CL Part 1

12.3K 269 29
                                    

Caramel Love

{Pop's POV}

"Pop.... sudah pagi, kenapa kau belum bangun juga sayang..../?" suara ibuku yang tengah berdiri di ambang pintu memekik telingaku. "Cepatlah...!!! nanti kau terlambat Pop..." tambahnya. "Mhhmm.." kemudian aku berjalan menuju kamar mandi. Setiap Pagi selalu seperti ini, Yah.... resikonya sekolah mau bagaimana lagi...

*********

"My honey....." Ping menghampiriku dengan semangat yang berapi-api, "Kenapa kau lesu sekali hari ini honey ?" imbuhnya. "Entahlah, hari ini aku tidak bersemangat untuk belajar." jawabku. Mungkin rasanya wajahku terlihat bagaikan zombie yang sedang jalan-jalan.

Segera aku berjalan dengan cepat menuju kelas dengan tergesa-gesa tanpa mengucapkan apa-apa lagi pada Ping. "Honey... Honey...." Ping memanggilku dari kejauhan. Aku tahu mungkin dia masih ingin berbicara lagi denganku. "Depanmu...!!!" imbuhnya. Tunggu! apa maksudnya?. "Dbuggh..." . "Whaaaa...". Eh... Tunggu! Ku kira aku jatuh, tapi kenapa tidak sakit yah.../?

"Permisi, bisa kau berdiri dari tubuhku!" ucap seseorang yang ada di bawahku. Buru-buru aku bangun dari tubuhnya. "Kyaaaa...." teriakan Ping yang mebuatku dan orang yang didepanku terbelalak kaget ke arah Ping. " Boleh sekali lagi ?" Imbuh Ping. "Ping.....!!!!" dia selalu membuatku malu di depan orang.

"Maafkan temanku..." pintaku dengan membungkukkan badan, saat aku berdiri lagi aku baru sadar bahwa orang yang ada di depanku adalah kakak kelas tingkat 11 yang menurutku... dia cukup tampan, dan hebatnya lagi dia cukup tinggi, mungkin tingginya 178 cm. Entahlah, aku hanya mengira-ngira saja, yang pasti ia lebih tinggi dari pada aku. Diam-diam aku melirik bajunya, terpampang namanya Jhonathan Sanrason. 'Nama yang unik' ucapku dalam hati.

"Tidak apa-apa" suaranya membuyarkan lamunanku. "Baiklah, sekali lagi." imbuhnya, aku tak paham apa maksudnya. Tanpa bicara dahulu, tiba-tiba ia menarik kepalaku dan " chupp..", Mataku pun terbelalak kaget, dan aku tidak bisa memberi respon apa pun. Sepertinya hari ini aku akan mulai mendapat banyak kejutan , dan Ping pun beriang-riang sendiri.

Sekarang pria itu akan pergi, mungkin karena ada urusan lain. Tapi, sebelum dia pergi, dia mengecup pipiku terlebih dahulu, yang semakin membuatku tidak bisa bergerak. "Bye... (^.~)" ucapnya. Setelah dia pergi jauh, Ping pun menghampiriku dan buru- buru menarikku, "Ayo cepat, bel sudah bunyi. Nanti kita bahas di jam istirahat." ucap Ping.

^^^^^^^^^^^^^^

Bel istirahat pun berbunyi, dan Ping pun benar-benar menyeretku keluar kelas untuk menuju kekantin. Sesampainya dikantin ia mengintrogasiku bagaikan korban pelecehan seksual...-_-"Ehemm..." Ping memulai. "Apa?" tatapan matanya sangat menggangguku. "Apa lagi../?"paksa Ping, " Iya iya aku tahu apa maksudmu Ping, tapi apa harus dijelaskan disini juga ?"tanyaku. " Dimana lagi, masa iya kita mau ke ruang guru buat ngomongin tentang ini..." jawab Ping.

Akhirnya aku pun menyerah, memang ini satu orang sulit untuk disangkal. " Yah... begitulah,seperti yang kau lihat tadi pagi. Cuman yang aku bingung dari kakak kelas itu, kenapa dia menuruti kata-katamu. Apa dia tidak risih." terangku yang tidak begitu panjang dan lebar. " Mungkin dia juga seorang yaoi, seperti kau...." jawab Ping. " Kau ini Ping.... dasar otak fujoshi.... heuuuh... "

" Oh.. yah... Apa kau sudah mengetahui namanya..?" tanya Ping. Astaga, aku lupa siapa namanya, bodohnya aku...." euh...lupa...(=^.^=)" jawabku." Kau ini... selalu saja pelupa. Bagaimana kalau nanti kita menyelidikinya saja?" tawar Ping. " Apa kau yakin kita akan berhasil?" Sanggahku."Mungkin..." jawab Ping.

^^^^^^^^^^^^^^

"Kringggg....." akhirnya hari ini sekolah pun selesai, melelahkan sekali. Apakah besok akan seperti ini lagi? Tentunya.... -_-. Dan tiba-tiba saja Ping sudah ada di depanku, entah kapan ia datang menghampiriku. " Ayo cepat Pop... nanti senior itu keburu pulang...." paksa Ping. " Iyah iyah... tunggu dulu, aku harus merapihkan barang-barangku dulu." Ping selalu melakukannya terburu-buru.

(Di perjalanan untuk mencari senior itu.....)

"Ahhhh... itu dia, ayo cepat sana!!! Nanti kita kehilangan kesempatan. Kau berani kesana sendiri kan? Pura-pura saja kau menabraknya lalu kau tanya namanya dan jangan lupa tanya nomer ponselnya juga yah...." terang Ping panjang lebar sampai air liurnya membanjiri mukaku...←_←" Mhmmm..." mungkin dia tidak tahu kalau aku lelah, padahal kan besok pasti masih bisa bertemu lagi.

***

"Aduh... maafkan aku maafkan aku..." maaf kan aku yg telah berpura-pura menabrak kakak, batinku. " Euhmmm... tak apa. Bukan kah kau yang waktu itu menimpaku saat di lobi sekolah?" tanyanya. " Heumm... apa kakak marah karna waktu itu?" balasku. " Heummm... tidak, malah aku suka" hah... apa yang ia maksud suka, aku tak paham. Hampir saja aku lupa tujuan ku pura-pura menabrak kakak kelas ini.

"Boleh aku mengetahui namamu?" hah... apa maksudnya, kok malah dia duluan yang tanya, kan tadinya aku yang mau tanya. " Hheummm... panggil saja aku Pop" jawabku sambil menjabat uluran tangannya, dan apa kalian tahu... tangannya amat sangat membuatku nyaman. " Panggilan yang unik..." komentarnya. "Boleh aku pinjam ponselmu?" imbuhnya. " Euhh... i-iyah, ini silakan..." entah kenapa aku merasa gugup. " Itu nomerku, kau bisa menghubungi ku jika kau butuh bantuan. Oh ya,aku juga sudah meminta nomermu. Terima kasih." terangnya. " Sa-sama-sama..."O(∩_∩)O ucapku sambil membungkukkan badan. Oh yah, aku lupa.. " Tu-tunggu sebentar kak, boleh aku tahu siapa nama kakak?" hampir saja dia pergi. " Jangan memanggilku kakak, panggil saja aku Jho." aku baru ingat kalau namanya Jhonathan Sanrason. " Tapi itu tidak sopan, bagaimana kalau K'Jho?" usulku. " Terserah kau saja lah, apa pun itu yang penting dari kau aku suka." jawabnya sambil pergi menjauh. " Terima kasih..." ucapku.

" Bagaimana? Apa kau berhasil?" tiba-tiba Ping sudah ada disamping ku saja. " Seperti yang kau lihat, bahkan dia dulu yang meminta nomerku walau dia tidak izin dulu." terangku. "Jadi kau berhasil? Selamat Pop... Aku turut bersuka cita..." ucap Ping pada ku sambil memberi selamat. Mungkin besok aku tidak tahu apa yang akan terjadi lagi.

*********
{Ping's POV}

Haha... Ternyata cara yang aku lakukan berhasil juga, walau pun aku sakit melihat kakak kelas itu dekat dengan Pop. Sebenarnya aku tidak rela, tapi asalkan aku bisa memanfaatkan Pop untuk ku mencari informasi tentang kakak kelas itu, itu tak apa lah...

Mungkin aku terdengar jahat, karna aku memanfaatkan temanku untuk mendekati kakak kelas yang aku suka. Tapi, asal kan bisa membuat ku bahagia, semuanya akan ku lakukan sekali pun membuat persahabatanku dengan teman-temanku hancur.

"Apa kau masih ingin berdiri disini, dan tidak mau pulang? Ayolah Ping aku sudah ingin pulang... Aku lapar..." ucapan Pop membuyarkan lamunan ku tentang hal itu. " Baiklah ayo.. Kita segera pulang, lagian sekarang sudah semakin sore aku tidak mau dimarahi oleh ibu mu karena aku tidak membawamu pulang tepat waktu... haha..." aku dan Pop langsung pulang, dan kebetulan rumahku melewati rumah Pop, jadi aku bisa mengantarnya terlebih dahulu...

************

Tbc...

16 Desember 2014, Selasa

Gimana? Aneh yah? Yah mungkin karena aku belum pinter bikin cerita, aku juga yakin kalo ini kependekan.. Hehe...

Lah... Karna itu aku butuh komen supaya aku bisa memperbaiki yang kurang pas, dan butuh vote supaya lebih semangat buat nulis cerita yang lebih menarik...

Jangan lupa VoMen.... Vote and Komen...

Caramel LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora