PUTUS NYAMBUNG | 9

270 13 0
                                    

Vote before reding
.
.
.

Dua minggu kemudian...

Tak terasa dua minggu berlalu,siswa kelas dua belas akhirnya menyelesaikan ujiannya setelah berminggu minggu berkutat dengan soal soal yang membuat otak lelah, dan hari ini adalah pelepasan dan perpisahan untuk kelas dua belas.Acara nya diadakan disekolah karena memang lapangan sekola SMA Merah Putih lumayan luas.Setelah ini status mereka di sekolah adalah sebagai alumni SMA Merah Putih.

Satria kini tengah duduk manis di kursi yang telah disediakan untuk para murid kelas dua belas beserta orang tuanya.Cowok jangkung itu menikmati acara demi acara yang telah di laksanakan dengan khidmat,ya walaupun ia sudah merasa bosan sih.Saat pengalungan medali banyak murid yang menangis karena harus berpisan dengan teman temannya,sahabat,gebetan,mantan,pacar,bahkan selingkuhan.Walaupun Satria bukan termasuk siswa yang berprestasi tapi setidaknya nilai nya tidak begitu kecil.

Ini mungkin akan jadi hari terakhir ia bertemu Rasya,sampai saat ini pun ia masih belum bisa melupakan gadis itu.Satria berdiri dari duduk nya dan melangkah entah kemana.Mata nya melirik kesana kemari mencari seseorang yang ingin ia temui.

Satria berjalan menuju ruang UKS namun sosok yang ia cari tidak ada,cowok itu pun melangkahkan kaki nya ke kekantin.Matanya mulai mencari dan pandangan nya terhenti pada gadis
yang sedang asyik bercanda dengan ketiga sahabatnya.Laki laki itu melangkah menuju gadis itu,tanpa basa basi ia langsung menarik tangan Rasya menuju taman belakang.Gadis itu meringis karena pergelangan tangan nya ditarik dengan keras.

"Woy kak mau dibawa kemana hubungan kita?"teriak Raina asal.

"Heh bambang kenapa jadi lirik lagu sih?"Kesal Aqilla menjitak manis kepala Kaniya.

"Heh dugong ngapain malah jitak gue sih?"Aqilla hanya cengengesan memperlihatkan deretan giginya.

"Yaa maaf gue emosi."Aqilla menyengir kuda dan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah nya membentuk huruf 'V'

"Emosi sih emosi tapi liat liat dong."Gerutu Kaninya mengelus kepalanya.

"Eh itu si Rasya rek dibawa kamana sih?"Tanya Raina.

"Teing tah antep hela we moal nanaon ieuh,mungkin dia butuh waktu berdua"Sahut Aqilla.

"Caelah bahasa lu mbak tumbenan banget."Celetuk Kaniya.

***

Dalam hatinya Rasya bertanya tanya apa dia akan berbuat sesuatu padanya?apa ia akan menyiksanya karena kejadian beberapa minggu lalu?tapi rasanya itu tidak mungkin.

"K-kak Sa-tri-a?"Tanyanya gugup,ketakutan dan pikiran pikiran aneh sudah terbayang di benaknya.

Laki laki dihadapannya itu mendekat kan wajah nya dalam jarak sepuluh cm membuat Rasya semakin takut pikirannya mulai kemana mana.Dalam hatinya terus memanjatkan doa doa agar tidak terjadi apa apa.Cowok itu menatap Rasya dengan intens seraya tersenyum manis lalu mengeluarkan benda pipih berbentuk persegi panjang dari saku celana nya.

"K-kak S-satria mau ng-ngapain?"Tanyanya lagi dengan gemetar dan masih belum ada jawaban,cowok itu masih mengotak ngatik ponselnya.

"Gue mau foto sama lo."Pinta Satria penuh penekanan membuat gadis itu bernafas lega.

"Hah?"

Putus Nyambung (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang