jalan yang ku lewati,aku terus memikirkan.Aku tidak tau,apakah aku akan menjadi orang yang pengangguran atau menjadi orang yang sukses.

Angin malam sangat dingin,tapi aku harus tetap menahannya sampai rumah.

Aku sadar bahwa rambut ku basah,lalu aku menatap di sekeliling ku.Ternyata hujan mulai turun.Aku tidak memperdulikan hujan turun dan keadaan tubuh ku nanti nya.
Jalanan sepi,tidak seperti biasanya.

Tiba-tiba seseorang memakai kan jaket kepada ku.Payung nya menutupi ku.Saat dia mendongakan badannya aku tersadar,dia adalah park jimin.
Ohh tidak,ke beruntungan apa lagi ini.

"Hey kenapa kau tidak duduk disana dulu untuk menunggu hujan reda?"

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Hey kenapa kau tidak duduk disana dulu untuk menunggu hujan reda?"






















must always remember your health
don't forget vote and comment!!

My Prince; PjmKde žijí příběhy. Začni objevovat