3. The Architect

1.3K 159 54
                                    

"Saya arsitek di dunia saya sendiri."

Sebagai penyiar anak muda, Andara sudah hafal luar kepala segala tips dan motivasi kepada Besties —sebutan untuk para pendengar Best FM— agar mudah melupakan mantan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebagai penyiar anak muda, Andara sudah hafal luar kepala segala tips dan motivasi kepada Besties —sebutan untuk para pendengar Best FM— agar mudah melupakan mantan. Mulai dari berusaha menyibukan diri sendiri, jangan pernah memperlihatkan kegalauan di sosial media, hanya unggah foto-foto saat bahagia saja, jangan stalking mantan, jangan terima dia lagi, mulai membuka diri dengan orang lain juga mengubah penampilan lebih baik lagi, dan bersikap santai saat bertemu.

Dia sudah memotong pendek rambutnya dan mengecat rambutnya menjadi hitam. Dengan rambut hitam, kulit kuning langsat khas Asia Tenggaranya pun lebih terlihat bersinar. Dia juga menyibukan diri sendiri dan tidak menunjukkan kegalauan di sosial media. Andara selalu mengunggah foto bahagia dan tidak stalking Buana. Akan tetapi, dia belum bisa bersikap santai jika ketemu mantan. Terakhir mereka bertemu ya saat tragedi Coca-cola itu.

Sebenarnya bukan hanya prediksi Natha, kemungkinan akan ada pembalasan dari Buana juga sudah dipikirkan oleh Andara. Namun, Andara tidak bisa menghindar dari Buana di tempat-tempat semestinya mereka ada, seperti di kampus. Apalagi dua bulan terakhir ini dia akan selalu sekelas dengan Buana, mereka memang mengambil mata kuliah yang sama. Namanya dulu tidak pernah terpikirkan olehnya kalau mereka akan putus. Katakanlah Andara bodoh, dan saat ini, dia ingin sekali memaki kebodohannya.

Agar tidak menjadi perhatian penghuni kelas kalau dirinya menghindari Buana, Andara memilih masuk di detik-detik terakhir, mengekori Dosen. Dia duduk di bangku paling depan yang tersisa. Lagi pula Buana tidak mungkin mengambilkan sebuah bangku kosong di samping pemuda itu, seperti saat mereka masih berpacaran.

Andara tahu Buana pasti marah karena dipermalukan, disiram di depan keramaian, dibaca tanpa dibalas pesannya. Seorang cowok dengan harga diri sangat tinggi seperti Buana tentunya tidak akan terima, tetapi itu membuat Andara semakin senang. Rasa-rasanya penjelasan Dosen mengenai Hukum Acara PTUN di depan lebih mudah Andara tangkap, kali ini. Dia bahkan melewati dua jam mata kuliah itu tanpa melengos sama sekali. Duduk di depan yang selama ini dihindarinya malah mengasyikan ternyata.

Begitu Dosen menutup perjumpaan, Andara langsung mengemasi peralatan dan bergegas meninggalkan kelas. Dari absen manual yang diisinya tadi, dia tahu kalau ada Buana di kelas ini. Terburu-buru Andara menyusuri koridor sambung ke arah Fakultas Ekonomi untuk mengambil jalur potong menuju perpustakaan. Jarak itu sebenarnya jauh jika melalui jalan raya. Yap, Andara menghindari bertemu Buana. Dia mesti menyusun semuanya dengan rapi sebelum berhadapan kembali.

Setelah dirasanya aman, langkah Andara mulai santai. Dia berjalan melewati kolam besar yang ada di depan perpustakaan pusat. Setiap fakultas di universitas ini memang memiliki perpustakaan, tetapi perpustakaan pusat tetap terlengkap, terbesar dan terbaik. Lokasinya yang luas dan nyaman. WiFi-nya juga kencang.

Andara menempelkan kartu mahasiswa sebagai alat masuk, segera menuju lantai tiga, ke jajaran rak di sebelah kanan. Dia mengambil beberapa buku yang diperlukan dan duduk pada sebuah meja terpencil dan tidak ramai. Andara menyetel Best FM di telinga sambil membuka buku-buku, lalu mencatatkan pendapatnya di selembar kertas polio yang sudah dibawa. Tugas yang akan dikumpulkan nanti belum diselesaikannya. Konsentrasi Andara terganggu seminggu terakhir ini karena kata putus dari Buana.

PEMBALASAN ANDARA [Moving]Where stories live. Discover now