"Aku bukan Jin ah." jawab Dara seperti bisikan. Bukan bisikan menggoda, itu lebih terlihat seperti bisikan ketakutan. Ingat ini adalah yang pertama bagi Dara berhubungan dengan pria lain. Apalagi ia tidak mengenal pria itu siapa.

"Hehe benar kau bukan Jin ah. Tapi kau adalah my baby." kekeh Jiyong yang langsung menyambar lembut bibir Dara yang masih ia anggap sebagai Jin ah istri nya. Dara sempat diam sebagai respon dari ciuman lembut Jiyong itu. Namun ia sudah tidak bisa lagi untuk tidak terbuai dengan ciuman menggoda Jiyong itu yang entah sudah sejak kapan, Jiyong sudah memposisikan tubuhnya diatas Dara. Menindih tubuh mungil itu dengan tautan bibir mereka yang bergulat penuh nafsu menciptakan bunyi-bunyi yang terdengar erotis.

"Hmmmpptt" ronta Dara untuk melepaskan tautan mereka. Ia kehabisan nafas. Mau bagaimana pun Dara masih ingin hidup, dia sempat heran dengan pria yang tengah menatapnya lapar itu. Apa ia tidak kehabisan nafas? Belum beberapa detik Dara menghirup oksigen secara rakus, Jiyong sudah lebih dulu menyerang leher putih nya yang membuat nafas nya tersengal.

"Ahhhh..." satu desahan akhirnya tidak bisa lagi Dara hentikan saat jari-jari Jiyong bergerak nakal masuk ke dalam pakaiannya, mengelus perut rata Dara dan terus bergerak sensual hingga mencapai salah satu gundukan di dadanya.

"Akkkhhh hentikan ahhh.." racau Dara menahan kenikmatan saat dua jari Jiyong memilin salah satu puting nya dari balik pakaian yang masih ia kenakan.

"Waeyo? Menikmati nya baby?" seringai Jiyong kembali menyambar leher jenjang Dara menciptakan banyak tanda disana, dengan sebelah tangan menopang tubuhnya dan sebelah tangan yang lain masih usil mengerjai gundukan di dada Dara.

"Akkhhhhhh" desah Dara frustasi dengan kenikmatan yang diberikan Jiyong.

"Desahkan nama ku baby." bisik Jiyong tepat di telinga Dara lalu menggigit dan menjilat nya setelah nya.

"Akhhh akkku tidakkk tauhh namamuhh ahhh" Dara berusaha untuk menjawab bisikan sensual Jiyong. Dia memang tidak tau bukan? Dia tadi memang mendengar Seungri menyebut nama pria itu. Tapi ia tidak terlalu mengingat nya.

"Kau lucu sekali Jin ah. Bagaimana kau tidak tau namaku? Kau sedang menggoda ku eoh?" Jiyong mengeluarkan smirk nya, menyalah artikan jawaban Dara. Mengira Dara yang dia anggap Jin ah itu sedang menggoda nya, Jiyong membuka seluruh pakaian yang Dara kenakan hingga wanita itu menutupi bagian kemaluan dan kedua gundukan nya dengan tangan nya. Dia bukan hanya malu namun juga kaget dengan pergerakan tiba-tiba Jiyong yang melucuti seluruh pakaian nya.

"A-apa yang kau lakukan?" panik Dara saat melihat tatapan liar Jiyong pada tubuh mulus nya.

"Ada apa baby? Kenapa panik begitu? Kau kan yang sudah menggoda ku tadi." seringai Jiyong memasukkan salah satu jarinya ke lubang sensitif Dara. "Akhhhh" tubuh Dara menggelinjang kaget dengan sentuhan tiba-tiba Jiyong. Siapa yang sudah menggoda nya? Apa pria itu bodoh? Dara kan memang benar-benar tidak mengetahui namanya. Ah lebih tepatnya melupakannya. Dengan pikiran yang dipaksakan wanita duapuluh empat tahun itu berusaha untuk mengingat nama pria itu. Dan,

"Akhhhhhh Jiyong.... Berhenti ahh bermain-mainhhh.." desah Dara sudah tidak tahan lagi, yang akhirnya mengingat nama pria itu. Jiyong tersenyum menang. "Sudah tidak sabar baby? Mau langsung ke intinya?" smirk Jiyong yang dijawab anggukan cepat oleh Dara. Jiyong berdiri dari atas ranjang dan menanggalkan seluruh pakaian nya yang sudah berantakan.

Dara terbelalak kaget saat melihat kejantanan Jiyong. Itu lebih besar dari yang dimiliki oleh mantan suaminya. Ia takut. Milik mantan suaminya saja sudah begitu sakit baginya apa lagi milik Jiyong yang lebih besar dan berurat itu. Ia mengapit kedua belah pahanya dengan rapat saat Jiyong kembali merangkak untuk menindih nya.

"Kenapa kaget begitu baby? Kau kan sudah sering melihatnya." seringai Jiyong mengejek. Ckk dia masih melihatku sebagai wanita yang bernama Jin ah itu ternyata. Batin Dara. Dan tanpa aba-aba kedua tangan Jiyong menarik lembut paha Dara untuk melebarkan akses kepuasan nya. Dara benar-benar takut saat ini. Dan benar saja, sekali hentakan benda besar milik Jiyong itu menerobos masuk kedalam lubang nya yang membuatnya berteriak menahan sakit.

"Akhhh appo... Hiks.." Dara tidak bisa lagi menahan buliran air matanya saat benda besar itu memasuki lubang nya. Jiyong terdiam sesaat saat melihat Dara berteriak kesakitan dengan air mata yang keluar dari manik mata hazel nya. Ia baru menyadari jika wanita yang saat ini berada dibawah kukungan nya itu bukanlah istrinya. Bukan Jin ah.

"Kau bukan Jin ah." gumam Jiyong dengan manik mata yang mengelam. Ia marah. Marah pada dirinya sendiri karena telah menyetubuhi wanita lain. Seketika jiwa iblis nya keluar. Perlakuan yang awalnya lembut yang sempat membuat Dara mabuk oleh perlakuan itu berubah kasar dan brutal. Saat ini ia menghentakan kejantanan nya dengan tempo cepat tanpa mendengarkan erangan kesakitan Dara.

"Akhhhh Jiyonggg hentikan... Sakittt" rintih Dara berharap pria itu mendengar kan nya.

Plakk

Plakk

"Jangan pernah mendesah kan nama ku dengan mulutmu jalang!" murka Jiyong menampar kedua pipi Dara. Apa yang ia katakan? Mendesah? Apa ia tuli? Jelas-jelas Dara menggeram kesakitan saat ini. Area sensitif nya seakan terbelah dua oleh hentakan brutal kejantanan Jiyong yang besar itu. Hingga ia sudah tidak bisa menahan kesakitan nya lagi yang membuat pandangan nya mengabur dan gelap.

Jiyong benar-benar kalut saat ini. Ia bahkan tidak memperdulikan wanita yang saat ini dibawah kendali nya itu sedang pingsan. Ia terus menumbuk kan kejantanan nya guna mencari kenikmatannya sendiri. Pria itu bahkan menggigit kasar leher Dara yang awalnya penuh dengan mahakarya bibirnya. Ia marah saat melihat kissmark yang telah ia berikan pada tubuh Dara dan menggantikan nya dengan gigitan-gigitan kasar hingga tubuh Dara sudah penuh dengan darah akibat gigitan nya.

"Akkhhhhhhhh" akhirnya Jiyong mencapai kenikmatan nya dan membiarkan cairan hasil kenikmatan nya itu bersarang di tubuh Dara.

"Mianhae Jin ah." gumam Jiyong memejamkan sesat kedua bola matanya. "Seungri keparat! Beraninya dia menyuruh jalang untuk meniduri ku!" geram Jiyong kembali membuka matanya lalu bergegas memasang kembali seluruh pakaiannya. Dan meninggalkan Dara yang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi yang sangat mengenaskan seorang diri.

-

Di lain tempat. Di sebuah apartemen mewah seorang yeoja tengah berbaring sambil memeluk mesra seorang pria yang berada di hadapan nya. "Kapan kau akan bercerai darinya?" gumam pria itu mengelus surai sang wanita.

"Aku sudah memberikan surat cerai padanya, namun dia tidak ingin menandatangani nya." jawab wanita itu manja.

"Kalau begitu kau harus memaksanya. Aku tidak ingin kita berhubungan secara diam-diam seperti ini lagi." perintah pria itu tegas menghentikan usapan tangan nya.

"Tentu. Kami pasti akan bercerai. Beri aku waktu eum?" bujuknya masih dengan suara manja.

"Baiklah. Aku akan menunggu." putus pria itu lalu mengecup wanita yang sedari tadi bermanja-manja menggoda nya.




.
.
.
.

TBC


Holla!
Gimana menurut kalian? Adegan nya masih amatir ya? Mian hehe.

Oh ya silahkan di view ya chingu. Kalau ada yang kurang atau gk enak dibaca komen aja. Aku senang kalau kalian mau beri aku kritik dan saran😊sebisa mungkin akan aku perbaiki di chap selanjutnya^_^

Dan sebisa mungkin aku juga bakal dengerin saran kalian buat kelanjutan ff ku ini kedepannya. Jangan sungkan-sungkan buat ngeluarin ide kalian😉

.

Dan buat kali ini aku mau maksa😁
20 vote + 10 comments
Baru aku bakal update next chap;)

.

Baibai👋







Hurt✔Where stories live. Discover now