Dan tak lama muncul 3 foto orang anggota parlemen yang sering terlihat di televisi menentang pertemuan Korea Selatan dan Korea Utara. Dan foto berikutnya adalah foto mayat ke 3 orang itu yang mati terbunuh karena tembakan tepat di kepala.

"Mereka tewas dalam waktu yang berdekatan kemarin dan karena peristiwa ini gejolak politik negara kita dipastikan akan memanas. Kalau kita tak cepat menemukan dalangnya maka kemungkinan terburuk adalah pecahnya perang antara negara kita dan Korea Utara." Perkataan Mingyu membuat yang ada di ruangan itu hening.

"Pasukan khusus angkatan laut sudah saya perintahkan menyisir area pantai seluruh wilayah untuk pengamanan. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan." Pria berpangkat Laksamana angkatan laut bernama Kim Yugeom angkat bicara dan Daehyun nampak mengangguk paham.

"Baiklah pertemuan kita sudahi sampai disini kalian boleh pergi"

Mereka berempat memberikan salam hormat pada sang menteri pertahanan kemudian meninggalkan ruang kerja Daehyun.

"Lama tak bertemu Kookie." Senyum Yugeom sambil merangkul pinggang sahabatnya itu saat mereka berempat berjalan menuju halaman rumah sang menteri.

"Aku merindukanmu kelinci gembul." Mingyu ikut merangkul bahu Jungkook yang membuat pemuda manis itu hampir terhuyung jatuh kedepan.

Namjoon yang berjalan dibelakang ke tiga orang yang bersahabat itu hanya bisa menggeleng. Sang jendral memang sudah tidak heran jika ketiga juniornya itu bertemu pasti seperti anak kecil. Mereka berteman sejak SMA dan masuk ke dunia militer bersama-sama meski Yugeom memilih angkatan laut sedangkan Jungkook dan Mingyu masuk angkatan darat. Tapi mereka sebenarnya tergabung dalam pasukan khusus.

"Jaga sikap kalian." Ucap Namjoon tegas

"Ah Namjoon Hyung tak asik." Cibir Mingyu

"Sudah lama kita tak bertemu dan bebas seperti ini." Yugeom berujar sambil mencubit gemas pipi Jungkook.

"Tapi ini bukan tempat kalian untuk bersikap seenaknya. Jadi tetap jaga sikap." Final Namjoon yang tak bisa dibantah Yugeom dan Mingyu.

Mereka berjalan dengan tenang,tapi tangan Yugeom setia merangkul pinggang Jungkook sedangkan Mingyu masih bertengger di bahu Jungkook. Sesekali mereka berbincang tentang masalah pekerjaan ataupun hal-hal tak penting. Yang berbicara hanya Mingyu dan Yugeom karena Jungkook hanya memilih menjadi pendengar sesekali tertawa kecil.

Sampai dihalaman tempat mobil mereka diparkir, Namjoon paling pertama pulang. Dengan lembut ia mengacak surai hitam milik Jungkook.

"Aku mengandalkanmu" senyum Namjoon kemudian masuk ke dalam mobil. Sedan hitam milik Namjoon sudah menghilang dari pandangan ketiga pemuda yang masih berdiri tegap di sana.

"Lain kali kita harus pergi bersama-sama. Sudah lama kita tidak berkumpul." Desah Mingyu yang sebenarnya sangat merindukan sahabat sejak kelas 1 SMA itu. Jujur saja ia sendiri sulit memahami Jungkook yang memang pendiam ketika pertama kali bertemu.

"Nah sudah larut malam aku pergi dulu Jung. Sampai bertemu kembali." Pamit Mingyu memeluk sahabatnya itu kemudian masuk ke dalam mobil miliknya. Tapi sebelum pergi ia menurunkan kaca mobilnya.

"Hei kau juga cepat pulang."tunjuk Mingyu pada Yugeom yang dibalas juluran lidah mengejek.

"Sudah pergi sana" usir Yugeom mengibas-ngibaskan tangannya. Mingyu hanya bisa mencibir kesal.

"Hati-hati Jung dia manusia tukang gombal" Mingyu meledek Yugeom dan kemudian melajukan mobilnya untuk pulang.

"Dasar kedelai hitam" decih Yugeom tapi kemudian tertawa.

Jungkook yang sejak tadi hanya memperhatikan hanya bisa tersenyum memaklumi sahabatnya yang saling mengejek itu. Memang sudah lama mereka tidak bertemu dan jalan bersama sebagai pemuda biasa. Meski mereka masih muda prestasi mereka di dunia militer memang tidak main-main.

Yugeom memandang lekat Jungkook dan tangannya membelai lembut pipinya. Tatapan itu masih sama, tatapan cinta yang sering ditunjukkan Yugeom hanya untuk Jungkook sejak mereka mengenal dibangku SMA.

Sementara itu Taehyung yang belum bisa tidur karena memikirkan permasalah antara dirinya dan Bogum tadi siang. Dirinya sadar jika tadi sikapnya sungguh kekanakan. Taehyung memutuskan keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga hendak ke arah dapur.

Taehyung mengernyit melihat pintu rumahnya terbuka dan heran pelayan mana yang sampai lupa menutup pintu. Perlahan dia berjalan menuju arah pintu tapi dia makin mengernyit lebih dalam melihat bodyguardnya sedang berduaan dengan laki-laki yang tidak ia kenal. Terlihat sangat intim dimatanya.

"Aku masih setia menunggumu Kookie. Jika kau ada waktu senggang maukah kau berkencan denganku?" Ucap Yugeom lembut

"Aku tidak bisa janji jadi ku mohon kau bisa mengerti" senyum Jungkook membuat Yugeom menarik nafas panjang. Sangat paham jika cinta pertamanya itu masih belum mau membuka hatinya.

"Baiklah. Lain kali kita bertemu lagi" pamit Yugeom mengusap bahu sahabatnya itu dengan lembut kemudian masuk ke dalam mobilnya.

SUV hitam milik Yugeom sudah tak nampak dan Jungkook membalikkan tubuhnya hendak ke dalam rumah. Jungkook agak terkejut melihat Taehyung berdiri menatapnya penuh tanya.

"Anda belum tidur tuan muda?" Tanya Jungkook sopan

"Aku tak bisa tidur" jawab Taehyung singkat kemudian berbalik memunggungi Jungkook.

"Kalau begitu saya permisi tuan" Jungkook membungkuk hendak undur diri tapi baru beberapa langkah Taehyung menahan tangannya.

Jungkook sebenarnya terkejut tapi ia pintar menyembunyikan ekspresi wajahnya. Dari mata Taehyung bisa Jungkook lihat ada binar kesedihan sekaligus kecewa.

"Maukah kau menemaniku sebentar?"

.
.
.
.
.

TBC




MY CUTE BODYGUARDМесто, где живут истории. Откройте их для себя