Kisah tanpa penutup

21 2 0
                                    

Hari ini tanggal 20 Juni 2019..

Aku menulis semua ini dengan beberapa catatan berserakan yang semuanya memuat tentang paragraph paragraph beberapa bulan lalu.Mini speaker ku menyanyikan lagu Hypnotize yang dinyanyikan oleh groub 9x9 asal Thailand yang merupakan lagu kebangsaan kami berdua.

Disini aku tengah mengetik kata kata yang menceritakan kehidupanku dahulu.Kehidupan suram yang tanpa sengaja bertemu dengan laki laki yang merubah semuanya.Saat itu aku lupa bahwa obat bisa berbalik menjadi racun.Jika kebanyakan bisa overdosis.Dan itulah aku sekarang,overdosis karena dia.Dia yang kubangga banggakan kini telah hilang.Bagaimana kalian bisa melupakan pujaan hati kalau saja kenangannya berceceran dimana mana.

Waktu itu 02 Desember 2018 pukul 19.00 tepat dimana aku bertemu dengan dia.Untuk pertama kalinya.Di jalan hutan yang dingin.Disinilah semuanya dimulai.

-

02 Desember 2018

Lagu korea Blood Sweat and Tears di telingaku melalui earphone kebanggaanku.Waktu itu entah disengaja atau tidak aku melewati jalan yang banyak pepohonan atau lebih tepatnya jalan yang berada di tepi hutan.Sengaja aku memilih itu karena memang kadang aku suka jalan kecil.

Hanya ada beberapa rumah dan warung kecil kecilan berdiri disana.Aku melewati jalan itu dengan santai.Angin Desember menerpa wajahku.Aku sangat menyukai bulan bulan yang cenderung dingin karena disitulah otaku bisa bekerja dengan jernih.Warung Mbok Tiyem yang merupakan warung paling ramai karena penjualnya adalah cucunya yang bisa dibilang cantik.Namanya Mbak Desi.Aku mampir sebentar membeli air minum.Mbak Desi hafal denganku karena setiap lewat situ aku selalu mampir.Awalnya Mbak Desi tidak percaya aku melakukan perjalanan dari Trenggalek ke Solo karena jaraknya cukup jauh dan berbagai jalanan yang berbahaya.Selain itu statusku ini perempuan.Jadi tidak heran banyak yang menghawatirkanku tapi mereka tidak tau bahwa aku jauh lebih hebat dari ayahku.

Ya ayahku adalah pendekar dari suatu organisasi persilatan.Aku tidak mau menyebutkannya.Ayahku hebat pada waktu itu.Menghajar banyak orang dan pernah bertarung dengan orang sekecamatan.Bayangkan saja,satu desa terdiri dari beberapa orang dan kecamatan? Tentu saja banyak.Aku bangga memiliki ayah yang dulu.

Kembali ke Arga.Saat aku tengah berjalan menikmati malam yang sunyi tiba tiba ada yang menabrak motorku atau aku yang menabrak itu beda tipis.Aku menabrak anak laki laki yang seumuran denganku.Dia lari turun dari gunung.Astaga wajahnya babak belur dan tangannya bersimbah darah.Penerangan hanya melalui lampuku saja saat itu.Cowok tadi merebut posisiku sebagai pengemudi.Aku sempat berfikir dia pasti begal.Aku tidak mau teriak karena hanya membuang tenaga toh disini tidak ada orang.Hanya Allah yang bisa kupercayai saat itu.Cowok itu membawa motorku dengan gila.Dia seperti sudah hafal jalanan ini karena dia bisa mengontrol kendaraanku dengan baik apa dia yang jago? Entahlah.

Motorku berhenti.Cowok tadi turun dan bersandar pada bagian belakang mobil Toyota 86 merah.Apa dia mau menyerobot mobil itu? Cowok tadi melempar sebuah samurai yang dia cabut dari pinggangnya.Aku tidak sadar dia membawa benda yang mungkin dilarang itu.Cowok tadi berdiri dan mendekat kearahku.Jika saat itu kau tau wajahku,kalian pasti menertawakanku.Dia meraih daguku dan mencium bibirku.Melumatnya seolah aku ini permen loli.Aku berusaha mendorong tubuhnya tapi dia terlalu kuat hingga akhirnya dia sendiri yang melepasnya.Aku hampir menangis tapi aku terlalu gengsi mengeluarkan air mataku sendiri.Aku meninju rahangnya lalu pertahananku runtuh.Aku menangis tapi tidak terisak.Gara gara dia aku harus berurusan dengan Tuhan.Aku pasti dihukum 100 tahun atau 1000 tahun di Neraka.

Ditengah tangisku,si brengsek tadi mengambil samurainya dan mengayunkan ke arah tubuhku tapi tidak melukai karena dia menghentikan samurainya 5 cm didepanku.Astaga dia tidak berperasaan.Dia menyeringai lalu mengembalikan samurainya ke dalam mobil merah tadi.Mobil itu miliknya?

Serpihan DESEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang